Jumat, 04 Desember 2020

Survei Sebut Penyesuaian Iuran Diiringi Kepuasan Peserta BPJS Kesehatan

 Iuran BPJS Kesehatan naik di tahun 2021. Kenaikan iuran tersebut berlaku untuk kelas III peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2020.

Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Arief Syaefuddin mengatakan kebijakan penyesuaian iuran program JKN-KIS itu diiringi dengan berbagai upaya peningkatan pelayanan kepada peserta JKN-KIS, sehingga kepuasan peserta JKN-KIS pun ikut meningkat.


Kepuasan peserta tersebut, kata dia, berdasarkan hasil survei tahun 2019 yang dirilis tahun 2020 yang dilakukan oleh pihak ketiga dengan sampel sebanyak 5.094 responden yang tersebar di 13 Kedeputian Wilayah BPJS Kesehatan.


"Indeks kepuasan peserta ini mengacu pada top two boxes, di mana hasil survei diambil dari jumlah peserta yang menyatakan puas dan sangat puas terhadap pelayanan BPJS Kesehatan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (4/12/2020).


"Angkanya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2016 sebesar 81%, kemudian naik menjadi 86,1% pada tahun 2017, naik lagi menjadi 86,2% di tahun 2018, dan pada tahun 2019 hasilnya 89,7%," imbuhnya.


Ia menuturka indeks kepuasan peserta di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) juga mengalami peningkatan dari 86,9% di tahun 2018 menjadi 93,2% tahun 2019. Sementara, di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) meningkat dari 86,8% tahun 2018 menjadi 90,4% di tahun 2019.


Baik dari aspek rawat jalan maupun rawat inap, kepuasan peserta di rumah sakit mengalami peningkatan yang signifikan. Artinya, kata dia, fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan membuktikan komitmennya untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan layanan kepada peserta JKN-KIS.

https://cinemamovie28.com/movies/akibat-pergaulan-bebas/


"Kami juga melakukan survei oleh tim internal yang melibatkan kantor cabang dan petugas BPJS SATU di rumah sakit untuk mengetahui customer feedback terhadap pelayanan rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk memetakan dimensi apa saja yang sudah baik dan perlu dipertahankan, serta apa saja yang perlu ditingkatkan. Survei ini dilakukan di semua rumah sakit di Indonesia," jelas Arief.


Arief juga menerangkan selama pandemi COVID-19, pemanfaatan layanan administratif, permintaan informasi, dan pengaduan melalui kanal digital mengalami kenaikan. Alih-alih mendatangi Kantor Cabang, peserta JKN-KIS lebih memilih menggunakan layanan digital seperti aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 1500 400, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), hingga Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA).


"Kunjungan ke kantor cabang berkurang dengan adanya layanan digital. Animo masyarakat terhadap layanan digital BPJS Kesehatan luar biasa. Angkanya mengalami peningkatan dengan pesat karena aksesnya lebih mudah, cepat, dan dapat dilakukan di mana saja. Ke depannya, pasca pandemi COVID-19, layanan digital ini akan tetap berjalan dan dikembangkan lagi mengikuti kebutuhan masyarakat," kata Arief.


Sementara itu, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan titik krusial pelayanan BPJS Kesehatan berada di fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan untuk memberikan layanan terbaiknya.


"Dalam hal ini, saya ingin menyorot pelayanan publik dan hak-hak konsumen, mulai dari product knowledge yang perlu ditingkatkan agar masyarakat sebagai peserta JKN-KIS paham fungsi dan manfaat program tersebut, lalu peningkatan infrastruktur, SDM seperti ketersediaan dan ketersebaran dokter spesialis, serta implementasi proses bisnis yang memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan," pungkasnya.


Sebagai informasi, Pemerintah memutuskan iuran kelas III PBPU dan BP sebesar Rp 42.000. Selama ini, pemerintah memberikan bantuan iuran Rp 16.500 per orang setiap bulan, atau dalam kata lain peserta hanya membayar Rp 25.500 setiap bulan.


Di tahun depan, Pemerintah memutuskan untuk mengurangi bantuan iuran untuk setiap peserta BPJS Kesehatan kelas III PBPU dan BP, menjadi Rp 7.000 per orang setiap bulan. Adanya keputusan tersebut membuat peserta harus membayar iurannya menjadi Rp 35.000 per bulan, atau naik Rp 9.500 dari tarif sebelumnya

https://cinemamovie28.com/movies/the-roman-spring-of-mrs-stone/

Negara-negara yang Gratiskan Vaksin COVID-19 untuk Semua Warganya

 2. Belgia

Pada Senin (16/11/2020), pemerintah Belgia mengatakan akan memberikan vaksin virus Corona secara gratis untuk sekitar 70 persen dari populasi penduduk yang jumlahnya sekitar delapan juta.

"Tujuannya untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi. Kelompok prioritas akan ditentukan berdasarkan opini ilmiah dan debat sosial. Vaksinasi gratis untuk setiap warga negara," kata Menteri Kesehatan Frank Vandenbroucke saat konferensi kesehatan antar kementerian yang dikutip dari AFP.


Belgia yang merupakan negara anggota Uni Eropa terlibat dalam prosedur seluruh blok untuk pembelian massal vaksin COVID-19, saat vaksin tersebut sudah tersedia dalam beberapa bulan mendatang.


Sebelumnya Brussels mengindikasikan pihaknya menandatangani kontrak dengan perusahaan farmasi Jerman CureVac untuk vaksin Covid-19 potensial lainnya, menambah jumlah vaksin dalam portofolio blok itu menjadi lima dan yang keenam dari perusahaan Amerika Serikat, yakni Moderna.


Sejauh ini, Belgia sudah mendaftar untuk menerima 7,7 juta dosis vaksin dari AstraZeneca yang per orangnya diberikan dua dosis dan 5,5 juta lagi dari Johnson & Johnson. Distribusi vaksin juga hanya akan dilakukan setelah vaksin dianggap aman dan efektif, serta mendapat persetujuan dari regulator Badan Obat Eropa.


Brussels berharap vaksin pertama mulai masuk pada awal tahun depan.


3. Hong Kong

Menteri Kesehatan Hong Kong Sophia Chan, mengatakan wilayah ini berencana akan memberikan vaksin COVID-19 secara gratis untuk semua warganya. Kabar ini muncul saat kota tersebut tengah menghadapi gelombang keempat virus Corona.


Chan mengatakan vaksin akan diberikan pertama kali pada 3 juta orang yang dianggap paling berisiko dan rentan terhadap virus. Di dalamnya termasuk petugas medis, pasien dengan penyakit kronis, dan orang lanjut usia. Tetapi, pemberian vaksin ini tidak wajib, melainkan dalam bentuk sukarela.


Untuk mempromosikan dan mendidik warga Hong Kong mengenai program vaksin gratis ini, pihak pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 18,2 miliar. Chan juga mengatakan pemerintah akan memberikan 2 dosis vaksin pada setiap penduduk dan vaksin akan didatangkan dari dua produsen yang berbeda.


"Kami akan mempercepat prosedur pemeriksaan dan memastikan keamanan, kemanjuran, dan kualitas vaksin... Pihak berwenang akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memungkinkan penggunaan vaksin apapun yang terbukti aman dan efektif. Kami tidak akan mengesampingkan penerapan undang-undang darurat ketika perlu," jelas Chan yang dikutip dari laman The Straits Times.

https://cinemamovie28.com/movies/the-unbearable-lightness-of-being/


1. Arab Saudi

Negara pertama yang akan memberikan vaksin COVID-19 pada warganya secara gratis adalah Arab Saudi. Negara tersebut menggratiskan vaksin pada 70 persen warganya dan ekspatriat yang belum terinfeksi virus Corona.


Menurut Asisten Wakil Menteri untuk Kesehatan Preventif, Dr Abdullah Asiri, yang akan mendapat prioritas vaksin adalah mereka yang memang belum dites positif terinfeksi virus. Tetapi, warga yang usianya masih di bawah 16 tahun belum akan divaksinasi.


Hal ini akan dilakukan jika sudah ada penelitian atau tes lanjutan yang membuktikan vaksin juga efektif pada kelompok usia tersebut. Terkait vaksinasi, akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah dalam waktu beberapa minggu mendatang. Vaksinasi ini ditargetkan akan selesai pada akhir 2021.


"Kerajaan bekerja di dua jalur untuk mendapatkan vaksin. Melalui organisasi COVAX, di mana G20 memiliki peran dalam menciptakan dan mendanai, Arab Saudi akan mendapat vaksin dalam jumlah yang besar," jelas Asiri yang dikutip dari Arab News.


"Sedangkan jalur kedua melakukan kontak langsung dengan perusahaan besar untuk menutupi celah yang tidak bisa ditutup melalui COVAX," lanjutnya.


Dr Muhammad Al-Abd Al-Aly selaku Juru Bicara Menteri Kesehatan mengatakan kementerian hanya akan memberikan vaksin Corona yang efektif untuk melawan virus. Selain itu, vaksin juga tidak memiliki efek samping berbahaya dan telah disetujui oleh otoritas terkait dengan pemberian izin.


Selain Arab Saudi, ada dua negara lain yang menggratiskan vaksin COVID-19 bagi beberapa negaranya. Simak di halaman selanjutnya.

https://cinemamovie28.com/movies/eyes-wide-shut/