Minggu, 03 Mei 2020

Kim Jong Un Muncul Lagi, Mengapa Isu Kesehatannya Begitu Penting?

Hampir tiga pekan sejak ketidakhadiran pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un di acara penting memicu desas-desus ia sakit parah bahkan meninggal dunia. Hingga akhirnya pada Sabtu (2/5/2020), media pemerintah Korea Utara menerbitkan foto kemunculan Kim Jong Un di depan umum.
Ini bukan pertama kalinya Kim menghilang dari hadapan publik. Di tahun 2014, Kim Jong Un sempat tak muncul selama enam pekan sebelum hadir kembali menggunakan tongkat. Beberapa hari kemudian, agen mata-mata Korea Selatan mengatakan Kim telah menjalani operasi pengangkatan kista dari pergelangan kakinya.

Dikutip dari AFP, Kim Jong Un telah berkuasa di Korea Utara selama hampir satu dekade dan kematiannya, jika kabar itu benar, akan membuat Pyongyang menghadapi suksesi yang tidak direncanakan untuk pertama kali dalam sejarah. Salah satu alasan isu kesehatan Kim begitu penting adalah kepemimpinan selalu menjadi urusan keluarga anggota 'garis keturunan Paektu', istilah di Korea Utara untuk pendiri negara Kim Il Sung dan keturunannya.

Tiga anak Kim dikenal masih sangat muda dan tak ada dari mereka yang ditunjuk untuk menjadi penerusnya. Sejauh ini hanya adik perempuannya, Yo Jung, yang dianggap pesaing utama untuk menggantikannya.

Hanya saja, Korea Utara adalah negara yang dikenal sangat patriartikal yang membuat senioritas dan gender sangat berpengaruh terhadap keputusan apapun yang diambil. Kim dikenal di Utara sebagai Pemimpin Tertinggi dan otoritasnya mencakup Partai Buruh yang berkuasa dan juga militer sehingga semua keputusan besar membutuhkan persetujuannya.

Berpengaruh pada negosiasi nuklir

Hilangnya Kim dari pandangan publik terjadi ketika pembicaraan Pyongyang dengan Washington mengenai persenjataan nuklir Korea Utara terhenti sebab ada tiga pertemuan antara Kim dan Presiden AS Donald Trump. Jika Kim tidak bisa melanjutkan atau bahkan meninggal dunia lebih dahulu, maka akan meningkatkan ketidakpastian dalam proses negosiasi ini.

Skenario terburuk, beberapa analisis menyebut akan terjadi perebutan kekuasaan yang kacau sehingga menyebabkan eksodus para pengungsi di China.

"Profil pribadi Kim, sejarah keluarga, dan struktur rezim Korea Utara menjadikan kesehatannya sebagai variabel utama bagi stabilitas negara dan kebijakan luar negeri," Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, kepada AFP.

Korea Utara adalah negara yang luar biasa buram, bahkan angka pertumbuhan ekonomi diperlakukan sebagai rahasia negara. Pengamat dan bahkan diplomat di Pyongyang sangat bergantung pada media pemerintah yang dikontrol ketat sebagai petunjuk tentang apa yang terjadi di sana sehingga kerap timbul spekulasi.

Daily NK, media yang berbasis di Korea Selatan yang sebagian besar dijalankan oleh pembelot Korea Utara, melaporkan Kim telah menjalani prosedur kardiovaskular dan sedang pulih di sebuah vila di provinsi Pyongan Utara. Setelah itu, CNN menyebut Washington tengah memantau bahwa Kim berada dalam bahaya besar setelah menjalani operasi.

Pasca kabar meninggalnya mencuat ke publik, akhirnya media pemerintah Korea Utara merilis foto Kim Jong Un yang terlihat 'baik-baik saja'.

"Insiden ini menjadi pengingat betapa rapuhnya kita pada desas-desus tak berdasar tentang Korea Utara," sebut mantan analisis pemerintah Korea Utara, Rachel Lee.

Sabtu, 02 Mei 2020

Terlalu Panik Corona Justru Sebabkan Sistem Imun Lemah, Kok Bisa?

Kehadiran virus corona yang kian bertambah membuat masyarakat cemas akan penularannya. Dalam keadaan panik, masyarakat berbondong-bondong berburu stok makanan dan alat kesehatan dalam jumlah banyak.
Selain itu, dalam keadaan panik pula banyak orang yang percaya begitu saja pada setiap informasi yang diterima melalui media sosial. Banyak pula informasi hoax, termasuk soal corona yang beredar sehingga menambah rasa kecemasan.

Perlu diwaspadai, kecemasan berlebihan justru membuat sistem imun menurun. Padahal, untuk mencegah virus diperlukan daya tahan tubuh yang baik.

Dikutip dari Healthline, kecemasan dapat memicu respons stres dan melepaskan banyak bahan kimia dan hormon, seperti adrenalin ke dalam sistem tubuh Anda. Dalam jangka pendek, ini meningkatkan denyut nadi dan laju pernapasan, sehingga otak Anda bisa mendapatkan lebih banyak oksigen.

Sistem kekebalan tubuh bahkan mendapatkan dorongan singkat. Dengan stres sesekali, tubuh Anda kembali berfungsi normal ketika stres berlalu. Tetapi jika Anda berulang kali merasa cemas dan stres atau itu berlangsung lama, tubuh Anda tidak pernah mendapat sinyal untuk kembali berfungsi normal.

Ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh yang membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi virus dan penyakit. Bahkan, vaksin virus pun disebut-sebut tidak berfungsi dengan baik jika Anda memiliki kecemasan berlebihan.

Dikutip juga dari Cleveland Clinic, tingkat kecemasan yang tinggi juga dapat menyebabkan depresi, bahkan bisa mengarah ke tingkat peradangan yang lebih tinggi. Dalam jangka panjang, tingkat peradangan tinggi mengarah ke sistem kekebalan yang terlalu banyak bekerja dan lelah yang tidak dapat melindungi tubuh dengan baik.

Untuk itu, ahli imunologi klinis, Leonard Calabrese, DO menyarankan 2 hal efektif mencegah kepanikan di tengah pemberitaan negatif, seperti meditasi. Bermeditasi selama 10 menit hingga 15 menit, tiga atau empat kali seminggu untuk menurunkan stres Anda. Ini mengurangi kadar kortisol dan mengurangi peradangan. Penelitian juga menunjukkan itu membantu mencegah kerusakan kromosom Anda yang mengarah pada kanker dan penuaan dini.

Kemudian, berlatih yoga juga dapat menurunkan kadar hormon stres dan menenangkan sistem saraf Anda untuk mengurangi peradangan. Napas dalam membantu meningkatkan daya tahan Anda terhadap infeksi. Pose terbalik dalam yoga membantu sirkulasi cairan melalui sistem limfatik Anda, menyaring racun.

Selain itu, tubuh juga membutuhkan vitamin C yang dikatakan oleh peneliti memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jika pada aktivitas normal tubuh dapat mengonsumsi dosis vitamin C 500mg, namun pada aktivitas padat, musim pancaroba dan banyak virus seperti saat ini, vitamin C 1000 mg dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Pastikan juga vitamin C yang dikonsumsi juga aman di lambung, seperti Blackmores Bio C 1000 mg yang mengandung Citrus Bioflavonoid untuk meningkatkan kinerja vitamin C serta antioksidan alami (rutin, hesperidin, ekstrak rosehips, dan acerola). Penderita sakit lambung juga aman mengonsumsi ini karena Blackmores Bio C 1000 mg dilapisi mineral askorbat sehingga tidak asam.