Pandemi Corona mengubah banyak kebiasaan, termasuk rutinitas kerja. Banyak orang yang lebih memilih dan diminta untuk bekerja dari rumah agar terhindar dari virus Corona. Semenjak work from home diterapkan, banyak orang juga perusahaan menyadari bahwa mereka mampu bekerja tanpa selalu datang ke kantor. Beberapa pun akan meneruskan cara ini, termasuk Twitter, Facebook, Google, hingga Selandia Baru.
Berkumpul di satu tempat menjadi hal yang dihindari selama pandemi Corona. Karenanya, sebagian besar kantor meminta karyawan untuk bekerja dari rumah. Setelah kasus COVID-19 dianggap sudah menurun, beberapa negara mulai menjalani 'new normal'. Salah satunya adalah dengan membiarkan pegawai untuk bekerja dari luar kantor.
Salah satu bentuk 'new normal' setelah pandemi Corona ini dipelopori oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar, seperti Google, Microsoft, Facebook, dan Twitter. Baru-baru ini Mark Zuckerberg mengatakan pada staf bahwa sistem kerja baru itu mulai Juli. Mark merencanakan setengah dari pegawainya bisa bekerja dari luar kantor lima hingga 10 tahun ke depan.
Sebelumnya Twitter adalah perusahaan media sosial pertama yang mengumumkan akan bekerja dari luar sebagai 'the new normal' mereka. CEO Jack Dorsey mengirim email kepada para pegawai bahwa perusahaan bakal mulai membuka kembali kantor tapi membolehkan mereka yang bisa kerja dari luar untuk melanjutkannya.
"Kami mencoba untuk bijaksana dengan bagaimana kami melakukan pendekatan karena kita adalah perusahaan pertama yang pindah ke model (kerja) work from home. Kami akan meneruskan seperti itu dan kami akan terus mengutamakan keselamatan dari orang-orang dan komunitas-komunitas kami," kata Jack.
Kini bekerja dari rumah atau tempat lain memang jadi lebih mudah karena kecanggihan teknologi. Selain email dan aplikasi chatting, para pekerja juga bisa berkomunikasi melalui video call. Apalagi setelah pandemi Corona, banyak orang sudah mulai terbiasa untuk berkolaborasi dari jarak jauh terlebih ternyata cara ini dianggap sama efektif dan efisien.
"Selagi kita mulai untuk kembali ke tempat kerja dan mencari 'new normal', bekerja dengan pola alternatif juga akan mengurangi kemacetan trafik dan menerapkan social distancing. COVID telah membuat para perusahaan berpindah dari pikiran tradisional bahwa produktivitas bergantung dengan jam-jam berada di kantor," jelas konsultan HRD Emily Draycott-Jones kepada BBC.
Selain para perusahaan teknologi, beberapa negara tampaknya juga telah mempertimbangkan cara ini sebagai 'new normal' setelah pandemi Corona. Selandia Baru, salah satu negara yang memang tanggap dalam penanganan virus Corona pun berencana menerapkan sistem serupa. Perdana Menteri Jacinda Ardern telah menyarankan hari kerja dikurangi menjadi empat hari. Selain sebagai 'new normal' hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan turis dalam negeri.
Kisah Pekerja Konstruksi Selamatkan Tas-tas Mahal Gucci dari Penjarahan
- Butik-butik mewah di Amerika Serikat jadi korban penjarahan di tengah gelombang protes menyusul kematian pria kulit hitam George Floyd di tangan polisi. Salah satu butik yang barangnya dijarah adalah Gucci.
Butik Gucci di kawasan Soho dijarah sejumlah orang. New York Post melaporkan, penjarah yang masuk ke toko tersebut memasukkan berbagai barang mahal terutama tas ke dalam plastik ukuran besar. Setidaknya ada 10 plastik sampah ukuran besar berisi tas Gucci dan produk lainnya.
Plastik-plastik berisi tas hasil jarahan itu diletakkan mereka di jalan dan terlihat seperti plastik berisi sampah. Para penjarah yang datang ke butik Gucci pada Selasa (2/6/2020) ternyata mendapat kejutan. Plastik yang mereka isi dengan tas Gucci dan barang-barang mahal lainnya diangkut dengan ekskavator oleh para pekerja konstruksi.
Menurut saksi mata di lokasi kejadian bernama Rhonda Roland Shearer, pekerja konstruksi mengakut plastik-plastik berisi tas Gucci itu dengan ekskavator sehingga para penjarah tak mampu menggapainya. Plastik itu ditaruh di atas ekskavator dengan ketinggian setidaknya tiga lantai gedung.
"Plastik sampah itu berisi tas-tas Gucci yang bernilai ratusan hingga ribuan dollar," ujar Rhonda kepada New York Post.
https://nonton08.com/the-vessel/