Minggu, 01 Maret 2020

Pantai di Banda Aceh Dipenuhi Sampah Sedotan Hingga Popok Bayi

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Banda Aceh melakukan aksi bersih pantai di Banda Aceh. Sampah yang dibersihkan dari sedotan sampai popok bayi.

Pengunjung Pantai Lamtong, di Desa Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh masih membuang sampah sembarangan. Beragam sampah mulai dari sedotan hingga popok bayi ditemukan di lokasi wisata baru tersebut.

Aksi bersih-bersih pantai yang kerap dikunjungi traveler pada sore hari ini dilakukan anggota Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Banda Aceh. Mereka memungut sampah untuk kemudian dimasukkan dalam plastik hitam berukuran besar.

Beberapa perempuan, menyapu sampah untuk memudahkan dimasukkan ke dalam plastik. Sampah-sampah tersebut ditemukan dibibir pantai hingga disela-sela bebatuan.

"Kami memukan banyak sampah yang sengaja dibuang dicelah-celah batu-batu pemecah ombak di kawasan itu, seperti botol plastik, sedotan, plastik kresek, dan pampers. Ini sangat menganggu kenyamanan pengunjung," kata Ketua DPC HPI Kota Banda Aceh, Siti Jihadun Nufus dalam keterangan tertulis kepada detikTravel, Sabtu (9/2/2019).

Menurutnya, kepedulian para pengunjung terhadap kebersihan di objek wisata itu masih sangat kurang. Padahal masyarakat setempat sudah menyediakan tong sampah di lokasi wisata tersebut.

"Sampah yang kami kumpulkan mencapai 20 kantong plastik besar, ini menjadi bukti kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya masih sangat kurang," jelas Jihan.

Jihan menilai, kebersihan sangat penting dalam sektor pariwisata, karena apabila lokasi wisata terkesan jorok wisatawan enggan berkunjung. Dia meminta pengunjung tidak lagi membuang sampah sembarangan.

"Kami meminta tolong mohon dijaga kebersihan objek wisata, karena kalau bukan kita siapa lagi. Kalau kebetulan menemukan sampah di tempat wisata tolong dibawa sampahnya, dan buang ketika sudah menemukan tempat sampah," ujarnya.

"Di lokasi kami tidak melihat adanya tong sampah yang layak, dan ini menjadi catatan penting bagi pemerintah kota, dinas terkait bisa menyediakan tong sampah di lokasi wisata itu," ucap Jihan.

Aksi bersih-bersih pantai yang digelar DPC HPI juga dibantu masyarakat setempat, serta beberapa pengunjung. Kegiatan ini, jelas Jihan, bentuk kepedulian para pemandu wisata untuk kebersihan pantai.

"Kegiatan ini bentuk kepedulian kami terhadap objek wisata yang ada di Kota Banda Aceh, dan ini juga menjadi tanggung jawab kami selaku pemandu wisata," katanya.

Taman Asmara, Satu Lagi Tempat Foto Asyik di Raja Ampat

Raja Ampat terus merias diri agar semakin mencuri hati wisatawan. Baru-baru ini ada Taman Asmara, spot untuk foto-foto cantik.

Gugusan Kepulauan Gam di Raja Ampat, Papua Barat memiliki potensi wisata yang menakjubkan. Pesisir pantai yang eksotis dengan hamparan pasir putih yang luas, perairannya dangkal, dengan aneka warna-warni terumbu karangnya menjadikan perairan Kepulauan Gam menjadi tempat istimewa bagi wisatawan dalam melakukan aktivitas diving dan berenang.

Selain itu, di Kampung Sawingrai, ada lokasi pemantauan burung cendrawasih. Pada jam tertentu burung khas papua ini akan mengerumuni pepohonan yang berada di belakang kampung Sawingray. Sedangkan pada bagian hol Gam terpancar puncak pemandangan pantai yang memanjakan mata para pengunjung. Pemandangannya hampir serupa dengan puncak Piayinemo.

Untuk mencapai puncak bukit, para pengunjung terlebih dahulu menikmati wisata hutan. Ada beberapa lokasi menjadi tempat terbaik untuk mengambil foto, seperti pada jalan Nostalgia dan 'Jalan Cari Jodoh Dulu' hingga akhirnya kita sampai pada puncak perbukitan, lalu naik pada gazebo kayu berbentuk telapak tangan dengan lima buah jari, memandangi gugusan pulau-pulau kecil seputar kepulauan Gam.

Itulah Taman Asmara ang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat di Desa Sawingrai.

Laser Buddha yang Megah dan Menawan

Di kawasan Pattaya, Thailand terdapat lukisan sang Buddha pada sebuah bukit yang dibuat dari laser.Begitu megah dan menawan.

Di Pattaya, Thailand, terdapat Objek wisata Laser Buddha terletak tidak jauh dari perkebunan anggur Silver Lake Vine Yard. Laser Buddha merupakan gambar sang Buddha berukuran besar yang terdapat di salah satu sisi perbukitan.

Objek wisata ini dinamakan Laser Buddha, sebab saat pembuatannya menggunakan laser untuk membuat gambar Buddha di perbukitan. Tidak semudah itu, sebab proses pembutanannya ternyata cukup penuh perjuangan.

Pada awalnya kawasan ini adalah perbukitan pada umumnya, namun di potong sebagian, untuk di buat gambar sang Buddha dengan laser. Setelah itu, marinir kerajaan Thailad turun dari atas bukit dengan tali, untuk secara manual menuangkan emas murni untuk melapisi gambar sang Buddha yang telah terbentuk.

Jika berkunjung ke Laser Buddha sangat disarankan pada pagi atau jelang sore hari agar matahari tidak terlalu terik. Tentu saja jangan terlalu sore, sebab selepas matahari terbenam, kawasan ini menjadi cukup gelap dan temaram.

Tidak hanya menjadi objek wisata, banyak juga pengunjung yang datang untuk berdoa dan membakar hio di depan Laser Buddha. Oleh karena itu, saat berkunjung ke tempat ini, tetap menjaga kesopanan ya traveller.

Jika berjalan di kaki bukit, terdapat suatu altar untuk bersembahyang dan membakar hio. Namun untuk menuju ke tempat ini, harap berhati-hati, sebab jalurnya agak curam dan tidak rata.

Jika ingin menikmati Laser Buddha dari kejauhan pun, juga bisa sebab telah disediakan teropong yang bisa dipergunakan pengunjung untuk mengobservasi setiap sudut Laser Buddha.

Pantai di Banda Aceh Dipenuhi Sampah Sedotan Hingga Popok Bayi

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Banda Aceh melakukan aksi bersih pantai di Banda Aceh. Sampah yang dibersihkan dari sedotan sampai popok bayi.

Pengunjung Pantai Lamtong, di Desa Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh masih membuang sampah sembarangan. Beragam sampah mulai dari sedotan hingga popok bayi ditemukan di lokasi wisata baru tersebut.

Aksi bersih-bersih pantai yang kerap dikunjungi traveler pada sore hari ini dilakukan anggota Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Banda Aceh. Mereka memungut sampah untuk kemudian dimasukkan dalam plastik hitam berukuran besar.

Beberapa perempuan, menyapu sampah untuk memudahkan dimasukkan ke dalam plastik. Sampah-sampah tersebut ditemukan dibibir pantai hingga disela-sela bebatuan.

"Kami memukan banyak sampah yang sengaja dibuang dicelah-celah batu-batu pemecah ombak di kawasan itu, seperti botol plastik, sedotan, plastik kresek, dan pampers. Ini sangat menganggu kenyamanan pengunjung," kata Ketua DPC HPI Kota Banda Aceh, Siti Jihadun Nufus dalam keterangan tertulis kepada detikTravel, Sabtu (9/2/2019).

Menurutnya, kepedulian para pengunjung terhadap kebersihan di objek wisata itu masih sangat kurang. Padahal masyarakat setempat sudah menyediakan tong sampah di lokasi wisata tersebut.

"Sampah yang kami kumpulkan mencapai 20 kantong plastik besar, ini menjadi bukti kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya masih sangat kurang," jelas Jihan.