Jumat, 13 November 2020

Terpopuler Sepekan: Gejala COVID-19 Melaney Ricardo Mirip Asam Lambung

 Artis Melaney Ricardo dikabarkan positif terinfeksi COVID-19. Lewat video Youtubenya ia bercerita tidak mengalami gejala Corona batuk-batuk yang biasa dirasakan kebanyakan orang, melainkan rasa nyeri pada tulang dan sendi di seluruh tubuh.

Selain rasa nyeri di tulang Melaney juga merasakan mual-mual. Oleh karena itu awalnya Melaney sempat berpikir ia mengalami masalah asam lambung dan kelelahan bekerja.


Hingga kemudian gejala semakin parah dan Melaney memutuskan menjalani swab.


"Yang paling menonjol yang aku rasakan adalah semua sendi dan tulang rasanya bener-bener ngilu parah," kata Melaney


"Tanggal 3 Oktober itu menjadi hari yang berat. Aku ingat pukul 22.00 WIB terima email. Aku pikir sampai sekarang itu adalah email terburuk yang aku terima. Itu bikin aku syok. Di email aku dinyatakan positif COVID-19," lanjutnya.


Melaney menghabiskan waktu dua minggu dirawat di rumah sakit. Ia sempat stres memikirkan bagaimana dirinya bisa terinfeksi.


Sampai sekitar satu bulan setelah dinyatakan positif, akhirnya Melaney bisa sembuh dari COVID-19. Beruntung tidak ada anggota keluarga lainnya yang terinfeksi.

https://indomovie28.net/movies/outrage/


5 Jalur Sepeda yang Hits di Tangerang Selatan dan Sekitarnya


 Saat ini bersepeda menjadi olahraga yang tengah diminati oleh masyarakat. Maraknya begal dan jambret yang beraksi di Jakarta belakangan ini membuat para pesepeda melirik kota-kota satelit seperti Tangerang Selatan untuk gowes.

Bersepeda memiliki manfaat untuk membentuk otot dan membakar lemak. Sebelum bersepeda, penting untuk mengetahui rute yang sesuai dengan kemampuan. Berbagai jalur sepeda di Tangerang menawarkan tingkat kesulitan yang mudah hingga sulit.


Pemilihan jalur sepeda yang tepat perlu diperhatikan agar aktivitas bersepeda tetap aman dan nyaman. Jalur sepeda di Tangerang Selatan dan sekitarnya terbilang beragam, ada yang menawarkan jalur yang mudah hingga menantang.


Pemandangan yang ditawarkan berbeda pada setiap jalur sepeda, mulai dari perumahan hingga pedesaan. Sebelum mulai bersepeda, pastikan kondisi tubuh fit dan sepeda dengan kondisi baik.


Untuk kalian yang hobi gowes, berikut 5 rekomendasi dengan berbagai tingkat kesulitan yang bisa dipilih di sekitar Tangerang Selatan.


1. Alam Sutera

Jalan sepanjang perumahan Alam Sutera dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin mencoba olahraga sepeda. Terdapat jalur sepeda dengan aspal yang mulus sehingga cocok bagi yang ingin sepeda santai. Sepanjang jalan dilengkapi dengan pepohonan yang membuat suasana sejuk.


Jalur sepeda ini berbentuk melingkar sehingga disebut juga Alam Sutera Loop. Loop dimulai dari mal Living World lalu berakhir di Sport Club Alam Sutera. Namun pengendara sepeda perlu berhati-hati karena banyak mobil yang melintas dan keluar masuk cluster perumahan.


Baca juga: Ki Seno Nugroho Meninggal Usai Gowes, Kenali Tanda-tanda Jantung Kolaps

"Kalau di sini hambatannya banyak mobil-mobil gini loh, kalau di Mozia nggak ada," ujar Nining (58), seorang pesepeda, pada detikcom (7/11/2020).


Jarak: 4 km

Lokasi: Jl. Alam Sutera Boulevard, Serpong Utara.

Jenis: Road bike

Tingkat kesulitan: Rendah

Berikutnya: Bintaro

https://indomovie28.net/movies/nice-sister-in-law/

Rabu, 11 November 2020

Menkes Terawan Diundang WHO, Benarkah karena Sukses Tangani Pandemi?

 Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto diundang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk berbagi pengalaman bagaimana Indonesia menghadapi pandemi COVID-19. Lewat surat undangan, WHO meminta Menkes Terawan memaparkan tinjauan intra-tindakan atau Intra-Action Review (IAR) untuk peningkatan respon pandemi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Oscar Primadi, mengklaim undangan tersebut sebagai apresiasi terhadap keberhasilan Indonesia di dunia kesehatan.


"Tentunya ini merupakan kesempatan baik, Indonesia sudah dipandang berhasil dalam mengendalikan pandemi COVID-19 ini dan WHO secara khusus mengundang bapak Menteri Kesehatan, bersama dirjen WHO Tedros untuk sharing dan memberikan informasi bagaimana Indonesia mampu mengendalikan pandemi ini dengan baik," kata Oscar seperti dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Jumat (6/11/2020).


Menkes Terawan direncanakan akan 'sepanggung' bersama para menteri kesehatan dari Afrika Selatan, Thailand, dan Uzbekistan.


Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Tri Yunis Miko, menjelaskan IAR adalah perencanaan kegiatan dalam menanggulangi pandemi COVID-19. Pertemuan tersebut biasanya akan membahas apa saja yang sudah dilakukan oleh negara-negara terkait respons pandemi COVID-19.


"Jadi Indonesia membuat rencananya, lalu direview oleh WHO. Kemudian, dilihat ada yang bertentangan atau tidak dengan rencana yang dilakukan negara-negara lain," jelas Miko saat dihubungi detikcom.


IAR sendiri bukan merupakan ukuran keberhasilan penanganan pandemi. Sukses atau tidak dalam pelaksanaannya, IAR tetap akan dilaporkan ke WHO.


Hingga hari Kamis (5/11/2020), Satgas Penanganan COVID-19 menyebut Indonesia memiliki 54.306 kasus aktif COVID-19 atau sekitar 12,75 persen dari total kasus terkonfirmasi. Tingkat kasus aktif itu disebut lebih rendah dari rata-rata dunia yang berada di angka 25,8 persen.


Namun demikian tingkat kematian pasienCOVID-19 di Indonesia juga masih terbilang tinggi yaitu 3,4 persen dari total kasus terkonfirmasi. Sementara rata-rata tingkat kematian pasienCOVID-19 di dunia adalah 2,5 persen.

https://nonton08.com/movies/is-that-a-gun-in-your-pocket/


Kata WHO soal Mutasi Corona dari Cerpelai Berisiko Menular Antarmanusia


Baru-baru ini Denmark menemukan mutasi Corona baru dari cerpelai dan disebut berisiko menular antarmanusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut ada risiko penularan virus dari cerpelai ke manusia, dan antarmanusia.

"Cerpelai tampaknya rentan terhadap virus SARS-CoV-2 baru dan 'reservoir yang baik' untuk penyakit tersebut, dengan strain yang bermutasi telah menyebabkan infeksi pada belasan orang di Denmark," sebut pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Kamis, dikutip dari Reuters.


Maka dari itu, Denmark berencana untuk memusnahkan seluruh populasi cerpelai dan memberlakukan lockdown baru secara ketat di bagian utara negara Denmark. Hal ini semata-mata untuk mencegah virus Corona yang bermutasi terus menyebar pada hewan dan manusia.


"Jadi tentu saja ada risiko bahwa populasi cerpelai ini dapat berkontribusi dalam beberapa cara untuk penularan virus dari cerpelai ke manusia, dan kemudian dari manusia ke manusia," ujar Catherine Smallwood, seorang senior emergency officer di WHO's European office in Copenhagen, dalam sebuah acara media sosial.


Meskipun penelitian terhadap varian spesifik virus ini signifikan, dia mengatakan itu 'sangat normal' untuk virus berubah secara genetik dari waktu ke waktu.


"Kami melacak (perubahan) ini dengan sangat hati-hati dan itulah mengapa kami sangat tertarik dengan informasi khusus ini," katanya, seraya menambahkan bahwa itu tidak boleh mengubah cara pemerintah dan otoritas di seluruh dunia mencoba mengendalikan pandemi.


"Denmark menunjukkan tekad dan keberanian dalam menghadapi keputusan untuk memusnahkan populasi cerpelai yang terdiri dari 17 juta hewan, yang memiliki dampak ekonomi yang sangat besar," jelas Hans Kluge, direktur regional Eropa WHO.

https://nonton08.com/movies/detour/