Rabu, 09 Desember 2020

Kaitan Golongan Darah dan Disfungsi Ereksi, Ini yang Minim-Tinggi Risiko

 Darah merupakan salah satu komponen penting dalam hubungan seks, khususnya soal ereksi. Jika aliran darah kurang lancar, tentu akan sulit bagi pria untuk ereksi.

Sebuah studi menemukan bahwa pria dengan golongan darah O dapat memengaruhi tingkat ereksi dan kecil kemungkinan terkena disfungsi ereksi dibandingkan mereka dengan golongan darah tipe A, tipe B, atau tipe AB. Mengapa begitu?


Pria bergolongan darah A dan B memiliki kemungkinan sekitar 4 kali lebih besar untuk mengidap disfungsi ereksi, sedangkan pria dengan golongan darah AB memiliki risiko hampir 5 kali lipat.


Dikutip dari Men's Health, sejumlah ahli mengungkapkan bahwa beberapa golongan darah yang berhubungan dengan disfungsi ereksi, terutama AB lebih mudah terserang penyakit dibandingkan mereka dengan golongan darah O. Penyakit tersebut berupa serangan jantung, peningkatan kolesterol, serta pembekuan darah.


Golongan darah A dan B dikatakan memiliki jumlah adhesi yang tinggi dalam darah mereka, sehingga menyebabkan risiko penumpukan plak di arteri. Hal ini dapat memengaruhi ereksi karena arteri di penis lebih sempit dibandingkan anggota tubuh lainnya dan berujung pada disfungsi ereksi.


Penelitian juga menyimpulkan bahwa disfungsi ereksi biasanya muncul tiga tahun sebelum penyakit jantung menyerang. Penyebabnya adalah arteri di penis jauh lebih kecil dibandingkan arteri di sekitar jantung, sehingga terjadi penumpukan terlebih dahulu.

https://kamumovie28.com/movies/ong-bak-2/


Sandiaga Uno Positif Corona Usai Istrinya Tertular, Waspadai Klaster Keluarga


 Sandiaga Uno positif Corona usai istrinya lebih dulu dinyatakan positif COVID-19. Kabar Sandiaga Uno positif Corona diumumkan hari ini.

"Setelah melakukan swab test di kediaman saya sebagai tindak lanjut atas hasil positif COVID-19 Nur Asia kemarin, ternyata hasilnya menunjukkan saya juga positif COVID-19," kata Sandiaga Uno kepada wartawan, Senin (7/12/2020).


Meski Sandiaga Uno positif Corona, ia kini mengaku sudah dalam kondisi sehat. Sandiaga Uno memohon doa kesembuhan dari Corona.


Penularan Corona kerap terjadi di lingkungan keluarga. Ada beberapa hal yang tampaknya jarang disadari saat sedang beraktivitas di dalam rumah hingga penularan COVID-19 terjadi semakin luas.


Dokter spesialis paru sekaligus Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), dr Erlang Samoedro, SpP(K) sempat menjelaskan klaster COVID-19 keluarga muncul karena tingginya aktivitas setiap anggota keluarga di luar rumah. Hal ini membuat seorang anggota keluarga menjadi tidak sadar jika membawa virus ke dalam rumah.


"Misalnya ibu bapaknya bekerja atau bepergian ke mana kemudian membawa masuk (virus Corona COVID-19) ke dalam keluarga dan terjadi transmisi," kata dr Erlang dalam konferensi pers di Youtube BNPB beberapa waktu lalu.


Meskipun tinggal di dalam satu rumah, belum bisa menjamin bahwa bisa terhindar dari infeksi virus Corona COVID-19. Ada tiga hal yang diduga memicu timbulnya klaster keluarga yang dihimpun oleh Pandemic Talks, yaitu:


1. Membiarkan anak-anak bermain di lingkungan rumah, tanpa menerapkan protokol kesehatan yang kuat. Anak-anak bisa berperan sebagai carrier atau pembawa virus, sehingga kelompok ini juga rentan mengembangkan gejala serius COVID-19.

https://kamumovie28.com/movies/follow/

Berbagai Argumen yang Munculkan Penolakan Terhadap Program Vaksinasi

 Riak penolakan vaksinasi COVID-19 masih ditemukan pada sejumlah kalangan masyarakat. Penolakan tersebut diduga timbul karena kesalahpahaman mengenai vaksin akibat informasi yang keliru hingga kabar bohong.

Executive Secretary Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dr Julitasari Sundoro mengatakan aksi penolakan vaksin tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga menjadi masalah di negara lain di dunia.


"Mereka terkenal dengan vaccine resistance. Ini sudah di dunia, tidak hanya di Indonesia saja. Seiring berjalannya waktu, gerakan anti vaksin menyebar di internet, seminar-seminar perguruan tinggi di perguruan tinggi," kata dr Julitasari dalam keterangan tertulis, Senin (7/12/2020).


Gerakan menentang vaksinasi atau imunisasi, kata dr Julitasari, bukanlah hal baru dan terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Ia mengulas, keraguan terhadap vaksinasi bahkan diperparah oleh klaim keliru dari sejumlah dokter.


"Seharusnya dokter memegang peran penting untuk mensukseskan kampanye vaksinasi COVID-19 dan tidak terlibat dalam pusaran propaganda anti vaksinasi," ungkap dr Julitasari.


Beberapa pernyataan dokter di Indonesia terkait vaksin disebutkannya sangat keliru bahkan menyesatkan.


"Di Indonesia, ada seorang patologi anatomi yang menyatakan secara imunologi ada sel memori tidak perlu disuntik, ini suatu hal yang keliru. Ada dokter ahli gizi menyatakan jika ada kuman disuntikkan kepada anak dengan daya tahan tubuh yang menurun, maka kuman itu akan menjadi aktif bahkan menginfeksi tubuh penerima," urai dr Julitasari.


Ia menambahkan, ada pernyataan paling baru dari seorang dokter yang mengatakan tidak perlu membuang uang untuk membeli vaksin, karena tes PCR dinilainya lebih efektif dalam menangkal COVID-19.


"Beliau tidak paham kalau PCR itu dibutuhkan untuk screening penemuan kasus, vaksin untuk pencegahan. Basic saja dia tidak paham," cetus dr Julitasari.


Ia memaparkan sejarah menunjukkan vaksinasi berperan dalam menangkal penyakit menular, mencegah kesakitan, dan kematian. Hal ini sudah terbukti baik di Indonesia maupun di dunia. Pada abad 20 ini, vaksin berhasil mengeradikasi penyakit seperti cacar atau smallpox. Selain itu, dengan adanya vaksinasi massal, Indonesia dinyatakan bebas cacar pada 1980.


Secara biologi, lanjut dr Julitasari, vaksin merupakan virus atau bakteri yang dilemahkan sehingga kemudian dihasilkan kekebalan aktif saat dimasukkan ke tubuh manusia.

https://kamumovie28.com/movies/it-follows/


Kaitan Golongan Darah dan Disfungsi Ereksi, Ini yang Minim-Tinggi Risiko


Darah merupakan salah satu komponen penting dalam hubungan seks, khususnya soal ereksi. Jika aliran darah kurang lancar, tentu akan sulit bagi pria untuk ereksi.

Sebuah studi menemukan bahwa pria dengan golongan darah O dapat memengaruhi tingkat ereksi dan kecil kemungkinan terkena disfungsi ereksi dibandingkan mereka dengan golongan darah tipe A, tipe B, atau tipe AB. Mengapa begitu?


Pria bergolongan darah A dan B memiliki kemungkinan sekitar 4 kali lebih besar untuk mengidap disfungsi ereksi, sedangkan pria dengan golongan darah AB memiliki risiko hampir 5 kali lipat.


Dikutip dari Men's Health, sejumlah ahli mengungkapkan bahwa beberapa golongan darah yang berhubungan dengan disfungsi ereksi, terutama AB lebih mudah terserang penyakit dibandingkan mereka dengan golongan darah O. Penyakit tersebut berupa serangan jantung, peningkatan kolesterol, serta pembekuan darah.


Golongan darah A dan B dikatakan memiliki jumlah adhesi yang tinggi dalam darah mereka, sehingga menyebabkan risiko penumpukan plak di arteri. Hal ini dapat memengaruhi ereksi karena arteri di penis lebih sempit dibandingkan anggota tubuh lainnya dan berujung pada disfungsi ereksi.


Penelitian juga menyimpulkan bahwa disfungsi ereksi biasanya muncul tiga tahun sebelum penyakit jantung menyerang. Penyebabnya adalah arteri di penis jauh lebih kecil dibandingkan arteri di sekitar jantung, sehingga terjadi penumpukan terlebih dahulu.

https://kamumovie28.com/movies/the-evil/