Selasa, 03 Desember 2019

5 Trik Menurunkan Berat Badan Sambil Bekerja di Kantor

Untuk menjaga tubuh tetap bugar dan bobot terjaga, orang dianjurkan untuk berolahraga 30 menit sehari. Namun banyaknya pekerjaan di kantor sering menghambat jadwal olahraga.

Nah, meskipun pekerjaan di kantor sedang banyak, Anda bisa mengakalinya agar tetap bisa bergerak dan beraktivitas guna menurunkan berat badan. Tak percaya?

Seperti dirangkum dari News Max Health, berikut 5 trik menurunkan berat badan sambil bekerja di kantor:

1. Berjalan selama 5 menit setiap jam

Cobalah untuk bangun dan berjalan-jalan paling tidak selama lima menit, setiap jamnya. Misalnya untuk mengunjungi teman di meja lain atau sekadar ke pantry. Selain membantu menyegarkan pikiran, kebiasaan ini juga membuat Anda tetap bergerak tanpa mengganggu pekerjaan kantor. Akan jauh lebih baik jika Anda memanfaatkan waktu tersebut untuk berjalan cepat dan naik turun tangga.

2. Meregangkan kaki saat duduk

Seperti saat bepergian dengan pesawat terbang, di kantor Anda juga 'dituntut' untuk duduk dalam waktu yang lama. Jangan khawatir, Anda tetap bisa melancarkan sirkulasi darah dengan latihan sederhana. Angkat dan rentangkan kaki ke depan secara bergantian. Kemudian, putar pergelangan kaki searah jarum jam, lalu ke arah sebaliknya.

3. Pergi keluar saat makan siang

Sesibuk apapun Anda, setidaknya luangkan waktu untuk berjalan keluar kantor saat makan siang. Alasannya, berjalan selama 30 menit dapat membakar hingga 175 kalori. Selain membantu membakar kalori dari makanan yang dikonsumsi, hal ini juga dapat membuat otak menjadi lebih segar untuk kembali bekerja setelahnya.


Bernapas dalam dan tidak terburu-buru bukan sekadar untuk mendapatkan asupan oksigen, tapi juga berdampak positif terhadap kerja sistem limfatik dan pencernaan. Bahkan tarik napas dalam beberapa kali diyakini dapat membantu 'membersihkan' tubuh. Dengan tangan di perut, cobalah menarik napas dalam, lakukan tiga hitungan, kemudian keluarkan dengan perlahan.

5. Siapkan camilan sehat

Alih-alih mengonsumsi camilan cokelat dan keripik, bawalah bekal camilan seperti buah-buahan segar. Camilan ini dapat meningkatkan energi tanpa menambah kalori secara berlebihan.

Kelola Diabetes Tipe 2 dengan Diet Tepat dan Olahraga Seperti Ini

Dengan penerapan pola makan yang tepat dan olahraga teratur, pengelolaan diabetes tipe 2 bisa menjadi lebih teratur. Komplikasi ke arah penyakit lain yang lebih parah pun bisa dicegah.

Seperti disampaikan dalam Endocrice Society 2016 di Boston beberapa waktu lalu, meskipun dianggap sepele namun diet dan olahraga adalah faktor paling penting dalam mengelola diabetes.

Tim peneliti dari Baylor College of Medicine di Houston, Texas, menemukan bahwa peserta studi dengan diabetes berusia 65-85 tahun yang aerobik tiga kali seminggu dan diet sehat, memiliki massa lemak lebih rendah dan berat badannya terkontrol.

Selain itu, HbA1c, indikator kontrol glukosa darah, dan skor tulang trabekular, yang membantu memprediksi risiko patah tulang, juga ditemukan lebih terkendali pada kelompok tersebut. Hasil ini didapat setelah dibandingkan dengan peserta studi yang tidak menerapkan diet sehat dan olahraga rutin.

Selain itu, mereka yang mengidap diabetes tipe 2 juga dianjurkan untuk sarapan whey protein untuk membantu mengontrol gula darah.

Studi sebelumnya menuturkan bahwa terlalu banyak duduk dapat membuat risiko diabetes tipe 2 dan komplikasinya memburuk. Peneliti Dr Janne Tolstrup dari University of Southern Denmark, Copenhagen, mengatakan terlalu banyak duduk dan kurang olahraga berperan besar dalam meningkatkan risiko terserang diabetes tipe 2 dan komplikasinya, terutama bagi orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Kabar baiknya, risiko ini juga dipengaruhi oleh frekuensi olahraga dan berat badan. Dr Tolstrup mengatakan risiko diabetes bisa berkurang jika aktivitas fisik diperbanyak meskipun waktu duduk lebih dari 8 jam per hari.

"Jika Anda memiliki berat badan normal dan tidak mungkin menghindari duduk terlalu lama karena pekerjaan, usahakan diri Anda untuk lebih aktif bergerak di waktu senggang. Hal ini dapat mengurangi risiko terserang diabetes," tutur Dr Tolstrup, dikutip dari Reuters.  http://kamumovie28.com/a-street-cat-named-bob/

Dilema Saat Libur: Tidur Vs Olahraga, Mana Sih yang Lebih Sehat?

Dalam kesehariannya, beberapa orang begitu sibuk sampai-sampai tidak sempat memiliki istirahat yang cukup. Akhir pekan jadi satu-satunya kesempatan untuk menebus kekurangan tidur. Lalu kapan dong olahraganya?

Idealnya, orang dewasa butuh tidur selama 6-8 jam dalam sehari. Namun gaya hidup di perkotaan membuat beberapa orang sulit memenuhi kebutuhan tersebut, karena waktunya habis di jalan untuk menembus kemacetan. Bisa tidur 3-4 jam dalam sehari, rasanya sudah sangat mewah.

Celakanya, kurang tidur banyak dikaitkan dengan risiko penyakit mematikan. Berbagai penelitian menyebut risiko diabetes dan serangan jantung meningkat pada orang-orang yang tidurnya kurang dari 8 jam dalam sehari. Bahkan, beberapa jenis kanker juga dikaitkan dengan kondisi ini.

Di sisi lain, orang-orang tersebut juga juga kurang bergerak. Walau jarang tidur, kenyataannya sebagian besar waktunya dalam sehari dihabiskan dengan duduk di depan komputer, kemudian sisanya untuk duduk berjam-jam di kendaraan dalam perjalanan dari dan menuju tempat tinggalnya.

Libur panjang seperti sekarang ini banyak dijadikan kesempatan untuk menebus berbagai kondisi tidak ideal tersebut. Persoalannya, tidur dan olahraga tidak bisa dikerjakan bersamaan. Pilihan yang akhirnya sering diambil adalah tidur seharian, dan akhirnya tidak jadi olahraga.

Sebelum bingung menentukan pilihan, simak dulu fakta berikut. Menurut para pakar, tidur seharian saat libur tidak terlalu bermanfaat untuk menebus kekurangan tidur sehari-hari. Tidur terlalu lama dalam satu waktu hanya akan membuat tubuh terasa lemas, denyut jantung menurun, dan seperti kehilangan semangat hidup. Maka untuk mendapatkan manfaat yang optimal, mau tidak mau pola tidur harus diperbaiki.

Terlalu sibuk tidak bisa dijadikan alasan karena hal itu memang tidak terhindarkan. Yang bisa dilakukan adalah mengatur siasat, antara lain dengan curi-curi waktu untuk tidur siang. Di sela-sela bekerja, atau selama dalam perjalanan. Itu pula sebabnya, naik kendaraan umum lebih dianjurkan karena tidak mungkin tidur saat sedang berkendara.

Fakta berikutnya adalah, menghabiskan waktu seharian untuk olahraga juga akan berdampak pada kelelahan otot yang berlebihan. Organisasi kesehatan dunia WHO menganjurkan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 150 menit dalam sepekan, yang artinya hanya sekitar 30 menit dalam sehari. Kesimpulannya, waktu sehari sudah lebih dari cukup untuk bisa mengerjakan keduanya sekaligus: tidur dan olahraga.  http://kamumovie28.com/closet-monster/

Lupakan Diet Ketat, Utamakan Olahraga Kalau Mau Turun Berat Badan

Mau turun berat badan bukan berarti Anda harus berlapar-lapar alias diet ketat. Studi ungkap manfaat olahraga untuk penurunan berat badan lebih besar dibandingkan diet ketat.

Seperti disampaikan oleh para peneliti dari University of Missouri, AS, olahraga memainkan peran penting dalam memerangi obesitas. Ini karena olahraga dapat mempromosikan fungsi metabolisme dan memperbaiki fungsi mikroba usus dalam mencerna makanan.

"Temuan ini mengonfirmasi bahwa olahraga merupakan komponen penting dari kesehatan secara keseluruhan. Rutin melakukannya bahkan dapat membantu memerangi obesitas, khususnya selama periode remaja," ujar peneliti Victoria Vieira-Potter, seperti dikutip dari Times of India, Kamis (19/5/2016).

Dalam studi yang dilakukan pada tikus tersebut, tim peneliti membagi tikus-tikus menjadi tiga kelompok. Semua tikus sama-sama diberi makan dengan diet tinggi lemak. Dua kelompok tidak diberikan latihan fisik apapun, sementara kelompok ketiga diberikan aktivitas dengan roda berjalan.

Temuan menunjukkan bahwa tikus yang melakukan latihan fisik memiliki sistem metabolik yang lebih sehat, dibandingkan tikus yang tak melakukan latihan fisik. Mikroba usus yang berfungsi baik juga relatif lebih banyak, meskipun jumlah makanan yang diberikan sama persis.

"Secara keseluruhan, tikus yang aktif berolahraga memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi. Ini menempatkan mereka dalam posisi yang lebih baik dalam usaha menghindari kenaikan berat badan di masa depan," papar Vieira- Potter.  http://kamumovie28.com/cats-dont-come-when-you-call/