Selasa, 24 Maret 2015

Seram, Gusi Bocah Ini Menjadi Sarang Puluhan Belatung

Saking seringnya mengeluh kesemutan di gusi, bocah perempuan sepuluh tahun, Ana Cardoso asal Brasil ini, akhirnya dibawa ibunya ke dokter gigi untuk diperiksa.

Dari situ baru ketahuan kalau penyebab rasa kesemutan di dalam gusi depannya bukan karena infeksi, tapi doker malah menemukan selusin belatung hidup yang segang menggeliat.

Kaget dengan temuan ini, sang dokter langsung mengambil dan memindahkan belatung tersebut dari gusi Ana.

Sebuah video yang dilansir dari Dailystar, Sabtu (21/3/2015), memperlihatkan bagaimana proses temuan dan pemindahan belatung satu persatu dari gusi Ana.

Tampak kalau pada gusi yang menjadi rumah gigi depan atasnya memang sudah rusak dan ada rongga yang menjadi sarang tempat belatung hidup berkeliaran.

Dokter mendiagnosa kalau Ana menderita kelainan gusi yang disebut Oral Myiasis, dimana belatung itu kerap ditemukan dalam tubuh hewan.

“Sebetulnya dia sudan merasakan ada yang bergerak-gerak di dalam mulutnya dan awalnya saya mengura kalau dia bercanda,” kata Adriana, ibu sang bocah.

Tapi Adriana  menjelaskan kalau sejak Ana merasakan keberadaan belatung itu, dia sama sekali tidak merasakan sakit.

Paling tidak dari gusi Ana, dokter berhasil mengangkat sekitar 15 belatung hidup.

Minggu, 22 Maret 2015

Salah Satu Penyebab Naiknya Berat Badan Perempuan Menjelang Menstruasi

Menjelang siklus bulanan menstruasi, banyak perempuan yang panik karena nafsu makan meningkat. Menurut Grace Judio-Kahl, dokter ahli fisiologi, konsultan penurunan berat badan dan gangguan makan (eating disorder), itu adalah hal yang wajar.

Pemerhati gaya hidup dan behavior scientist itu menerangkan, saat menstruasi ada aktivitas hormonal yang akan memengaruhi nafsu makan. Oleh karenanya, berat badan perempuan bisa naik atau turun sesuai dengan siklus menstruasi.

Grace menyebutkan, itu biasanya terjadi sekira 7-10 hari sebelum menstruasi. Pada saat itu, perempuan mengalami water retention yakni menahan air dalam jumlah lebih banyak dalam tubuh. Kenaikan berat badan sebelum menstruasi umumnya disebabkan oleh hal tersebut.

Dikutip dari buku Cara Fun & Smart Diet Remaja (2014), ada penelitian yang menyebutkan bahwa perempuan bisa menahan air sebanyak 1,8 hingga 2 kilogram sebelum datang bulan. Hormon juga menyebabkan perut terasa begah dan payudara terasa kencang.

"Estrogen bikin lapar, terus ingin yang gurih-gurih dan asin-asin karena dia tahan air banyak. Perutnya juga konstipasi (begah atau kembung) karena insulin juga pengaruhi konstraksi usus. Terus nanti dia agak menurun, lalu progesteron naik," ujar Grace.

Saat estrogen dan progesteron mulai menurun, sel telur pun matang. Bila tak dibuahi, dinding rahim yang menebal akan luruh alias terjadi menstruasi. Begitu darah menstruasi keluar, air yang tertahan juga turut keluar sehingga tak heran jika perempuan sering ingin buang air kecil.

Berat badan yang baik pun akan lekas turun kembali. Oleh sebab itu, Grace menyatakan, menstruasi tidak akan berpengaruh banyak pada berat badan. "Kalaupun naik paling hanya setengah kiloan, turun juga setengah kiloan. Asal waktu itu ikuti sinyal badannya," ujarnya.

Mengikuti sinyal tubuh maksudnya perempuan harus mengontrol diri kala nafsu makan meningkat jelang datang bulan. Jangan sampai lapar mata atau membabi buta menuruti nafsu tersebut.

"Kalau lapar, makan. Kalau enggak lapar, enggak makan," tutur Grace menegaskan.

Ia juga menyarankan para perempuan untuk berhati-hati pada kandungan garam tersembunyi. Direktur PT Shape Indonesia - lightHOUSE itu mencontohkan terasi sebagai makanan yang mengandung garam tersembunyi.

"Pokoknya hati-hati garam tersembunyi saja. Lalu minum air yang banyak supaya enggak kekurangan elektrolit. Kalau bisa exercise pada saat itu, lebih baik," kata Grace.

Pada kondisi yang normal, ia menuturkan, berat badan akan naik jelang menstruasi lalu akan turun kembali sekitar hari kedua atau ketiga menstruasi.

"Kalau naiknya konstan, coba lihat adakah sesuatu lain di dalam badannya. Mungkin ada masalah psikologis atau ada gangguan hormon yang lain," ucapnya.