Kamis, 30 Januari 2020

16 Desa Wisata Bakal Unjuk Gigi di MITF 2019

 Pagelaran akbar Majapahit International Travel Fair (MITF) 2019 tinggal menghitung hari. Event pariwisata tahunan berskala internasional tersebut menjadi menu wajib traveler untuk berburu paket wisata terbaik.

Event yang di gelar tanggal 2 sampai 5 Mei 2019 itu, mengusung tema 'Explore Tourist Village'. Berbagai desa wisata terbaik khususnya di Jawa Timur dipastikan hadir untuk menampilkan keunggulannya.

"Jadi event ini bukan mengajak wisatawan untuk ke luar negeri, namun ke dalam negeri. Apalagi desa wisata yang ada di Indonesia semakin hari semakin berkembang. Ini harus terus didorong untuk dipasarkan dengan konsep terbaik seperti MITF ini," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/4/2019).

Keseriusan MITF mendorong berkembangnya desa wisata, terlihat dari 16 desa wisata ikut serta dalam MITF 2019. Mulai dari Desa Wisata Bangsring Banyuwangi, Desa wisata Tulungrejo Batu, Desa Wisata Belimbing Bojonegoro, Desa Wisata Tamansari Banyuwangi, Kampung Budaya Polowijen Malang, hingga Desa Wisata Kemiren Banyuwangi.

Selain itu juga ada Desa Wisata Lombok Kulon Bondowoso, Desa Wisata Serang Tulung Agung, Situs Dalem Bung Karno Kediri, Desa Wisata Tanoker Jember, Batu Flower Garden Malang, dan Desa Wisata Sendang Tulung Agung. Tak ketinggalan juga Desa Wisata Pujon Kidul Malang, Kampung Lawas Maspati Surabaya, Desa Wisata Jambu Kediri, serta Desa Wisata Karung Pacitan.

"Kami memberikan ruang seluas-luasnya untuk desa wisata berkembang memasarkan produk-produknya. Sehingga desa wisata mampu menjadi global player. Apalagi saat ini menjadi tren wisata menjadi tren yang tengah digandrungi wisatawan, khususnya wisatawan millenial," lanjut Arief.

Di sisi lain, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung mengatakan, desa wisata layak menjadi produk unggulan pariwisata. Kekayaan budaya yang menjadi dasar desa wisata saat ini sangat digandrungi wisatawan. Sehingga, kini desa wisata menjadi tren baru yang terus tumbuh berkembang.

"Tren wisatawan dalam berwisata saat ini sangat berbeda. Mereka mencari pengalaman yang otentik dalam berwisata. Dan ini dapat didapatkan wisatawan di desa wisata. Kemenpar pun menggandeng 4 desa wisata untuk mengisi booth Kemenpar di ajang MITF 2019," ungkap Adella.

Kepala Bidang Pemasaran Area I Jawa Wawan Gunawan mengungkapkan, masing-masing daerah memiliki kekhasan atau penonjolan karakteristik alam maupun sosio kultural dan aspek lainnya. Desa memiliki segudang potensi bisnis yang menguntungkan untuk bisa diangkat menjadi komoditas pariwisata, terlebih desa wisata yang ada telah bertransformasi dengan berbagai keunggulan untuk memanjakan wisatawan.

"Desa wisata memiliki segala aspek yang dibutuhkan wisatawan saat ini. Baik itu culture, keindahan alam, serta keunikan penduduknya. Bahkan desa wisata telah dilengkapi dengan amenitas yang mumpuni, dari mulai home stay yang representatif hingga ketersediaan jaringan internet," ungkap Wawan.

Ketua Pelaksana Calender of Event 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti juga menjamin MITF 2019 menjadi sebuah ajang yang wajib diikuti. Apalagi Event yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Kemenpar.

Selain berbagai desa wisata yang siap menyambut, event tersebut juga memiliki konten yang padat. Dimana kegiatan utama MITF adalah Travel Exchange (Travex) antara pelaku bisnis pariwisata dari dalam negeri, serta pembeli dari dalam dan luar negeri.

"Nanti juga ada rangkaian kegiatan pendukungnya yang tak kalah heboh. Ada pameran dan bursa pariwisata, Forum MICE, penampilan kesenian, fam-trip serta aneka lomba. Jadi jangan sampai terlewatkan. Sekaligus mencari paket terbaik menjelang Ramadhan," tutur Esthy.

Kemenpar Gelar Lomba Pesona Mudik Berhadiah Rp 300 Juta

Puasa sebentar lagi, Lebaran tak lama menyusul. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menantang netizen milenial untuk mengeksplorasi kuliner, atraksi di destinasi dan event selama bulan Ramadan dan Lebaran 2019.

Arief menjelaskan lomba kali ini melalui media sosial Instagram, dengan lomba foto yang bertajuk Pesona Mudik 2019.

"Total hadiahnya Rp 300 juta, untuk 300 pemenang," ujar Arief, dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4/2019).

Adapun Lomba foto ini dibagi ke dalam dua sesi. Periode pertama, dimulai tanggal 1-26 Mei 2019, dengan tema Ramadan Penuh Pesona. Objek yang diambil adalah pesona kuliner dan pesona destinasi di seluruh Jawa, tujuan mudik Lebaran.

Bagi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, juga bisa mengeksplorasi objek foto yang bagus, baik kuliner maupun destinasi. Karena ada juga saat mudik nanti, yang kembali ke Jakarta. Beberapa daerah dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogja, dan Jawa Timur juga perlu mengangkat semua destinasi dan kuliner di daerahnya. Agar ketika mudik Lebaran nanti, orang Jakarta sudah punya referensi untuk mencicipi makanan khas dan destinasi yang asyik.

Di periode pertama, memang belum ada event, karena itu, hanya 2 kategori saja yang diperlombakan, masing-masing total hadiah per kategori Rp 75 juta. Pemenang periode pertama akan diumumkan pada 30 Mei 2019.

Nah, di untuk periode kedua, akan dilangsungkan pada 27 Mei-10 Juni 2019. Pemenangnya akan diumumkan pada 14 Juni 2019. Di periode kedua ini, total hadiah Rp 150 juta, dan dibagi ke dalam 3 kategori, yakni Pesona Kuliner, Pesona Destinasi, dan Pesona Event.

Arief mengajak netizen, kaum milenial, anak-anak muda, dan pegiat media sosial, untuk mempromosikan pariwisata di daerah-daerah. Karena menurutnya, akan ada lebih dari 20 juta orang yang bergerak di 7 hari menjelang Lebaran dan 5 hari setelah Lebaran.

"Karena itu, kita namakan Pesona Mudik 2019," ungkapnya.

Dalam bahasa pariwisata, lanjut Arief, pergerakan mudik ini disebut wisata. Ada orang dalam jumlah besar, bergerak bersama-sama, dari satu originasi ke destinasi, untuk berlebaran. Karena itu, traveler itu harus diberikan guide, informasi seputar pariwisata secara digital. Cara yang terbaik untuk mengeksplorasi semua potensi wisata di daerah adalah dengan dilombakan.

"Nanti traveler bisa memilih sendiri, bisa searching sendiri, bisa membuka-buka Instagramnya, dan netizen sudah memberikan data yang mereka cari dengan baik, karena dilombakan," ungkap Arief.

Arief menambahkan, sistem penjurian lomba kali ini menggunakan tim juri dan juga interaksi di Instagramnya. Tidak lagi menggunakan banyak-banyakan like. Karena saat ini banyak yang menjual jasa like, dan untuk melindungi netizen yang belum punya followerr besar.

"Foto-foto juga bisa dibuat dari kamera handphone, tidak harus menggunakan kamera professional, agar lebih banyak netizen yang ikut partisipasi," jelasnya.

Adapun tim juri terdiri dari, Arbain Rambey (Fotografer Senior Kompas), Don Kardono (Staf Khusus Menpar Bidang Komunikasi dan Media) dan Bambang Wijanarko (Fotografer Senior Kemenpar).

Bagi yang ingin ikutan lomba foto ini, caranya mudah, dan memang dibuat mudah, agar lebih banyak orang yang bisa ikut. Caranya follow dan mention @kemenpar @pesonaid_travel @pesonamudik2019. Selanjutnya, gunakan Hastag: #PesonaMudik2019 #KulinerPesonaMudik2019 #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia #RamadanPenuhPesona, untuk kategori kuliner.

Sementara untuk kategori destinasi dengan hastag #PesonaMudik2019 #DestinasiPesonaMudik2019 #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia #RamadanPenuhPesona. Silakan ikuti terus perkembangan lomba ini melalui akun @PesonaMudik2019.