Sabtu, 30 Mei 2020

Facebook Luncurkan CatchUp, Aplikasi Panggilan Suara

Facebook kembali merilis layanan baru untuk bantu orang saling terhubung selama Pandemi COVID-19. Bernama CatchUp, aplikasi panggilan suara.
Dikembangkan oleh tim NPE Facebook. Menawarkan sejumlah fitur unik untuk penggunanya mudah berkomunikasi.

Panggilan di CacthUP dapat melakukan panggilan 1-on-1. Atau dapat melakukan panggilan grup dengan partisipan hingga 8 orang.

Alih-alih menggunakan kontak yang ada di Facebook, CatchUp menggunakan kontak yang ada di ponsel pengguna. Ini berarti penggunanya bisa menelpon siapa pun, meski orang tersebut tidak memiliki akun Facebook.

Facebook mencoba untuk berikan solusi orang yang ragu-ragu untuk menelepon teman dan keluarga karena mereka khawatir mengganggu. Nah CatchUp bakal menunjukkan siapa yang siap dan tersedia untuk menerima panggilan.

Saat ini perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu tengah menguji CatchUp dengan meluncurkannya secara terbatas di AS. Kita dapat mengasumsikan bahwa setelah pengujian selesai, Facebook akan meluncurkan aplikasi secara global di iOS dan Android.

Ilmuwan Temukan Dinosaurus yang Diduga Kanibal

Dinosaurus kanibal terdengar seperti hal yang sangat mengerikan, tapi itulah realita di zaman Jurassic. Baru-baru ini, Ilmuwan menemukan fosil yang menjadi bukti adanya kanibalisme di kalangan dinosaurus.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE, ilmuwan meneliti tulang dinosaurus yang ada di Mygatt-Moore Quarry di dekat perbatasan Utah dan Colorado, AS. Mereka mencari bekas gigitan yang ada di 2.368 tulang dinosaurus di situs tersebut.

Dikutip detikINET dari Live Science, Sabtu (30/5/2020) banyak dari tulang-tulang tersebut yang memiliki bekas gigitan dari dinosaurus theropod. Sebagai informasi, Theropod adalah kelompok dinosaurus karnivora berkaki dua yang mencakup Tyrannosaurus rex, Spinosaurus dan Allosaurus.

Dalam beberapa kasus, mereka menemukan beberapa penggigit dan yang digigit berasal dari genus yang sama, yaitu Allosaurus. Hal ini yang membuktikan kasus kanibalisme antar dinosaurus yang sangat langka.

Dari 2.368 tulang dinosaurus yang diteliti, ilmuwan menemukan 29% di antaranya memiliki setidaknya satu bekas gigitan theropod. Banyak dari bekas gigitan itu dibuat oleh gigi bergerigi, menandakan Allosaurus yang paling banyak menggigit.

Menariknya, bekas gigitan ini bukan untuk membunuh mangsa dan tidak ditemukan di bagian tubuh dinosaurus yang memiliki banyak daging. Bekas gigitan justru ditemukan di jari tangan, jari kaki dan tulang belakang yang tidak memiliki banyak daging.

"Predator biasanya menyasar bagian yang banyak daging dan perlahan menuju bagian yang kurang bergizi," kata Drumheller.

"Theropod besar yang yang mencoba memakan jari kaki theropod besar lainnya mungkin sudah terlambat, ketika bagian lain yang lebih menarik telah dimakan," imbuhnya.

Penulis utama studi ini Stephanie Drumheller mengatakan, fenomena langka ini kemungkinan terjadi karena predator terpaksa harus memakan bangkai saudaranya sendiri karena kekurangan mangsa.

"Theropod besar seperti Allosaurus mungkin tidak suka pilih-pilih makanan, terutama jika lingkungan mereka sudah kekurangan sumber daya," kata Drumheller yang juga dosen paleontologi di University of Tennessee.

Melalaui studi ini mengindikasikan bahwa suatu area tersebut mengalami kesulitan sumber daya, sehingga karnivora yang tinggal di sana mengais-ais sisa daging yang ada di bangkai dinosaurus.

"Mengais makanan dan bahkan kanibalisme merupakan sesuatu yang mungkin terjadi," sambungnya.

Mygatt-Moore Quarry memiliki ratusan ribu tulang dinosaurus yang berasal dari periode Jurassic akhir atau sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dulunya area ini merupakan daerah yang kaya dan dihuni banyak spesies dinosaurus besar, termasuk Apatosaurus dan Allosaurus.
https://kamumovie28.com/cast/gary-grubbs/

Facebook Tiru TikTok dan Luncurkan Collab

 Facebook meluncurkan aplikasi Collab yang memungkinkan pengguna untuk membuat musik lewat kolaborasi. Melihat sekilas cara kerjanya, aplikasi ini sepertinya terinspirasi oleh TikTok.
Collab merupakan produk yang dikembangkan oleh tim New Product Experimentation Facebook dan pengguna bisa membuat, menonton dan mengedit video dan musik. Fungsi utama aplikasi ini adalah pengguna bisa membuat satu video pendek yang dipecah menjadi tiga bagian.

Jadi kalian bisa menyanyikan sebuah lagu dengan memainkan tiga instrumen musik yang berbeda dan videonya nanti bisa dijadikan satu. Atau kalian bisa mengajak dua teman lainnya untuk berkolaborasi dalam satu lagi dan masing-masing menyediakan satu bagian.

Dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (28/5/2020) Collab disebut mirip TikTok karena untuk membuat video ini pengguna harus mengunggahnya secara publik di feed Collab. Pengguna lain bisa mengambil video tersebut dan menggunakannya untuk membuat video mereka sendiri.

Facebook mengatakan untuk menggunakan Collab tidak dibutuhkan kemampuan bermusik yang handal. Pengguna bisa membuat video Collab yang secara keseluruhan terdiri dari video pengguna lain.

Video yang telah dibuat akan bisa dibagikan ke platform lain seperti Instagram dan TikTok. Tapi sebelumnya harus diunggah ke feed Collab terlebih dahulu.

Saat ini Collab hanya tersedia dalam versi invite-only beta untuk iOS dan baru pengguna di Amerika Serikat dan Kanada yang bisa mendaftar. Facebook sendiri mempercepat rilis Collab untuk memberikan platform bagi pengguna untuk menyalurkan kreatifitasnya di tengah pandemi.

"Ruang digital bisa menghubungkan kita ketika kira tidak bisa berkumpul secara langsung, dan Collab adalah cara baru untuk berkreasi bersama," kata juru bicara Facebook kepada The Verge.

Facebook Luncurkan CatchUp, Aplikasi Panggilan Suara

Facebook kembali merilis layanan baru untuk bantu orang saling terhubung selama Pandemi COVID-19. Bernama CatchUp, aplikasi panggilan suara.
Dikembangkan oleh tim NPE Facebook. Menawarkan sejumlah fitur unik untuk penggunanya mudah berkomunikasi.

Panggilan di CacthUP dapat melakukan panggilan 1-on-1. Atau dapat melakukan panggilan grup dengan partisipan hingga 8 orang.

Alih-alih menggunakan kontak yang ada di Facebook, CatchUp menggunakan kontak yang ada di ponsel pengguna. Ini berarti penggunanya bisa menelpon siapa pun, meski orang tersebut tidak memiliki akun Facebook.

Facebook mencoba untuk berikan solusi orang yang ragu-ragu untuk menelepon teman dan keluarga karena mereka khawatir mengganggu. Nah CatchUp bakal menunjukkan siapa yang siap dan tersedia untuk menerima panggilan.

Saat ini perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu tengah menguji CatchUp dengan meluncurkannya secara terbatas di AS. Kita dapat mengasumsikan bahwa setelah pengujian selesai, Facebook akan meluncurkan aplikasi secara global di iOS dan Android.

Ilmuwan Temukan Dinosaurus yang Diduga Kanibal

Dinosaurus kanibal terdengar seperti hal yang sangat mengerikan, tapi itulah realita di zaman Jurassic. Baru-baru ini, Ilmuwan menemukan fosil yang menjadi bukti adanya kanibalisme di kalangan dinosaurus.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE, ilmuwan meneliti tulang dinosaurus yang ada di Mygatt-Moore Quarry di dekat perbatasan Utah dan Colorado, AS. Mereka mencari bekas gigitan yang ada di 2.368 tulang dinosaurus di situs tersebut.

Dikutip detikINET dari Live Science, Sabtu (30/5/2020) banyak dari tulang-tulang tersebut yang memiliki bekas gigitan dari dinosaurus theropod. Sebagai informasi, Theropod adalah kelompok dinosaurus karnivora berkaki dua yang mencakup Tyrannosaurus rex, Spinosaurus dan Allosaurus.

Dalam beberapa kasus, mereka menemukan beberapa penggigit dan yang digigit berasal dari genus yang sama, yaitu Allosaurus. Hal ini yang membuktikan kasus kanibalisme antar dinosaurus yang sangat langka.
https://indomovie28.com/cast/wulandera/