Rabu, 05 Februari 2020

Bandara Sibisa Jadi Alternatif Akses Baru Wisata ke Danau Toba

Bandara Sibisa resmi melayani penerbangan perintis dengan rute Binaka-Sibisa-Binaka mulai 12 April 2019. Bandara ini terletak 18 km dari Kota Parapat, Danau Toba, tepatnya di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara.

"Dengan beroperasinya Bandara Sibisa ini, semakin memperbanyak alternatif menuju Danau Toba. Karena terletak di Kabupaten Toba Samosir. Jarak ke Kota Wisata Parapat sekitar 18 km, atau sekitar 20 menit perjalanan mobil," ujar Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, dalam keterangan tertulis, Jumat (12/4/2019).

Arie mengatakan posisi Bandara Sibisa cukup strategis, dan juga bersebelahan dengan lokasi Lahan Zona Otorita Sibisa, kawasan Resort Pariwisata sekelas Nusadua Bali yang akan dikembangkan oleh BPODT.

Bandara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.200x30 meter, serta terminal penumpang yang baru dibangun. Saat ini, Bandara Sibisa masih di bawah pengelolaan UPT Kementerian Perhubungan, di bawah Ditjen Perhubungan Udara.

Saat ini Bandara Sibisa beroperasi sebagai bandara perintis. Namun ke depannya, dapat dikembangkan menjadi bandara kelas menengah untuk penerbangan short dan medium haul. Misalnya penerbangan pesawat kecil dan menengah ke Medan, Banda Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, serta daerah lain di Sumatera Utara.

"Juga sangat berpotensi menjadi hub/pusat kegiatan olahraga dirgantara, serta penerbangan khusus atau charter flight," tambahnya.

Dengan dibukanya Bandara Sibisa sebagai bandara komersial, menurutnya semakin menambah terbukanya akses pariwisata ke Kawasan Pariwisata Danau Toba yang merupakan Destinasi Pariwisata Prioritas.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya menerangkan Bandara Sibisa memiliki fungsi strategis. Percepatan pengembangan bandara akan menambah akselerasi pertumbuhan Kawasan Danau Toba. Belum lagi, Bandara Sibisa hanya 10 menit dari Kaldera.

"Kami berharap dengan beroperasinya Bandara Sibisa, ada banyak fungsi yang bisa dikembangkan di sana," kata Arief.

Skenario pun disiapkan untuk Bandara Sibisa. Bandara ini disiapkan menjadi infrastruktur sport tourism. Olahraga dirgantara menjadi pilihannya. Diferensiasi nantinya akan diberlakukan di Bandara Sibisa.

"Bandara Sibisa juga difungsikan sebagai olahraga dirgantara seperti terjun payung dan lain-lain. Jadi nantinya Kawasan Danau Toba itu jadi paket lengkap. Di sana ada segarnya air danau dan air terjun, lalu kini ada olahraga dirgantara," pungkas Arief.

Polisi Imbau Pengunjung Festival Songkran Tak Unggah Foto Seksi

Festival Songkran di Thailand akan segera digelar weekend ini. Polisi setempat pun imbau traveler agar tak unggah foto yang kelewat seksi.

Setiap pertengahan bulan April, masyarakat Thailand memaknai momen Tahun Baru lewat Festival Songkran. Tak sedikit turis dari seluruh penjuru dunia yang datang untuk mengikutinya.

Acara perang air atau basah-basahan di festival itu pun selalu dinanti oleh turis, tapi di satu sisi juga membuat pihak kepolisian setempat 'gerah.'

Alasannya, acara itu sering berkonotasi dengan minuman keras hingga turis yang berpakaian kelewat seksi. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Jumat (12/4/2019), tahun ini pihak kepolisian malah sampai mengimbau peserta agak tak unggah foto yang kelewa seksi seperti diberitakan media The Nation.

"Tak boleh ada unggahan foto, video klip atau tayangan langsung yang berbau telanjang atau alkohol di media sosial selama perayaan Songkran," ujar Letkol Siriwat Deepor dari Divisi Penanganan Cyber Thailand.

Barangsiapa yang melakukannya, bisa diberi hukuman penjara hingga denda. Hal itu ditegaskan oleh pihak kepolisian untuk pengunjung Songkran tahun ini.

Kebijakan itu dibuat atas dasar Festival Songkran tahun lalu, di mana marak foto tak pantas dari para wanita dan transgender. Tak termasuk foto tak senonoh dari para turis pria.

Pihak kepolisian pun mengimbau, agar sejatinya Festival Songkran dimaknai dengan aktivitas budaya yang sopan dan jauh dari hingar bingar.

Untuk memastikan Festival Songkran tahun ini berjalan lancar, pihak kepolisian dari divisi cyber Thailand akan memonitor media sosial untuk meminimalisir unggahan yang tak diinginkan seperti diberitakan media lokal Thaiger. 

Kakek-kakek Iseng di Kereta Jepang, Jadi Terlambat Jalan Deh

Ada-ada saja kelakuan kakek ini saat naik kereta di Jepang. Karena kelakuannya, kereta mengalami keterlambatan dan membuat semua orang kesal. Duh!

Sebuah video viral di Twitter memperlihatkan seorang lansia berlaku iseng mengganggu jadwal kereta. Dia dengan sengaja meletakan tangan dan kakinya saat pintu kereta ingin ditutup.

Dikumpulkan detikcom, Jumat (12/4/2019) video ini terjadi di jalur kereta bawah tanah Higashiyama, Kyoto pada tanggal 6 April lalu. Kejaidan ini terjadi pukul 8.40 malam waktu setempat.

Terlihat tatkala masinis menginstruksikan pintu kereta akan ditutup, seorang pria tua dengan sengaja menjulurkan tangannya untuk menghalangi pintu tertutup. Tidak hanya sekali, ini berulang sampai 7 kali. Tentu saja menyebabkan pintu kereta trbuka dan tertutup berulang kali.

Kemudian staf kereta pun menghampiri si pria tua dan meminta dia untuk memasukan tangannya. Bahkan mereka juga mendorong penumpang untuk menjauhi pintu kereta, namun tetap saja tidak menghentikan pria tua ini untuk iseng dan bertindak seolah tidak terjadi apa-apa.

Ketika petugas mendorong tangannya dari pintu, kakek ini pun menjulurkan kakinya untuk menghalangi pintu. Tentu saja kelakuannya ini membuat penumpang lain kesal. Petugas pun terus mengawasi sampai akhirnya pintu tertutup dan kereta jalan.

Sontak saja, video ini langsung viral dan menarik perhatian para netizen Jepang. Ada yang meminta supaya pria tua ini ditangkap, ada yang yang mengatakan mungkin dia mabuk, dan juga hanya ingin cari perhatian.

Karena penumpang iseng ini, keberangkatan kereta terlambat sekitar satu menit. Biro transportasi kota pun meminta warga Jepang untuk tidak mencontoh perbuatan ini, dan mematuhi peraturan demi kenyamanan bersama.

Ada-ada saja si kakek!

Bandara Sibisa Jadi Alternatif Akses Baru Wisata ke Danau Toba

Bandara Sibisa resmi melayani penerbangan perintis dengan rute Binaka-Sibisa-Binaka mulai 12 April 2019. Bandara ini terletak 18 km dari Kota Parapat, Danau Toba, tepatnya di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara.

"Dengan beroperasinya Bandara Sibisa ini, semakin memperbanyak alternatif menuju Danau Toba. Karena terletak di Kabupaten Toba Samosir. Jarak ke Kota Wisata Parapat sekitar 18 km, atau sekitar 20 menit perjalanan mobil," ujar Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, dalam keterangan tertulis, Jumat (12/4/2019).

Arie mengatakan posisi Bandara Sibisa cukup strategis, dan juga bersebelahan dengan lokasi Lahan Zona Otorita Sibisa, kawasan Resort Pariwisata sekelas Nusadua Bali yang akan dikembangkan oleh BPODT.

Bandara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.200x30 meter, serta terminal penumpang yang baru dibangun. Saat ini, Bandara Sibisa masih di bawah pengelolaan UPT Kementerian Perhubungan, di bawah Ditjen Perhubungan Udara.

Saat ini Bandara Sibisa beroperasi sebagai bandara perintis. Namun ke depannya, dapat dikembangkan menjadi bandara kelas menengah untuk penerbangan short dan medium haul. Misalnya penerbangan pesawat kecil dan menengah ke Medan, Banda Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, serta daerah lain di Sumatera Utara.

"Juga sangat berpotensi menjadi hub/pusat kegiatan olahraga dirgantara, serta penerbangan khusus atau charter flight," tambahnya.

Dengan dibukanya Bandara Sibisa sebagai bandara komersial, menurutnya semakin menambah terbukanya akses pariwisata ke Kawasan Pariwisata Danau Toba yang merupakan Destinasi Pariwisata Prioritas.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya menerangkan Bandara Sibisa memiliki fungsi strategis. Percepatan pengembangan bandara akan menambah akselerasi pertumbuhan Kawasan Danau Toba. Belum lagi, Bandara Sibisa hanya 10 menit dari Kaldera.

"Kami berharap dengan beroperasinya Bandara Sibisa, ada banyak fungsi yang bisa dikembangkan di sana," kata Arief.

Skenario pun disiapkan untuk Bandara Sibisa. Bandara ini disiapkan menjadi infrastruktur sport tourism. Olahraga dirgantara menjadi pilihannya. Diferensiasi nantinya akan diberlakukan di Bandara Sibisa.

"Bandara Sibisa juga difungsikan sebagai olahraga dirgantara seperti terjun payung dan lain-lain. Jadi nantinya Kawasan Danau Toba itu jadi paket lengkap. Di sana ada segarnya air danau dan air terjun, lalu kini ada olahraga dirgantara," pungkas Arief.