Rabu, 04 November 2020

Diam-diam, Pangeran William Terinfeksi COVID-19 Sampai Sesak Napas

  Bangsawan Inggris, Pangeran William, membuat pengakuan tentang kondisi kesehatannya. Ternyata ia terinfeksi virus Corona COVID-19 pada April lalu dan harus menjalani isolasi di Anmer Hall, Norfolk.

Dikutip dari Dailystar, Pangeran William sampai susah bernapas akibat infeksi tersebut. Namun keluhan ini disembunyikan karena tidak ingin terjadi kegaduhan, dan baru diungkap baru-baru ini.


Pangeran William terinfeksi COVID-19 pada April, tak lama setelah sang ayah, Pangeran Charles terdiagnosis.


"William terdampak virus itu sangat berat'," sebut seorang sumber kepada The Sun.


"Pada satu masa ia susah bernapas, jelas semua orang di sekitarnya sangat panik," lanjutnya.


Fakta bahwa Pangeran William terinfeksi COVID-19 dinilai mengejutkan karena ia dikenal sehat dan bugar. Ia sempat meliburkan diri dari kegiatan selama 7 hari sejak 9 April.


Belum ada tanggapan dari Istana Kensington soal kabar ini.

https://nonton08.com/punisher-war-zone/


WHO Soroti Data Kematian Terkait COVID-19 di Indonesia


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan catatan terkait penanganan COVID-19 di Indonesia. Saat ini ada 412.784 kasus COVID-19 yang dikonfimasi dengan 341.942 sembuh dan 13.943 kematian.

Berdasarkan ketersediaan data yang dihimpun WHO, hanya kematian COVID-19 yang dikonfirmasi yang dimasukkan.


"Sesuai definisi WHO, kematian akibat penyakit yang kompatibel secara klinis dalam kasus COVID-19 yang mungkin atau terkonfirmasi adalah kematian terkait COVID-19," kata WHO dalam Situation Report Indonesia yang diterbitkan 28 Oktober.


"Kecuali ada penyebab kematian alternatif yang jelas yang tidak dapat dikaitkan dengan COVID-19 (misalnya trauma)," lanjutnya.


Selain itu, dari hasil pengamatan WHO selama tiga pekan disebutkan ada empat provinsi di Jawa dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak yang dikonfirmasi atau menempati porsi 58,9 persen dari total kasus, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.


"Sampai 28 Oktober, angka kematian akibat COVID-19 di DKI Jakarta per satu juta penduduk dipastikan tertinggi di negara ini, disusul Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Utara," sebut WHO.


COVID-19 Mengganas di Eropa, Total Kasus Tembus 10 Juta


Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Eropa melonjak tajam dalam 5 pekan. Jumlah kasusnya saat ini telah menembus angka 10 juta secara akumulatif, Rusia dan Prancis di urutan paling atas.

Dikutip dari Reuters, Eropa butuh waktu 9 bulan untuk mencatatkan total 5 juta kasus pertamanya. Tambahan 5 juta kasus berikutnya didapatkan hanya dalam waktu sebulan lebih.


Dengan populasi 10 persen dari penduduk dunia, Eropa meyumbang 22 persen jumlah kasus COVID-19 global yang totalnya mencapai 46,3 juta. Dengan 269 ribu kematian, Eropa juga menyumbang 23 persen kematian global yang totalnya 1,2 juta.


Di tengah lonjakan kasus, beberapa negara seperti Prancis, Jerman, dan Inggris mengumumkan lockdown selama sedikitnya sebulan ke depan. Portugal menerapkan lockdown parsial, sedangkan Spanyol dan Italia memperketat pembatasan.


Dalam sepekan terakhir, Eropa melaporkan 1,6 juta kasus baru dengan 16.100 kematian.

https://nonton08.com/creepy/

Bos WHO Tedros Ghebreyesus Jalani Karantina, Kena COVID-19?

 Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus saat ini tengah melakukan karantina mandiri. Hal ini disampaikannya lewat Twitter milik pribadinya.

"Saya telah diidentifikasi sebagai kontak seseorang yang dinyatakan positif virus Corona COVID-19," ujar Tedros dalam cuitan Twitternya, Senin (2/11/2020).


"Saya baik-baik saja dan tanpa gejala tetapi akan melakukan karantina sendiri selama beberapa hari mendatang, sejalan dengan protokol @WHO, dan bekerja dari rumah," lanjut Tedros.


Namun, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari WHO, termasuk siapa yang berkontak dengan bos WHO. Lonjakan kasus Corona memang terjadi di Eropa menjelang musim dingin dengan total 10 juta kasus lebih.


Kantor WHO sendiri berlokasi di Jenewa Swiss. Negara tersebut memiliki 154.251 total kasus COVID-19 dengan 2.313 kematian.


Sementara itu, dikutip dari laman Worldometer, dunia saat ini mencacat ada 48 juta jiwa yang terinfeksi Corona, 1 juta di antaranya meninggal dunia, dan sembuh 33 juta jiwa.


Beberapa negara di dunia termasuk yang paling terdampak pandemi COVID-19. Seperti Amerika Serikat (AS), yang mencatat 9 juta kasus Corona. Dikutip dari laman Worldometers, hingga hari ini, Senin (2/11/2020) Amerika Serikat mencatat ada 9.472.706 kasus Corona.

https://nonton08.com/godzilla-and-mothra-the-battle-for-earth/


Diam-diam, Pangeran William Terinfeksi COVID-19 Sampai Sesak Napas


 Bangsawan Inggris, Pangeran William, membuat pengakuan tentang kondisi kesehatannya. Ternyata ia terinfeksi virus Corona COVID-19 pada April lalu dan harus menjalani isolasi di Anmer Hall, Norfolk.

Dikutip dari Dailystar, Pangeran William sampai susah bernapas akibat infeksi tersebut. Namun keluhan ini disembunyikan karena tidak ingin terjadi kegaduhan, dan baru diungkap baru-baru ini.


Pangeran William terinfeksi COVID-19 pada April, tak lama setelah sang ayah, Pangeran Charles terdiagnosis.


"William terdampak virus itu sangat berat'," sebut seorang sumber kepada The Sun.


"Pada satu masa ia susah bernapas, jelas semua orang di sekitarnya sangat panik," lanjutnya.


Fakta bahwa Pangeran William terinfeksi COVID-19 dinilai mengejutkan karena ia dikenal sehat dan bugar. Ia sempat meliburkan diri dari kegiatan selama 7 hari sejak 9 April.


Belum ada tanggapan dari Istana Kensington soal kabar ini.


WHO Soroti Data Kematian Terkait COVID-19 di Indonesia


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan catatan terkait penanganan COVID-19 di Indonesia. Saat ini ada 412.784 kasus COVID-19 yang dikonfimasi dengan 341.942 sembuh dan 13.943 kematian.

Berdasarkan ketersediaan data yang dihimpun WHO, hanya kematian COVID-19 yang dikonfirmasi yang dimasukkan.


"Sesuai definisi WHO, kematian akibat penyakit yang kompatibel secara klinis dalam kasus COVID-19 yang mungkin atau terkonfirmasi adalah kematian terkait COVID-19," kata WHO dalam Situation Report Indonesia yang diterbitkan 28 Oktober.


"Kecuali ada penyebab kematian alternatif yang jelas yang tidak dapat dikaitkan dengan COVID-19 (misalnya trauma)," lanjutnya.


Selain itu, dari hasil pengamatan WHO selama tiga pekan disebutkan ada empat provinsi di Jawa dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak yang dikonfirmasi atau menempati porsi 58,9 persen dari total kasus, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.


"Sampai 28 Oktober, angka kematian akibat COVID-19 di DKI Jakarta per satu juta penduduk dipastikan tertinggi di negara ini, disusul Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Utara," sebut WHO.

https://nonton08.com/the-owners/