Sabtu, 01 Agustus 2020

Nancy Momoland Gerah Selalu Dikomentari Bentuk Tubuh, Bukan Kualitas Vokal

Nancy Momoland gerah dengan ulah netizen yang selalu mengomentari penampilan fisiknya. Padahal sebagai penyanyi dari sebuah grup idol K-Pop, dia juga ingin diberi pendapat soal kemampuan vokalnya.

Saat debut bersama Momoland pada 2016, wanita 20 tahun ini, memang langsung menarik perhatian publik dengan visual yang menawan. Wajah wanita bernama asli Lee Seung-ri ini memang berbeda dari wanita Korea Selatan kebanyakan.

Berdarah Korea-Amerika, tampilan wajah Nancy Momoland terbilang eksotis. Perpaduan darah Asia dan Kaukasia membuat kecantikannya unik.

Namun ternyata bukan pujian tentang wajah ataupun tubuh yang diharapkan Nancy dari publik. Dalam wawancara dengan sebuah majalah dia mengaku jengah dengan komentar netizen yang selalu mengomentari bentuk tubuhnya.

"Dari poin tertentu, semua komentar tentang saya di internet selalu dimulai dengan tubuh saya. Sebagai penyanyi, saya ingin mendapat evaluasi tentang cara menyanyi, dansa, dan gaya, tapi tidak terlalu mementingkan berapa banyak berat badan yang naik atau turun," kata Nancy Momoland, seperti dikutip dari Koreaboo.

Dia melanjutkan, "Saya tidak tahu kenapa orang-orang sangat fokus dengan tubuh saya. Saya tidak bilang saya benar-benar tak peduli. Tapi bukan sesuatu (yang dianggap serius) untuk saya."

Soal menjaga bentuk tubuh Nancy memang selalu menjaga asupan makan tetap sehat. Tapi bukannya diet ekstrem yang membuatnya makan sangat sedikit.

"Saya memastikan makan dua kali sehari, dan menurut saya penting tidak membiarkan diri kelaparan karena diet. Saya selalu memastikan untuk makan makanan sehat dengan porsi penuh seperti salad atau beras merah," pungkasnya.

Dapat Rp 45 T Hasil Cerai, Eks Istri Bos Vaksin Jadi Wanita Terkaya di Asia

Bagi orang tertentu, perceraian terkadang bisa menguras kekayaan. Seperti halnya yang dialami Du Weimin, seorang bos perusahaan produsen vaksin di China.
Du Weimin harus merelakan sebagian dari hartanya setelah bercerai dari sang istri, Yuan Liping.

Seperti dikabarkan South China Morning Post baru-baru ini, sebuah dokumen tertanggal 29 Mei menyebutkan, pemimpin Shenzhen Kangtai Biological Products tersebut harus mentransfer 161,3 juta lembar saham perusahaan kepada Yuan menyusul perceraian mereka.

Saham tersebut diperkirakan bernilai US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 45 triliun. Mendadak bergelimang harta, Yaun Liping pun disebut menjadi salah satu wanita terkaya di Asia.

Kepemilikan saham itu berada di tangan Yuan Liping sepenuhnya. Akan tetapi, berdasarkan perjanjian, mantan suaminya tetap punya hak untuk terlibat dalam pengolahannya.

Nilai saham Kangtai sempat naik berlipat ganda dalam beberapa tahun terakhir. Tren tersebut terus berlanjut ketika Kangtai mengumumkan rencana pengembangan vaksin virus Corona.

Adapun valuasi perusahaan tersebut berada di angka US$ 13 miliar, meskipun harga sahamnya turun sekitar 3,6 persen tak lama setelah perceraian Du Weimin dan Yuan Liping.

Perceraian tersebut tentunya berdampak pada harta kekayaan Du Weimin. Jumlahnya merosot sekitar 50 persen, dari US$ 6,5 miliar menjadi US$ 3,1 miliar.

Berkebangsaan Kanada, perempuan 49 tahun ini tinggal di Shenzhen, China, dan pernah menjadi direktur di Kangtai pada Mei 2011 - Agustus 2018.

Yuan Liping pernah dua kali menjabat sebagai general manager di perusahaan farmasi Beijing Minhai Biotechnology. Ia mengantongi gelar sarjana ekonomi dari University of International Business and Economics di Beijing.

Sementara tiu, Du Weimin yang lahir 56 tahun lalu berasal dari keluarga petani. Setelah menempuh studi kimia di bangku kuliah, ia mulai mengawali kariernya di sebuah klinik, lalu menjadi sales manager di sebuah perusahaan farmasi.
https://nonton08.com/18-forever-love-2/

Desainer Ferry Sunarto Rilis Masker Kain Batik dan Burung Garuda, Dipakai Artis

Masker kain kini sudah menjadi kebutuhan masyarakat di era new normal. Sejumlah desainer Indonesia pun memproduksi masker kain. Salah satunya perancang busana Fery Sunarto. Seperti apa masker kainnya?

Ferry Sunarto merilis masker kain sebagai salah satu cara agar tetap produktif di masa pandemi Corona. Masker kain dianggapnya sebagia peluang agar rumah produksinya tetap berjalan.

"Pandemi ini mempengaruhi semua lini usaha. Tetapi kita tidak boleh patah semangat. Dalam situasi ini tetap ada peluang untuk mengembangkan bisnis dan tangan-tangan terampil di rumah produksi kita masih bisa bekerja. Kita harus yakin pandemi ini akan berlalu. Indonesia harus bangkit, Indonesia harus maju, didukung bangga pakai produk dalam negeri," ujar Ferry Sunarto seperti dalam rilis yang diterima oleh Wolipop.

Ferry membuat masker kain yang bisa digunakan bolak-balik. Anjuran social distancing yang selama ini terus digalakkan pun menjadi inspirasinya dalam mendesain masker kain. Dia membuat masker dengan potongan bahan yang terbagi menjadi beberapa bagian yang berjarak.

Desainer asal Bandung ini merancang dua koleksi masker kain yang mengangkat identitas Indonesia. Koleksi pertama adalah masker kain berwarna merah putih dengan logo Burung Garuda yang melambangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ferry secara khusus membuat logo Burung Garuda berwarna emas untuk kalangan terbatas.

Koleksi kedua adalah masker kain dengan menggunakan kain batik dalam beragam pilihan motif, mulai dari klasik hingga kontemporer. Kain batik yang digunakan merupakan hasil kerjasama dengan generasi penerus Ondomohen Batik, brand batik Jawa Timur yang berdiri sejak tahun 1952.

"Indonesia kaya akan budaya. Batik sebagai warisan budaya Indonesia yang telah mendapatkan apresiasi dunia harus kita kembangkan bukan hanya sebagai busana, melainkan bermacam produk pendukung fashion, seperti masker. Dengan membuat masker, kami berharap dapat memberikan dampak yang positif terhadap the new normal yang selalu mewajibkan penggunaan masker sebagai protokol kesehatan," kata Ferry.

Selain membuat masker kain, Ferry juga berinovasi membuat Alat Pelindung Diri (APD) serta menggalang donasi untuk kebutuhan tenaga medis. Sekitar 30.000 APD telah disalurkan ke sejumlah rumah sakit di Jakarta dan Bandung yang menangani kasus COVID-19.

Koleksi masker kain batik dan kain merah putih berlogo Garuda dari Ferry Sunarto sudah dipakai oleh selebriti dan fotografer tanah air, seperti Darius Sinatrya, Dona Agnesia, Syahrini, Reino Barack, Addie MS dan Rio Motret. Ada juga tokoh pejabat publik yang memakai masker rancangannya yaitu Komjen. Pol. Condro Kirono, Komisaris Pertamina, Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia dan Belarus, M. Wahid Supriyadi dan Triawan Munaf, Komisaris Utama Garuda Indonesia

Desainer yang pernah memperkenalkan kebaya di negara Rusia ini berharap dalam situasi pandemi, muncul kesadaran dari masyarakat untuk menjalani anjuran pemerintah agar selalu memakai masker di tempat umum, menjaga jarak, dan mencuci tangan. "Dengan kesadaran ini, kita bersama menopang Indonesia agar segera bangkit dari pandemi di tanah air yang kita cintai. Roda ekonomi akan kembali pulih jika kita semua sadar mengikuti imbauan Pemerintah," pungkasnya.
https://nonton08.com/bloody-destiny/