Selasa, 05 Mei 2020

China: Menlu AS 'Gila' Soal Klaim Corona dari Lab Wuhan

 China melalui televisi nasionalnya, CCTV, menyerang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo terkait klaim adanya bukti soal virus Corona (COVID-19) berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. CCTV menyebut klaim Pompeo itu sebagai 'pernyataan gila'.
Pompeo dalam wawancara dengan ABC News pada Minggu (3/5) waktu setempat, menyatakan bahwa ada 'sejumlah besar bukti' yang menunjukkan virus Corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China -- titik nol pandemi virus Corona.

Klaim itu terus-menerus didorong oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, yang semakin kritis terhadap cara China menangani wabah virus Corona di awal-awal setelah virus ini terdeteksi di kota Wuhan, akhir tahun lalu. Sejauh ini, virus Corona telah menginfeksi lebih dari lebih dari 3,5 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 251 ribu orang secara global.

Seperti dilansir AFP, Selasa (5/5/2020), CCTV dalam tayangan pada Senin (4/5) waktu setempat menyebut klaim Pompeo sebagai 'pernyataan gila dan bersifat mengelak'. Tayangan itu diberi judul 'Pompeo yang jahat secara ceroboh memuntahkan racun dan menyebarkan kebohongan'.

Dalam tayangan itu, CCTV menyertakan komentar Direktur Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan dan pakar virologi Columbia University, W Ian Lipkin, yang mengklaim virus Corona terbentuk secara alami dan bukan dibuat oleh manusia atau bocor dari laboratorium.

"Pernyataan salah dan tidak masuk akal dari politikus Amerika semakin memperjelas kepada orang-orang bahwa 'bukti' itu tidak ada," demikian bunyi narasi tayangan CCTV itu.

"Hype soal 'virus bocor dari sebuah lab Wuhan' adalah kebohongan total. Para politikus Amerika berupaya menggeser kesalahan, mencurangi suara rakyat dan menekan China saat upaya anti-epidemi domestik dari mereka sungguh kacau," imbuh CCTV.

Sementara itu, surat kabar nasional China, Global Times, juga mengomentari klaim Pompeo dalam editorialnya pada edisi Senin (4/5) waktu setempat. Global Times, seperti dilansir CNN, menyebut Pompeo yang mantan Direktur CIA itu 'telah mengejutkan dunia dengan tuduhan tak berdasar'.

"Sejak Pompeo menyatakan klaimnya didukung oleh 'sejumlah besar bukti' maka dia seharusnya menghadirkan bukti yang disebutnya itu kepada dunia, dan khususnya kepada publik Amerika yang terus-menerus berupaya dibodohi," sebut editorial Global Times.

"Kebenarannya adalah Pompeo tidak memiliki bukti apapun dan dalam wawancara hari Minggu (4/5) waktu setempat, dia menggertak," imbuh editorial itu.

China dan AS berulang kali perang kata-kata soal asal usul virus Corona. Pada Maret lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mendorong teori konspirasi yang menyebut militer AS yang mungkin membawa virus Corona ke China. Sedangkan AS terus melontarkan tuduhan bahwa virus Corona bocor dari sebuah laboratorium di China.

Terlepas dari itu, kebanyakan ilmuwan meyakini bahwa virus Corona 'melompati' dari hewan ke manusia setelah muncul di China, yang kemungkinan besar berasal dari sebuah pasar di Wuhan yang menjual hewan-hewan eksotik untuk dimakan.

Produsen Masker Melonjak 200% di Tengah Pandemi Corona

Produsen masker jumlahnya meningkat drastis selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat angkanya melonjak hingga 200%.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Engko Sosialine Magdalene menjelaskan sebelum adanya wabah virus Corona, jumlah produsen masker hanya 26. Kini yang sudah mendapatkan izin menjadi 83 produsen.

"Perizinan sudah dilakukan dan ini terbukti seperti produsen masker. Di awal tahun hanya 26 produsen. Saat ini sudah berjumlah 83 produsen. Artinya terdapat peningkatan lebih dari 200%, adanya perizinan untuk produsen masker," kata dia dalam rapat kerja gabungan dengan Komisi VI, VII dan IX secara virtual, Selasa (5/5/2020).

Kata dia, hal serupa juga terjadi di produk alat pelindung diri (APD) serta ventilator. Pihaknya mencatat adanya peningkatan perizinan untuk memproduksi alat kesehatan (alkes) tersebut. Namun dia tak menyebutkan angkanya.

Selanjutnya, pihaknya juga menyampaikan adanya peningkatan izin edar produk kesehatan buatan dalam negeri. Contohnya adalah hand sanitizer.

"Sekarang sudah lebih dari 600 izin edar yang diterbitkan selama masa COVID-19 ini. Dan relaksasi-relaksasi juga tentu saja diberikan untuk terkait dengan perizinan ataupun izin edar ini," jelasnya.

Pihaknya berjanji untuk mempercepat perizinan di sektor alat kesehatan, tak hanya di masa pandemi saja melainkan untuk seterusnya.

"Bukan hanya pada saat masa COVID-19, tentunya selanjutnya produksi dalam negeri tetap menjadi perhatian utama kami, dan diharapkan juga nanti di sisi hilir di mana pada saat penggunaan oleh fasilitas pelayanan kesehatan bisa menyambut dengan baik hasil-hasil produksi dalam negeri," tambahnya.

China: Menlu AS 'Gila' Soal Klaim Corona dari Lab Wuhan

 China melalui televisi nasionalnya, CCTV, menyerang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo terkait klaim adanya bukti soal virus Corona (COVID-19) berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. CCTV menyebut klaim Pompeo itu sebagai 'pernyataan gila'.
Pompeo dalam wawancara dengan ABC News pada Minggu (3/5) waktu setempat, menyatakan bahwa ada 'sejumlah besar bukti' yang menunjukkan virus Corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China -- titik nol pandemi virus Corona.

Klaim itu terus-menerus didorong oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, yang semakin kritis terhadap cara China menangani wabah virus Corona di awal-awal setelah virus ini terdeteksi di kota Wuhan, akhir tahun lalu. Sejauh ini, virus Corona telah menginfeksi lebih dari lebih dari 3,5 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 251 ribu orang secara global.

Seperti dilansir AFP, Selasa (5/5/2020), CCTV dalam tayangan pada Senin (4/5) waktu setempat menyebut klaim Pompeo sebagai 'pernyataan gila dan bersifat mengelak'. Tayangan itu diberi judul 'Pompeo yang jahat secara ceroboh memuntahkan racun dan menyebarkan kebohongan'.

Dalam tayangan itu, CCTV menyertakan komentar Direktur Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan dan pakar virologi Columbia University, W Ian Lipkin, yang mengklaim virus Corona terbentuk secara alami dan bukan dibuat oleh manusia atau bocor dari laboratorium.

"Pernyataan salah dan tidak masuk akal dari politikus Amerika semakin memperjelas kepada orang-orang bahwa 'bukti' itu tidak ada," demikian bunyi narasi tayangan CCTV itu.

"Hype soal 'virus bocor dari sebuah lab Wuhan' adalah kebohongan total. Para politikus Amerika berupaya menggeser kesalahan, mencurangi suara rakyat dan menekan China saat upaya anti-epidemi domestik dari mereka sungguh kacau," imbuh CCTV.