Daging kurban yang tak habis dimasak saat perayaan Idul Adha seringkali disimpan di freezer. Ada caranya lho kalau ingin mencairkan daging beku agar kualitasnya tetap terjaga.
Bukan hanya terkait soal rasa, kualitas daging beku saat dicairkan juga berpengaruh pada risiko kontaminasi mikroba. Tidak jarang, kontaminasi bakteri berbahaya bisa menyebabkan masalah pencernaan.
Pada prinsipnya, ada cara mudah dan ada cara yang sedikit merepotkan. Masing-masing punya plus dan minusnya sendiri.
Dikutip dari Livestrong, berikut 3 langkah mencairkan daging beku yang tepat:
1. Di dalam lemari es
Cara yang banyak dilakukan untuk mencairkan daging adalah membiarkan di ruangan terbuka. Namun, menurut Julie Harrington, seorang koki dan ahli diet, daging tidak boleh dibiarkan pada suhu terbuka selama dua jam.
"Itu karena barang (daging) mudah rusak. Saat mulai mencair, suhu menjadi lebih hangat dari 40 derajat Fahrenheit (sekitar 4 derajat Celcius), sehingga dapat memunculkan bakteri dan mulai berkembang biak dengan cepat," jelas Harrington.
Bakteri yang dimaksud adalah bakteri seperti staphilococcus, salmonella, E. coli dan campylobacter, yang dapat membahayakan tubuh.
Memang mencairkan daging di dalam lemari es membutuhkan waktu satu atau dua hari, tetapi kualitas daging tetap terjaga.
Harirington menyarankan sebelum dimasukkan ke dalam freezer, daging dipotong kecil-kecil. Dengan begitu proses pencairan hanya butuh waktu semalam.
2. Menggunakan air dingin
Mencairkan daging beku dengan air dingin merupakan cara aman untuk menjaga tekstur daging dan kandungan di dalamnya.
United States Department of Agriculture (USDA) merekomendasikan redam daging di dalam wadah tertutup yang berisi air. Ganti air setiap 30 menit agar kebersihan daging tetap terjaga.
3. Menggunakan microwave
Atur microwave dengan suhu yang sangat rendah. Jika daging sudah mencair, disarankan untuk segera mengolahnya. Sebab, suhu daging menjadi hangat dan dapat memunculkan bakteri jika didiamkan.
Ganjil Genap Mulai Berlaku Lagi, Ini 6 Tips Naik Transportasi Umum
DKI Jakarta kembali menerapkan kebijakan ganjil genap di tengah tingginya kasus penularan virus Corona COVID-19. Mau tidak mau, sebagian warga beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Peralihan ini menjadi tantangan tersendiri mengingat risiko penularan di tempat dan fasilitas umum dinilai lebih tinggi. Kontak dekat dengan banyak orang di ruangan yang tertutup memungkinkan terjadinya penularan droplet dan mikrodroplet.
Untuk meminimalkan risiko, masyarakat diimbau menerapkan 6 protokol berikut:
Berikut 6 protokol kesehatan yang harus dipatuhi untuk mencegah penularan COVID-19 saat berada di sarana transportasi umum:
1. Pastikan dalam keadaan sehat
Jika mengalami gejala seperti batuk, pilek, demam, nyeri tenggorokan atau sesak napas. Tetaplah berada di rumah dan segera periksa ke dokter untuk mengetahui kondisi lebih lanjut.
2. Wajib pakai masker!
Saat perjalanan dan selama berada di transportasi umum tetap menggunakan masker dan jangan sekali-kali melepaskannya, karena masker cukup efektif untuk mencegah penularan virus Corona jika memakainya dengan cara yang benar. Disarankan juga untuk menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket dan menggantinya sesampainya di tujuan.
3. Sering mencuci tangan atau pakai hand sanitizer
Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau minimal menggunakan hand sanitizer.
Hal ini bertujuan agar memastikan tangan selalu dalam keadaan bersih.
Para penumpang MRT Jakarta menggunakan moda transportasi umum tersebut dengan menjaga jarak sosial dari tanda silang yang dibuat oleh pengelola, di Jakarta, Jumat (20/3/2020). MRT Jakarta membuat tanda silang sebagai kursi yang tidak perlu diduduki di kursi kereta atau di peron ruang tunggu untuk membuat jarak sosial (social distancing) seperti yang disarankan pemerintah. Social Distancing untuk mencegah penyebaran virus Corona.Penerapan Social Distancing di sarana transportasi umum Foto: Ari Saputra
4. Hindari menyentuh area wajah
Jangan pernah menyentuh bagian wajah seperti mata, hidung, dan mulut yang menjadi jalan masuk bagi penularan virus Corona.
5. Jaga jarak
Tetap perhatikan jarak minimal 1 meter untuk menghindari terjadinya paparan virus dari orang lain.
6. Gunakan face shield bersama masker
Jika kondisi transportasi umum padat dan penerapan jaga jarak sulit dilakukan, gunakan pelindung wajah (face shield) dan masker sebagai perlindungan tambahan.
https://indomovie28.net/claire-the-sexologist-2/