Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meyakini bahwa China telah melakukan 'kesalahan mengerikan' yang memicu menyebarnya virus Corona (COVID-19) secara global. Trump juga menuduh China berupaya menutup-nutupi wabah virus Corona yang kini merajalela.
Seperti dilansir CNBC dan New York Post, Senin (4/5/2020), Trump menyampaikan komentar itu dalam program virtual town hall saluran berita Fox News yang direkam di Lincoln Memorial, Washington DC pada Minggu (3/5) waktu setempat. Saat itu, Trump ditanya apakah awal mula virus Corona merupakan kejahatan atau kesalahan, dan apakah ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa China menyesatkan dunia soal virus Corona.
"Secara pribadi, saya pikir mereka (China-red) melakukan kesalahan mengerikan dan mereka tidak mau mengakuinya," sebut Trump. "Kita ingin masuk, tapi mereka tidak menginginkan kita di sana," imbuhnya.
"Pendapat saya adalah mereka melakukan kesalahan. Mereka berusaha menutupinya, mereka berusaha meredamnya. Itu seperti api. Anda tahu, itu sungguh seperti berupaya memadamkan api. Mereka tidak bisa memadamkan apinya," cetus Trump merujuk pada China.
Trump tidak memberikan bukti kuat untuk mendukung komentarnya itu. Namun diketahui bahwa komentar Trump ini disampaikan beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyebut bahwa 'ada sejumlah besar bukti' yang menunjukkan bahwa virus itu muncul dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.
Dalam komentarnya, seperti dilansir CNN, Trump juga mengindikasikan bahwa menyatakan bahwa pemerintah AS akan menyajikan 'laporan yang kuat soal apa yang kita pikir terjadi' terkait asal usul virus Corona. Trump mengklaim laporan itu akan 'sangat konklusif'.
Badan Intelijen Nasional AS pada Kamis (30/4) lalu menetapkan bahwa virus Corona bukanlah buatan manusia, namun mereka masih menyelidiki apakah virus Corona itu muncul akibat 'sebuah insiden di sebuah laboratorium di Wuhan'.
Laporan intelijen Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tertanggal Jumat (1/5), seperti dilansir Associated Press pada Minggu (3/5) waktu setempat, mendapati bahwa para pejabat di China 'secara sengaja menutupi keparahan' penularan virus Corona. Laporan ini mendapati bahwa China menyembunyikan detail soal virus Corona demi menimbun pasokan medis.
Otoritas China telah menolak tuduhan yang menyebut virus Corona lolos dari sebuah pusat penelitian di Wuhan.
Bill Gates yang Tahu Segalanya Soal Vaksin Corona
Berkecimpung di yayasan kemanusiaan Bill & Melinda Gates Foundation miliknya, Bill Gates dan istrinya Melinda memang sejak lama menaruh perhatian pada isu kesehatan global. Maka ketika pandemi Corona merebak, mereka pun aktif membahas sekaligus mengambil tindakan.
Yayasan itu telah berkomitmen USD 250 juta untuk membantu mengatasi Corona. Selain itu, Gates juga berulangkali menjelaskan soal vaksin Corona yang ia dukung pengembangannya. Berikut cukup banyak hal soal vaksin COVID-19 menurut dia.
Prediksi Vaksin Corona Tersedia
"Vaksin pertama akan diberikan pada pekerja kesehatan dan mereka yang penting. Ini bisa terjadi sebelum 18 bulan mendatang jika semuanya berjalan dengan baik," cetus sang pendiri Microsoft.
Perkiraan Bill Gates sesuai dengan beberapa pihak berwewenang. Anthony Fauci, kepala National Institutes of Health di Amerika Serikat, menyebut vaksin akan tersedia dalam waktu 12 sampai 18 bulan.
"Kita harus membuat banyak manufaktur untuk pendekatan berbeda-beda karena tahu sebagian tidak akan berhasil. Vaksin membutuhkan uji coba untuk memastikannya efektif dan aman," tandas Gates.
Gates juga siap mengeluarkan miliaran dolar untuk membangun pabrik kandidat vaksin corona melalui yayasannya. "Karena yayasan kami memiliki keahlian mendalam terkait penyakit menular, kami telah memikirkan epidemi, kami mendanai beberapa hal untuk lebih siap, seperti upaya (menciptakan-red) vaksin," ujar Gates.