Jumat, 10 April 2020

Tetap Sumringah Walau Cuma Liburan di Rumah, Coba 7 Hal Ini

Meski #dirumahaja, traveler harus tetap gembira. Simak 5 tips berikut agar tetap sumrinah walaupun cuma liburan di rumah.

Masa karantina akibat virus Corona yang masih terus berlangsung, mengaharuskan kita untuk melakukan physical distancing dan tetap berada di rumah. Jangan khawatir, ikuti tips-tips berikut agar liburan di rumah tetep bisa bikin wajah kamu sumringah!

1. Nongkrong virtual

Masa karantina pasti bikin kamu rindu dengan teman dan sahabat-sahabatmu. Kamu bisa mengobatinya dengan bertemu mereka secara virtual menggunakan aplikasi-aplikasi canggih untuk mendukung pertemuan onlinemu!

Kamu hanya tinggal memastikan kuota di handphone-mu terisi atau tersambung dengan jaringan wifi, supaya nongkrong virtualmu lancar dan tidak ada gangguan.

2. Bereksperimen dengan resep makanan

Salah satu kegiatan seru terutama untuk kamu yang hobi memasak yang bisa kamu coba untuk menghindari bosan saat di rumah adalah bereksperimen dengan resep makanan. Kamu bisa mencari resep makanan dari berbagai platform seperti internet atau buku, setelah itu kamu pilih resep makanan yang sekiranya kamu suka.

Walaupun rasa dan tampilan akhirnya memang sering tidak sesuai dengan yang ada di resep, yang penting kamu tetap akan puas karena itu hasil buatanmu sendiri!

3. Mendekor ulang ruangan di rumah

Setelah beberapa hari di rumah, biasanya kamu akan dibuat sadar dengan hal-hal kecil di rumah yang menurutmu tidak sesuai. Nah, sekarang adalah kesempatanmu untuk membenahinya. Buatlah ruangan-ruangan di rumahmu menjadi tempat paling nyaman dan bikin kamu semakin betah di rumah!

4. Olahraga

Meskipun hanya berkegiatan di rumah, kamu harus tetap menjaga kesehatan loh! Terutama disaat masa karantina ini, tubuh dengan imun yang kuat akan jauh lebih kecil potensi virus masuk ke tubuhmu dan bersarang di dalamnya.

Maka dari itu, olahraga menjadi sangat penting untuk dilakukan. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan, olahraga juga bisa membantu kamu menghilangkan stress lho!

5. Menonton film, serial, atau drama korea

Tidak perlu bingung lagi cari hiburan untuk mengisi waktu luangmu di rumah, karena kamu bisa melakukannya dengan menonton film, serial, atau drama korea sebagai hiburan bahkan bisa juga menambah wawasan.

Sudah banyak platform yang bisa kamu gunakan untuk mengakses tontonan-tontonan tersebut, seperti Netflix, Iflix, Hooq, dan Viu. Jangan lupa mengakses tontonanmu secara legal untuk menghargai karya-karya para pembuatnya ya!

6. Berbagi cerita dengan keluarga di rumah

Dalam masa karantina ini, kamu akan menghabiskan banyak waktumu di rumah. Jangan sia-saiakan kesempatan ini. Jika biasanya kamu di rumah hanya untuk istirahat sepulang kerja atau sekolah, sekarang kamu bisa manfaatkan kesempatan di rumah yang lebih lama untuk bercengkrama dengan keluarga. Sekedar berbagi cerita atau bernostalgia, bisa bikin keluargamu jadi semakin hangat!

7. Belajar hal-hal baru!

Mengisi waktu luang dengan belajar hal-hal baru merupakan ide yang sangat tepat. Kamu bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari hal-hal baru yang sebelumnya belum sempat kamu pelajari, seperti belajar bahasa baru, cara berinvestasi atau membuat suatu karya. Di masa karantina ini banyak sekali kelas-kelas online yang bisa kamu akses secara gratis juga, lho!

Ada juga promo-promo menarik yang bisa kamu dapatkan dari provider untuk mengakses platform-platform yang mendukung kegiatan online-mu!

Ilmuwan Temukan Hutan Bawah Laut, Bisa Ciptakan Obat-obatan Baru

Setelah hampir 60.000 tahun, hutan pohon cemara yang tenggelam kini ditemukan kembali. Hutan ini dipercaya dapat menciptakan obat-obatan baru.

Seperti dilansir CNN, Kamis (9/4/2020) ketika manusia pra sejarah baru keluar dari Afrika pada 60.000 tahun yang lalu, hutan pohon cemara tumbuh di tepi sungai dekat Teluk Meksiko. Ketika tahun-tahun berlalu, pohon-pohon mulai tumbang dan terkubur di bawah endapan. Sisa-sisa hutan semakin terpendam ketika permukaan air laut naik.

Namun sekarang, para ilmuwan telah menemukan hutan yang telah lama menghilang itu. Mereka percaya pohon-pohonnya menyimpan rahasia untuk menciptakan obat-obatan baru yang dapat menyelamatkan nyawa.

Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, selama ribuan tahun, hutan kuno tak pernah terganggu. Akan tetapi pada tahun 2004, badai menghantam pantai teluk hingga menyapu dasar laut.

Pada bulan Desember, sebuah tim ilmuwan dari Universitas Northeastern dan Universitas Utah memulai ekspedisi untuk menyelam ke perairan. Tujuannya untuk membawa kembali potongan-potongan pohon untuk dipelajari.

"Itu adalah hari yang sangat menyenangkan. Cukup tenang di permukaan dan kami berharap kondisinya sama dengan di bagian bawah (laut)," kata seorang profesor Ilmu Kelautan dan Lingkungan di Universitas Northeastern, Brian Helmuth.

Sebelum menyelam, para ilmuwan menemukan kondisi yang kurang baik. Banyak hiu yang terlihat dan membuat ekspedisi mereka agak berisiko. Ketakutan itu hilang menjadi kekaguman setelah mereka sampai ke hutan di bawah laut.

"Benar-benar menakjubkan. Kami menyelam di sekitar tepi sungai kuno ini. di sebelah kiri kami, ada sisa-sisa pangkal pohon raksasa dan batang pohon asli yang keluar dari tanggul tepi sungai," kata Helmuth.

Meskipun telah berusia 60.000, batang pohon sangat terawat karena terkubur di bawah lapisan sedimen yang mencegah pembusukan. masih terdapat kulitnya di bagian permukaan, di bagian dalam semua warnanya juga masih terjaga.

Ilmuwan pun semakin bersemangat ketika membawa batang pohon ke laboratorium. Mereka menemukan hewan-hewan yang memanfaatkan hutan pohon cemara.

"Kami dapat melihat organisme apa yang telah mengambil keuntungan dari kayu kuno ini. Berbagai jenis hewan terkubur di sana dan hidup di atasnya," kata seorang manajer laboratorium di Pusat Ilmu Kelautan Universitas Northeastern, Franchis Choi.

Menurut NOAA, lebih dari 300 hewan dikeluarkan dari batang. Namun para ilmuwan secara khusus berfokus pada satu hewan, yaitu cacing kapal.

Cacing kapal memang bukanlah hal baru dalam sains dan biasa ditemukan di dalam batang atau kayu. Akan tetapi, bakteri yang ditemukan dalam cacing ini berusia 60.000 tahun.

"Kami dapat mengisolasi bakteri dari mereka dan mendapatkan bakteri baik yang belum pernah kami kerjakan sebelumnya. Jadi, kami sangat gembira tentang itu" kata seorang profesor riset kimia obat-obatan di Universitas Utah kepada CNN.

Cacing kapal dari batang pohon purba menghasilkan 100 jenis bakteri. Di antaranya banyak bakteri baru dan 12 diantaranya sedang menjalani evaluasi potensi untuk membuat obat baru.

Sebelumnya, penelitian tentang bakteri cacing kapal telah menghasilkan satu antibiotik untuk mengobati infeksi parasit. Para ilmuwan pun optimis, bakteri baru yang terkandung di batang purba bisa menghasilkan manfaat.

"Kami melakukan skrining untuk antimikroba dan aktivitas neurologis yang mengarah kepada obat penghilang rasa sakit serta obat anti-kanker," kata Haygood.

Selain dimanfaatkan untuk menyelamatkan nyawa, para ilmuwan akan mempelajari sampel baru ini untuk melihat apakah bakteri dapat diterapkan dalam produksi tekstil, makanan, pakan ternak, dan lain sebagainya.

Sementara adanya pandemi COVID-19, penyelaman ke hutan kuno pun tertunda. Haygood mengatakan dia beserta tim ilmuwan lainnya akan terus mempelajari sampel dan berharap dapat mempublikasikannya dalam waktu satu tahun.