Rabu, 04 Desember 2019

Mantap! IHSG Dibuka Menguat ke 6.027 di Awal Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di awal pekan. IHSG menguat 17 poin (0,25%) ke 6.027.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.103. Mata uang Paman Sam cenderung menguat pagi ini.

Pada pra perdagangan, IHSG menguat 11,7 poin (0,20%) ke 6.023. Indeks LQ45 juga menguat 3,8 poin (0,41%) ke 960.

Membuka perdagangan Senin (2/12/2019), IHSG masih menguat 17 poin (0,25%) ke 6.027. Indeks LQ45 juga naik 3,5 poin (0,37%) ke 960.

Sedangkan pada perdagangan Jumat (29/11) bursa saham Wall Street kompak ditutup dalam zona merah, di mana Dow Jones dan S&P turun masing-masing sebesar 0,40%, sedangkan Nasdaq melemah 0,46%.

Pelemahan tersebut seiring dengan kembali memanasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China di tengah aksi demonstrasi besar yang terjadi di Hong Kong.

Hal ini terjadi setelah China mengancam untuk membalas undang-undang AS sebelumnya yang mendukung pemrotes pro-demokrasi di Hong Kong dengan langkah potensial di antaranya, dengan melarang para penyusun undang-undang untuk memasuki wilayah China, Hong Kong dan Makau.

Bursa Asia pagi ini mayoritas bergerak di zona hijau, berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 naik 225 poin ke 23.518
Indeks Hang Seng bertambah 149 poin ke 26.495
Indeks Shanghai menguat 14 poin ke 2.886
Indeks Strait Times naik 3,8 poin ke 3.197

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka Loyo ke 5.951

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pagi ini. IHSG masih melemah 0,6 poin (0,01%) ke 5.951.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.078.

Pada pra perdagangan IHSG melemah 3,1 poin (0,05%) ke 5.949. Indeks LQ45 juga loyo 0,2 poin (0,03%) ke 945.

Membuka perdagangan Jumat (29/11/2019), IHSG masih melemah 0,6 poin (0,01%) ke 5.951. Indeks LQ45 juga turun 0,4 poin (0,05%) ke 945.

Pada hari Kamis (28/11) bursa saham Wall Street tidak diperdagangkan karena adanya perayaan Thanksgiving day yang dilakukan oleh warga Amerika Serikat (AS) dan dinyatakan sebagai hari libur nasional.

Bursa Asia pagi ini mayoritas bergerak negatif, berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 turun 8,1 poin ke 23.400
Indeks Hang Seng berkurang 409 poin ke 26.484
Indeks Shanghai menguat 0,13 poin ke 2.889
Indeks Strait Times berkurang 16 poin ke 3.185

Kesalnya Sri Mulyani Gara-gara Kepala Kantor Pajak Jadi Mafia

 Aksi korupsi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan masih ada. Belum lama ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan salah satu orang kepala kantor sebagai tersangka atas dugaan suap.

Aksi korupsi tersebut lantas membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kesal. Saking kesalnya, wanita yang akrab disapa Ani ini berharap ada sanksi yang lebih berat dari pidana dan dipecat. Sri Mulyani melanjutkan bahwa pejabat yang terbukti korupsi sama halnya menggadaikan harga diri.

"Kita masih lihat beberapa yang fail. Ada di kantor pelayanan pajak yang masih terjadi korupsi, ada yang sifatnya case, Account Representatives, petugas pemeriksanya main-main atau kepala kantornya jadi mafia. Kita punya dua ekstrim case itu," kata Sri Mulyani di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Sri Mulyani mengungkapkan belum semua kantor atau unit vertikal DJP yang berhasil bebas dari tindak korupsi. Tercatat dari 350 kantor pelayanan pajak yang tersebar di seluruh Indonesia baru 87 yang mendapatkan gelar wilayah bebas korupsi (WBK) dan 19 kantor mendapatkan gelar wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM), padahal Kementerian Keuangan sudah menerapkan kebijakan itu sejak 2015.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga kesal lantaran masih adanya kegiatan korupsi di Kementerian Keuangan. Bahkan, gara-gara satu orang pelaku namun citra buruk akan diterima oleh seluruh anak buah dan instansinya.

Siapa pelakunya?

Luhut Yakin Dolar AS Bisa Turun ke Rp 10.000

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yakin nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) bisa kembali ke Rp 10.000. Asal, rencana pemerintah untuk mengerem impor dan menggenjot ekspor berjalan sesuai rencana.

"Rupiah bisa di bawah Rp 10.000 nanti. Cadangan dolar (AS) naik sehingga ekonomi kita bisa tumbuh lebih baik ke depan," kata Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

Luhut sendiri baru saja menggelar rapat koordinasi terkait strategi industrialisasi untuk mengatasi defisit transaksi berjalan. Dalam rapat itu, Luhut memanggil beberapa ekonom.

Luhut menjelaskan, untuk menekan defisit transaksi berjalan, pemerintah mendorong program hilirisasi sehingga ekspor memiliki nilai tambah.

Sementara, untuk memangkas impor, pemerintah menerapkan sejumlah kebijakan salah satunya ialah menerapkan biodiesel 20% atau B20. Kebijakan ini diharapkan menekan impor migas.

"Tadi tuh kita diskusi dengan beberapa ekonom-ekonom. Saya jelaskan mengenai program pemerintah yang dilakukan Presiden hilirisasi. Hilirisasi itu untuk mempengaruhi CAD (current account deficit) kita. Karena ekspor kita kan nilai tambahnya contoh nikel ore kan bagus," paparnya.

"Kedua B20, B30, B40 dan seterusnya itu dampaknya luar biasa terhadap impor energi kita berkurang. B20 kan bisa berkurang 25%. Rp 300 triliun kita punya impor energi bisa kurang 25%. B30 saya kira bisa sampai 35% dan seterusnya," sambungnya.

Luhut pun mengaku, saat ini masih berhitung berapa keuntungan yang bisa dihemat jika kebijakan biodiesel naik sampai 100%.

"Sampai satu titik lagi kami hitung berapa persen pada B40, 50, 100 apakah kita sudah nggak perlu impor energi," terang Luhut.

Ledakan Terjadi di Monas, Rupiah Keok Lawan Dolar AS

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.127. Penguatan dolar AS terhadap rupiah ini di tengah peristiwa ledakan di Monas pagi ini.

Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (3/12/2019).

Dolar AS terus menguat bila dibandingkan dengan beberapa hari belakang. Kemarin, dolar AS berada di level Rp 14.103.

Adapun jika dibandingkan secara point to point terhadap setahun yang lalu, pergerakan dolar AS terhadap rupiah berada pada rentang Rp 13.885-14.650. Artinya rupiah telah melewati setahun saat dolar AS menekan hingga ke level Rp 15.000.

Seperti diketahui, pagi ini terjadi ledakan di Monas. Ledakan diduga terjadi dari granat asap. Ada 2 orang terluka dari ledakan ini.

Reuni 212 Damai, Begini Pergerakan Dolar AS Siang Ini

Reuni aksi 212 hari ini berjalan damai dan tertib. Seiring dengan hal itu nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini berada di level Rp 14.108. Angka ini tercatat lebih tinggi sedikit bila dibandingkan dengan pagi tadi yang berada di level Rp 14.103.

Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Senin (2/12/2019).

Sementara itu, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pada awal pembukaan perdagangan berada di level Rp 14.103. Mata uang Paman Sam cenderung terus menguat tipis hingga siang hari ini.

Adapun jika dibandingkan secara point to point terhadap setahun yang lalu, pergerakan dolar AS terhadap rupiah berada pada rentang Rp 13.885-14.650. Artinya rupiah telah melewati setahun saat dolar AS menekan hingga ke level Rp 15.000.

Pelemahan tersebut seiring dengan kembali memanasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China di tengah aksi demonstrasi besar yang terjadi di Hong Kong.