Sebagian besar orang sudah kembali ke aktivitas harian mereka setelah diterapkan new normal. Namun faktor yang paling penting untuk menghindari terjadinya kasus penularan virus Corona COVID-19 di masa pandemi ini adalah mengenal aktivitas harian dengan masing-masing risiko penularannya.
"Kita semua bosan tinggal di rumah. Tapi pandemi belum berakhir, dan penting untuk mengenali itu," kata Jay Butler, wakil direktur penyakit menular di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dikutip dari Medical Daily.
Ketika restoran, salon, serta kantor dibuka kembali, ada baiknya untuk mengingat bahwa beberapa kegiatan masih jauh lebih berisiko dalam penularan virus corona COVID-19 dari satu orang ke orang lainnya.
Praktik cuci tangan yang baik, terutama sebelum makan atau menyentuh wajah, menjaga jarak dari orang lain, dan memakai masker di tempat umum, adalah protokol yang harus terus dipertahankan.
Agar kita dapat melindungi diri dari penularan virus Corona, ketahui beberapa kegiatan harian yang memiliki risiko penularan dari terendah hingga tertinggi.
1. Risiko rendah
- Berjalan atau bersepeda, dapat dilakukan bersama teman, tetapi tetap ikuti protokol kesehatan seperti, tetap jaga jarak minimal satu meter dan selalu pakai masker.
2. Risiko rendah-sedang
- Piknik dengan teman
- Pergi ke pantai
- Berenang di kolam berenang umum
3. Risiko sedang
- Bermain dengan anak di taman umum
- Pergi ke salon
4. Risiko sedang-tinggi
- Mengunjungi lansia yang rentan tertular
- Nongkrong di kafe dan kelab malam
- Pergi ke tempat gym
- Menginap di hotel
5. Risiko tinggi
- Pesta besar di dalam ruangan
- Pertemuan akbar dan kerumunan besar.
Pemerintah China Klaim Obat Herbal Sebagai Solusi Tangani Pandemi Corona
Para ilmuwan di seluruh dunia hingga kini masih mencari kandidat obat potensial untuk pengobatan virus Corona. Di China sendiri, upaya untuk menyembuhkan dan memerangi COVID-19 melibatkan penggunaan obat tradisional China.
Sebuah dokumen yang dirilis baru-baru ini oleh pemerintah China mengklaim bahwa obat tradisional ini membantu menangani 92 persen kasus COVID-19 di seluruh negeri. Bahkan otoritas Beijing mengatakan enam obat tradisional China bisa berfungsi sebagai perawatan virus Corona.
Daftar itu termasuk Jinhua Qinggan yang dibuat selama wabah H1N1 2009. Obat tradisional itu berisi 12 komponen, di antaranya honeysuckle, mint dan liquorice. Obat China populer lainnya yang dipakai adalah Lianhua Qingwen.
"Kami bersedia berbagi pengalaman dan 'solusi China' dalam mengobati COVID-19 dan agar negara lain mengenal pengobatan China dan memahami dan menggunakan obat China," kata Kepala Administrasi Pengobatan Tradisional China, dikutip dari Medical Daily.Karena negara ini terus mencatat kasus COVID-19 yang baru, permintaan obat China juga meningkat. China juga ingin membawa pengobatan tradisional ini ke negara lain.
Namun, para ahli kesehatan menyoroti tentang keamanan obat-obatan tradisional. Institut Kesehatan Nasional AS bahkan mengatakan bahwa tak terlihat efektivitas obat China pada pasien COVID-19.
https://cinemamovie28.com/inazuma-eleven-episode-9-subtitle-indonesia/