Selasa, 04 Agustus 2020

WN China Positif COVID-19 Terlacak Menginap di Bali, Dokter Imbau Jangan Panik

- Hingga saat ini, Bali masih heboh diperbincangkan terkait WN China yang positif terkena COVID-19. Meskipun belum diketahui pasti apa dia positif terkena saat di Bali atau tidak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak KKP mengenai tempat yang berhasil dilacak sebagai hotel penginapan WN China tersebut.

"Tapi kan kalau itu sebenarnya bisa dilihat dari jumlah kasus yang ada di Bali kalau memang benar ya membawa virus, ketakutan kita kan memang ini membawa virus, kan gitu, kalau membawa virus kan berarti memang ada yang tertular, ya kan," jawabnya.

"Dan sampai saat ini nggak ada yang tertular. Kesimpulannya apa, jadi sampai detik ini nggak ada yang tertular dan nggak ada yang melapor sebagai yang mengalami gejala-gejala corona," tegasnya.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Adria Rusli, SpP(K), mengatakan kalau sampai tidak terinfeksi di Bali berarti masih aman.

"Kalau tidak terinfeksi di Bali, berarti aman. Kan belum sakit, jadi belum menularkan," ujarnya saat dihubungi detikcom, Jumat (14/2).

Untuk masyarakat di sekitarnya, dr Adria menyarankan untuk tidak panik. Tapi, harus tetap waspada terhadap gejala yang mungkin saja muncul.

"Jangan panik. Beraktivitaslah seperti biasa. Makan yang baik dan istirahat yang cukup. Jika ada gejala batuk atau sesak, cepat berobat ke fasilitas kesehatan terdekat," tambahnya.

Studi Sebut Rutin Minum Kopi Bikin Tulang Lebih Kuat

Selama ini kita tahu manfaat kopi hanyalah sebagai pembangkit stamina dan kandungan kafeinnya menjaga agar tidak mengantuk. Tetapi tahukah kamu kalau kopi juga bermanfaat untuk menguatkan tulang?
Dikutip dari Insider, sebuah riset terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Hong Kong mengatakan bahwa kopi juga memiliki manfaat untuk menguatkan tulang.

Riset tersebut dilakukan dengan cara mengamati 564 orang dewasa China yang telah terdaftar dalam studi osteoporosis, kemudian membandingkan mineral tulang mereka.

Para responden pun dipisah antara yang rutin meminum kopi, dan mereka yang tidak. Hasilnya pun cukup mengejutkan, ternyata mereka yang meminum kopi secara teratur memiliki kepadatan mineral tulang yang jauh lebih tinggi.

Meski penelitian ini relatif kecil keabsahannya karena hanya berdasarkan laporan orang-orang tentang konsumsi kopi mereka. Namun seorang ahli yang tidak terlibat dalam penelitian ini, yaitu Dr Chad Deal, dari Cleveland Clinic, meyakini bahwa hasilnya sudah cukup akurat.

"Bagi semua orang yang minum kopi secara teratur, dan yang khawatir tentang efek kesehatan kopi, ini adalah berita baik," ucapnya.

"Ini menunjukkan bahwa secara umum kopi mungkin baik untuk kesehatan tulang," tuturnya.

Pesan Dokter Jelang Kepulangan WNI dari Karantina di Natuna Hari Ini

Pada Sabtu (15/2), sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya dievakuasi dari Wuhan, China, akan selesai menjalani karantina di Natuna. Mereka dijadwalkan akan dipulangkan ke Jakarta pada akhir pekan ini.
"Kemarin di Kemenko PMK sudah dirapatkan dan diputuskan observasi diakhiri pada tanggal 15 Februari pukul 12.00. Artinya sabtu pagi pengecekan kesehatan terakhir setelah itu persiapan ke Jakarta," tutur Setjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr Achmad Yurianto, kepada media melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Menanggapi hal ini, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Adrian Rusli, SpP(K) mengatakan sikap masyarakat harus tenang.

"Saya menyarankan sikapnya (masyarakat) harus tenang, kan mereka sudah melewati proses dan dikarantina selama 14 hari. Sudah diobservasi, dicek juga kesehatannya, pulang pasti aman lah," ujar dr Adrian di Jakarta, pada Jumat (14/2).

dr Adrian menyarankan agar masyarakat yang nantinya menerima kepulangan WNI agar tidak khawatir. Ia berharap, lingkungan dan masyarakat dapat merangkul seperti biasanya.
https://kamumovie28.com/one-piece-baron-omatsuri-and-the-secret-island-2/

Ditemukan di Perumahan Batan Tangsel, Ini Efek Radioaktif Pada Tubuh

 Area di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan, diduga terpapar radioaktif. Hal tersebut dikemukakan oleh Pernyataan resmi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), tertanggal 14 Februari 2020.
Awalnya, pada 30-31 Januari, Bapeten melakukan pemantauan dan teramati Perumahan Batan Indah mempunyai nilai paparan radiasi di atas normal. Saat ini beberapa warga sekitar dicek tingkat kontaminasi radioaktif menggunakan metode whole body counting (WBC).

"Tim Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional) juga akan melakukan pemeriksaan whole body counting (WBC) terhadap beberapa warga di sekitar lokasi," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Indra Gunawan, dalam keterangan tertulis di situs resmi Bapeten.

Mengutip BBC, radioaktif adalah bahan berbahaya yang dapat mengionosasi zat kimia di dalam tubuh yang mengubah cara sel berperilaku. Paparan radioaktif atau radiasi dalam jumlah besar ke dalam tubuh dapat merusak bahkan menghancurkan sel.

Jika paparannya rendah hingga sedang, efek yang timbul pada tubuh di antaranya sakit kepala, muntah, dan demam. Ketika paparan radiasi sudah tinggi, kerusakan internal akan muncul sehingga lebih sulit mengobatinya.

Beberapa efek radiasi pada tubuh manusia antara lain:

- Mata: Paparan tinggi dapat menyebabkan katarak
- Tiroid: Ion radioaktif dapat menumpuk dan menyebabkan kanker
- Paru-paru: Menghirup radioaktif dapat merusak struktur DNA paru
- Perut: Isotop radioaktif tertinggal lama di perut yang dapat menyebabkan kemandulan atau mutasi
- Kulit: Radiasi dapat membakar kulit dan menyebabkan kanker
- Sumsum tulang: Menyebabkan leukemia atau penyakit darah lainnya

WN China Positif COVID-19 Terlacak Menginap di Bali, Dokter Imbau Jangan Panik

- Hingga saat ini, Bali masih heboh diperbincangkan terkait WN China yang positif terkena COVID-19. Meskipun belum diketahui pasti apa dia positif terkena saat di Bali atau tidak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak KKP mengenai tempat yang berhasil dilacak sebagai hotel penginapan WN China tersebut.

"Tapi kan kalau itu sebenarnya bisa dilihat dari jumlah kasus yang ada di Bali kalau memang benar ya membawa virus, ketakutan kita kan memang ini membawa virus, kan gitu, kalau membawa virus kan berarti memang ada yang tertular, ya kan," jawabnya.

"Dan sampai saat ini nggak ada yang tertular. Kesimpulannya apa, jadi sampai detik ini nggak ada yang tertular dan nggak ada yang melapor sebagai yang mengalami gejala-gejala corona," tegasnya.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Adria Rusli, SpP(K), mengatakan kalau sampai tidak terinfeksi di Bali berarti masih aman.

"Kalau tidak terinfeksi di Bali, berarti aman. Kan belum sakit, jadi belum menularkan," ujarnya saat dihubungi detikcom, Jumat (14/2).

Untuk masyarakat di sekitarnya, dr Adria menyarankan untuk tidak panik. Tapi, harus tetap waspada terhadap gejala yang mungkin saja muncul.

"Jangan panik. Beraktivitaslah seperti biasa. Makan yang baik dan istirahat yang cukup. Jika ada gejala batuk atau sesak, cepat berobat ke fasilitas kesehatan terdekat," tambahnya.
https://kamumovie28.com/27-steps-of-may-2/