Kamis, 01 Oktober 2020

Perlukah Menkes Terawan Tampil ke Publik? Ini Kata Pembaca

 Kemunculan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di depan publik belakangan ini banyak dinantikan. Sebagai pengampu kebijakan terkait kesehatan, kiprahnya dinilai tidak terlalu kelihatan di masa pandemi virus Corona COVID-19.

Dalam beberapa kesempatan, ia tampil di depan publik hanya untuk menampingi Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Selebihnya, penyampaian update data dan informasi seputar pandemi lebih banyak dilakukan oleh ketua dan juru bicara satgas.


Tayangan kontroversial Mata Najwa yang menghadirkan bangku kosong menggantikan Menkes Terawan menjadi sindiran keras atas kondisi tersebut. Meski ada sebagian kalangan yang menganggapnya sebagai bullying, sebagian besar pembaca detikcom menilai sudah semestinya Menkes Terawan lebih sering muncul ke publik.


Lewat kolom komentar, pembaca detikcom menyampaikan beragam pendapat. Pendapat yang mengharuskan Menkes Terawan tampil di depan publik dan yang mengharuskannya fokus kerja, relatif berimbang.


"Pandemi Covid adalah masalah kesehatan. Jadi wajib hukumnya Menteri Kesehatan tampil di depan publik Indonesia menyampaikan perkembangan penanganan pandemik ini, walaupun tidak perlu setiap hari. Semua keputusan penting pemerintah dalam menangani pandemi ini harusnya disampaikan oleh menkes," kata pemilik akun detikID Cah Bagus yang memilih Menkes harus tampil.


Pembaca menilai kemunculan Menkes Terawan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Tidak harus di acara tertentu, setidaknya untuk menyampaikan berbagai perkembangan dan kebijakan terbaru melalui jumpa pers.


Pendapat yang mengatakan Menkes Terawan lebih baik fokus mengerjakan tugas dibandingkan tampil di media juga banyak disampaikan pembaca. Umumnya karena menilai penyampaian informasi penanganan pandemi COVID-19 sudah menjadi tugas tim Satgas.


"Fokus kerja aja, lagian kan Presiden sudah tunjuk ketua pemulihan ekonomi dan pandemi covid, jadi fokus saja yang lain pak," kata pemilik akun detikID Victor M.


Beragam komentar pembaca soal perlu tidaknya Menkes Terawan tampil ke publik bisa disimak di tautan ini.

https://kamumovie28.com/once-upon-a-time-in-china/


Berapa Batas Aman Minum Kopi dalam Sehari? Ini Kata Pakar


 Saat mengantuk, kopi menjadi pilihan yang pas. Kopi menjadi minuman ajaib yang membuat seseorang bangun dengan segar di pagi hari. Adanya kafein di dalam kopi membuat seseorang lebih terjaga.

Minum kopi setiap hari sebetulnya tak masalah, tetapi bisa menjadi masalah jika konsumsinya berlebihan. Apalagi dengan banyak tambahan seperti gula, krimer, krim, dan lain-lain yang akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Lantas, berapa batas aman minum kopi dalam sehari?


Ahli gizi Mehar Rajput mengatakan bahwa idealnya takaran minum kopi bagi orang sehat dan tidak sensitif terhadap kafein adalah dua sampai tiga cangkir per hari. Batas maksimalnya adalah empat cangkir kopi karena biasanya secangkir kopi mengandung 95-100 miligram kafein.


Meskipun minum kopi aman untuk orang dewasa, disarankan untuk tidak dicampur dengan zat lain seperti alkohol. Jangan berlebihan minum kopi karena semakin banyak asupan kafein dapat menyebabkan gejala gelisah, pusing, insomnia, mudah tersinggung, dan detak jantung tidak stabil.


"Lebih banyak konsumsi kopi menyebabkan keasaman dan dehidrasi sehingga membuat tekanan darah tinggi. Selain itu, bisa mengiritasi lapisan usus dan terkena sindrom usus sensitif (IBS)," jelas Mehar Rajput dikutip dari NDTV Food.

https://kamumovie28.com/the-haunting-of-helena-2/

Kenapa Pasien COVID-19 Tak Bisa Mencium Bau? Begini Penjelasannya

 - Anosmia atau hilangnya indra penciuman menjadi salah satu gejala khas virus Corona COVID-19. Sebenarnya, bagaimana virus bisa merusak saraf-saraf penciuman?

Dokter spesialis THT dari RSUP Persahabatan, dr Deasi Anggraini, Sp THT-KL(K), menjelaskan bahwa reseptor virus Corona banyak terdapat di atap hidung. SARS-CoV-2, virus Corona penyebab COVID-19, masuk ke dalam tubuh utamanya melalui saluran tersebut.


"Setelah masuk, kemudian melakukan perusakan atau peradangan di daerah saraf di selaput lendir di atap hidung dan bisa masuk ke dalam saraf sampai ke otak," jelas dr Deasi dalam diskusi di Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.


Tingkat kerusakan yang ditimbulkan bisa beragam. Pada level ringan, virus hanya memicu radang yang akhirnya menyumbat sehingga pasien tidak bisa menghirup odoran atau bau-bauan.


"Atau lebih berat lagi bisa memicu kerusakan s, dan ini bisa lama," kata dr Deasi.

https://kamumovie28.com/men-in-black-international-2/


Perlukah Menkes Terawan Tampil ke Publik? Ini Kata Pembaca


 Kemunculan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di depan publik belakangan ini banyak dinantikan. Sebagai pengampu kebijakan terkait kesehatan, kiprahnya dinilai tidak terlalu kelihatan di masa pandemi virus Corona COVID-19.

Dalam beberapa kesempatan, ia tampil di depan publik hanya untuk menampingi Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Selebihnya, penyampaian update data dan informasi seputar pandemi lebih banyak dilakukan oleh ketua dan juru bicara satgas.


Tayangan kontroversial Mata Najwa yang menghadirkan bangku kosong menggantikan Menkes Terawan menjadi sindiran keras atas kondisi tersebut. Meski ada sebagian kalangan yang menganggapnya sebagai bullying, sebagian besar pembaca detikcom menilai sudah semestinya Menkes Terawan lebih sering muncul ke publik.


Lewat kolom komentar, pembaca detikcom menyampaikan beragam pendapat. Pendapat yang mengharuskan Menkes Terawan tampil di depan publik dan yang mengharuskannya fokus kerja, relatif berimbang.


"Pandemi Covid adalah masalah kesehatan. Jadi wajib hukumnya Menteri Kesehatan tampil di depan publik Indonesia menyampaikan perkembangan penanganan pandemik ini, walaupun tidak perlu setiap hari. Semua keputusan penting pemerintah dalam menangani pandemi ini harusnya disampaikan oleh menkes," kata pemilik akun detikID Cah Bagus yang memilih Menkes harus tampil.


Pembaca menilai kemunculan Menkes Terawan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Tidak harus di acara tertentu, setidaknya untuk menyampaikan berbagai perkembangan dan kebijakan terbaru melalui jumpa pers.


Pendapat yang mengatakan Menkes Terawan lebih baik fokus mengerjakan tugas dibandingkan tampil di media juga banyak disampaikan pembaca. Umumnya karena menilai penyampaian informasi penanganan pandemi COVID-19 sudah menjadi tugas tim Satgas.


"Fokus kerja aja, lagian kan Presiden sudah tunjuk ketua pemulihan ekonomi dan pandemi covid, jadi fokus saja yang lain pak," kata pemilik akun detikID Victor M.


Beragam komentar pembaca soal perlu tidaknya Menkes Terawan tampil ke publik bisa disimak di tautan ini.

https://kamumovie28.com/criminal-activities/