Senin, 03 Agustus 2020

Ditemukan di Perumahan Batan Tangsel, Ini Efek Radioaktif Pada Tubuh

 Area di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan, diduga terpapar radioaktif. Hal tersebut dikemukakan oleh Pernyataan resmi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), tertanggal 14 Februari 2020.
Awalnya, pada 30-31 Januari, Bapeten melakukan pemantauan dan teramati Perumahan Batan Indah mempunyai nilai paparan radiasi di atas normal. Saat ini beberapa warga sekitar dicek tingkat kontaminasi radioaktif menggunakan metode whole body counting (WBC).

"Tim Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional) juga akan melakukan pemeriksaan whole body counting (WBC) terhadap beberapa warga di sekitar lokasi," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Indra Gunawan, dalam keterangan tertulis di situs resmi Bapeten.

Mengutip BBC, radioaktif adalah bahan berbahaya yang dapat mengionosasi zat kimia di dalam tubuh yang mengubah cara sel berperilaku. Paparan radioaktif atau radiasi dalam jumlah besar ke dalam tubuh dapat merusak bahkan menghancurkan sel.

Jika paparannya rendah hingga sedang, efek yang timbul pada tubuh di antaranya sakit kepala, muntah, dan demam. Ketika paparan radiasi sudah tinggi, kerusakan internal akan muncul sehingga lebih sulit mengobatinya.

Beberapa efek radiasi pada tubuh manusia antara lain:

- Mata: Paparan tinggi dapat menyebabkan katarak
- Tiroid: Ion radioaktif dapat menumpuk dan menyebabkan kanker
- Paru-paru: Menghirup radioaktif dapat merusak struktur DNA paru
- Perut: Isotop radioaktif tertinggal lama di perut yang dapat menyebabkan kemandulan atau mutasi
- Kulit: Radiasi dapat membakar kulit dan menyebabkan kanker
- Sumsum tulang: Menyebabkan leukemia atau penyakit darah lainnya

WN China Positif COVID-19 Terlacak Menginap di Bali, Dokter Imbau Jangan Panik

Hingga saat ini, Bali masih heboh diperbincangkan terkait WN China yang positif terkena COVID-19. Meskipun belum diketahui pasti apa dia positif terkena saat di Bali atau tidak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak KKP mengenai tempat yang berhasil dilacak sebagai hotel penginapan WN China tersebut.

"Tapi kan kalau itu sebenarnya bisa dilihat dari jumlah kasus yang ada di Bali kalau memang benar ya membawa virus, ketakutan kita kan memang ini membawa virus, kan gitu, kalau membawa virus kan berarti memang ada yang tertular, ya kan," jawabnya.

"Dan sampai saat ini nggak ada yang tertular. Kesimpulannya apa, jadi sampai detik ini nggak ada yang tertular dan nggak ada yang melapor sebagai yang mengalami gejala-gejala corona," tegasnya.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Adria Rusli, SpP(K), mengatakan kalau sampai tidak terinfeksi di Bali berarti masih aman.

"Kalau tidak terinfeksi di Bali, berarti aman. Kan belum sakit, jadi belum menularkan," ujarnya saat dihubungi detikcom, Jumat (14/2).

Untuk masyarakat di sekitarnya, dr Adria menyarankan untuk tidak panik. Tapi, harus tetap waspada terhadap gejala yang mungkin saja muncul.

"Jangan panik. Beraktivitaslah seperti biasa. Makan yang baik dan istirahat yang cukup. Jika ada gejala batuk atau sesak, cepat berobat ke fasilitas kesehatan terdekat," tambahnya.
https://indomovie28.net/hantu-anak-rumah-prapanca-2/

Haru, Dokter Ini Meninggal Setelah Tangani Pasien COVID-19 18 Hari Non Stop

 Mewabahnya virus corona jenis baru yaitu COVID-19 ini membuat anggota medis di sejumlah rumah sakit bekerja lebih keras menangani pasien yang semakin bertambah. Baru-baru ini seorang dokter di China juga dikabarkan meninggal karena lelah bekerja selama 18 hari berturut-turut.
Dedikasinya ini menjadi panutan bagi semua petugas medis. Dokter tersebut bernama Xu Hui berusia 51 tahun. Ia juga diketahui sebagai wakil kepala Rumah Sakit Obat-Obatan Tiongkok Nanjing. Selama masa bertugas, ia bertanggung jawab untuk memimpin tim yang sedang bertugas dalam mengobati pasien virus corona jenis baru (COVID-19).

Menurut laporan dari Xinhua, ia meninggal secara tak terduga pada pagi hari (7/2/2020). Diduga penyebabnya memang karena kelelahan bekerja selama berhari-hari tanpa henti.

Menurut sebuah pernyataan rilis yang disebar pada (12/2/2020), hal ini menjadi 'panutan' bagi semua orang yang bertugas.

"Xu memimpin dengan memberi contoh, mendedikasikan dirinya sepenuhnya untuk pekerjaannya, teladan yang sangat baik," tulis rilis tersebut, dikutip dari Mothership.

"Kita semua harus belajar darinya, bekerja keras bersama, dan menang dalam pertempuran melawan virus ini," tambah rilis itu.

Ditemukan di Perumahan Batan Tangsel, Ini Efek Radioaktif Pada Tubuh

 Area di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan, diduga terpapar radioaktif. Hal tersebut dikemukakan oleh Pernyataan resmi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), tertanggal 14 Februari 2020.
Awalnya, pada 30-31 Januari, Bapeten melakukan pemantauan dan teramati Perumahan Batan Indah mempunyai nilai paparan radiasi di atas normal. Saat ini beberapa warga sekitar dicek tingkat kontaminasi radioaktif menggunakan metode whole body counting (WBC).

"Tim Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional) juga akan melakukan pemeriksaan whole body counting (WBC) terhadap beberapa warga di sekitar lokasi," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Indra Gunawan, dalam keterangan tertulis di situs resmi Bapeten.

Mengutip BBC, radioaktif adalah bahan berbahaya yang dapat mengionosasi zat kimia di dalam tubuh yang mengubah cara sel berperilaku. Paparan radioaktif atau radiasi dalam jumlah besar ke dalam tubuh dapat merusak bahkan menghancurkan sel.

Jika paparannya rendah hingga sedang, efek yang timbul pada tubuh di antaranya sakit kepala, muntah, dan demam. Ketika paparan radiasi sudah tinggi, kerusakan internal akan muncul sehingga lebih sulit mengobatinya.

Beberapa efek radiasi pada tubuh manusia antara lain:

- Mata: Paparan tinggi dapat menyebabkan katarak
- Tiroid: Ion radioaktif dapat menumpuk dan menyebabkan kanker
- Paru-paru: Menghirup radioaktif dapat merusak struktur DNA paru
- Perut: Isotop radioaktif tertinggal lama di perut yang dapat menyebabkan kemandulan atau mutasi
- Kulit: Radiasi dapat membakar kulit dan menyebabkan kanker
- Sumsum tulang: Menyebabkan leukemia atau penyakit darah lainnya
https://indomovie28.net/si-doel-the-movie-2/