Sabtu, 02 Januari 2021

Apple Hapus 46 Ribu Aplikasi dari App Store China

 Sejak awal Januari 2020, Apple mulai menghapus aplikasi dari App Store-nya di China, dan menjelang pergantian tahun 2020 kemarin, mereka kembali menghapus aplikasi dari App Store China.

Jumlah aplikasi yang dihapus itu mencapai 46 ribu, dan 39 ribu di antaranya adalah game. Aplikasi tersebut dihapus bukan karena bermasalah dengan Apple, melainkan bermasalah dengan peraturan yang diterapkan oleh pemerintah China.


Bahkan, ada sejumlah game populer yang ikut dihapus dalam aksi bersih-bersih Apple tersebut, seperti Assassin's Creed Identity dan NBA 2K20. Bahkan menurut Qimai, hanya 74 dari 1500 game paling populer di China yang masih bertahan di App Store.


Aturan pemerintah China yang dimaksud adalah peraturan yang mewajibkan aplikasi berbayar memiliki International Standard Book Number (ISBN), yang dikeluarkan oleh pemerintah China.


Pemberian nomor ini sangatlah ketat karena merupakan bagian dari peraturan penyensoran. Contohnya yang terbaru adalah, kini apa pun yang berkaitan dengan Winnie the Pooh dilarang beredar. Pasalnya karakter ini sebelumnya muncul dalam meme viral, dan dibandingkan dengan Presiden China Xi Jinping.


Namun memang aturan ISBN ini tak berlaku untuk aplikasi gratis, karena itulah sejumlah game populer seperti Call of Duty: Mobile, Honor of Kings, dan Game for Peace (PUBG versi China) tetap bisa beredar.


Apple sendiri sudah memperingatkan para developer terkait peraturan ini sejak Februari 2020. Sejak itu, kabarnya banyak developer yang mengubah aplikasinya menjadi model free to play, alias gratis.


Untungnya, menurut analis dari Niko Partners, 97 dari 100 game dengan pemasukan kotor terbesar di App Store sudah mempunyai ISBN. Jadi seharusnya penghapuskan puluhan ribu aplikasi ini dampaknya mungkin tak terlalu terasa bagi Apple.

https://tendabiru21.net/movies/arabian-nights/


16 Finalis PMGC Season Zero Perebutkan Rp 28 Miliar di Dubai


 PUBG Mobile Global Championship (PMGC) Season Zero babak League akhirnya selesai dengan 16 tim yang lolos sebagai finalis.

Setelah melewati berbagai pertandingan selama empat minggu, ke-16 tim yang menjadi finalis tersebut bakal berangkat ke Dubai, Uni Emirat Arab pada Januari mendatang, di mana mereka akan menghadapi babak final di PMGC 2020 Finals.


Dari 16 tim itu ada enam tim yang berasal dari Asia Tenggara, di mana dua di antaranya berasal dari Indonesia, yaitu Bigetron Red Aliens dan Aerowolf Limax. Mereka akan memperebutkan prize pool sebesar USD 2 juta atau sekitar Rp 28 miliar pada babak final tersebut.


Pada 21-24 Januari 2021, PMGC Grand Finals akan disiarkan secara langsung ke seluruh dunia dari Dubai dan didukung oleh Departemen Pariwisata dan Pemasaran Dubai (Dubai Tourism) serta Dewan Olahraga Dubai.


Meski tidak dibuka untuk umum, acara offline ini menyediakan para tim dengan arena yang setara, mencegah terjadinya keadaan yang merugikan akibat ping yang tinggi pada puncak program esports PUBG Mobile tahun ini.


Prize pool dari PMGC Finals yaitu sebesar USD 2 juta, juga merupakan yang terbesar dalam sejarah PUBG Mobile dalam satu turnamen hingga saat ini. PMGC 2020 Finals dapat ditonton di channel YouTube, Facebook, dan Twitch PUBG Mobile Esports Indonesia.

https://tendabiru21.net/movies/barely-legal/

Fakta Menarik Janda Orang Terkaya Berharta Rp 800 Triliun

 - MacKenzie Scott telah mengganti nama belakangnya, menyingkirkan nama mantan suaminya, Jeff Bezos. Ya, perempuan berusia 50 tahun ini adalah janda orang terkaya dunia pemilik Amazon itu. Berikut beberapa fakta menarik tentang sosok MacKenzie Scott:

Menikah Tahun 1993 dan Cerai Tahun 2019


Setelah lulus kuliah, MacKenzie langsung mencoba melamar kerja di perusahaan investasi D.E Shaw dan pewawancara pertamanya adalah Bezos sendiri, eksekutif perusahaan itu. Di situlah mereka bertemu. MacKenzie langsung tertarik dengan sosok Bezos dan mengajaknya kencan.


Mereka jatuh cinta dan lalu menikah pada tahun 1993. Keluarga ini sebenarnya sudah mapan karena Bezos punya posisi Vice President di D.E Shaw. Tapi Bezos tidak ingin terjebak zona nyaman dan bermimpi punya bisnis sendiri.


Berkat dukungan sang istri, Bezos sukses membesarkan Amazon. Pernikahan mereka juga tampak baik-baik saja dan dikaruniai 4 orang anak. Namun pada tahun 2019, mereka memutuskan bercerai. Perselingkuhan Bezos dengan mantan presenter televisi, Lauren Sanchez, jadi pemicunya.

https://tendabiru21.net/movies/deuce-bigalow-european-gigolo/


Salah Satu Orang Terkaya di Dunia


Perceraian dengan Bezos membuat MacKenzie Scott menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Estimasi terbaru dari Forbes menyebutkan kekayaannya di kisaran USD 57,4 miliar atau lebih dari Rp 800 triliun.


MacKenzie mendapat bagian 25% saham yang mereka miliki bersama di Amazon, dan Bezos kebagian 75%. Bagian saham tersebut bernilai sangat besar mengingat status Amazon sebagai toko online raksasa.


MacKenzie menjadi salah satu pegawai pertama Amazon di mana ia mendukung penuh suaminya. MacKenzie Scott mempersilakan suaminya mengikuti passion-nya walaupun harus meninggalkan pekerjaannya yang prestisius.


Seorang Novelis Berbakat


Menilik riwayat hidupnya, MacKenzie berasal dari California dan sama seperti Bezos, alumni universitas bergengsi Princeton. Di situ, dia pernah menjadi asisten novelis Toni Morrison yang terkenal karena pernah menang Pullitzer serta Nobel.


"MacKenzie adalah salah satu murid terbaik di kelas penulisan kreatifku, sungguh salah satu yang terbaik," kata Morrison yang dikutip detikINET dari USA Today.


Ya, MacKenzie sangat suka dan ahli menulis, khususnya fiksi. Debut novelnya berjudul 'The Testing of Luther Albright' terbit tahun 2005. Lalu novel keduanya yang berjudul 'Traps', lahir di tahun 2013. Keduanya meraih pujian dari kritikus.


Suka Beramal


MacKenzie belakangan jadi berita karena aksi folantrofinya. Dalam waktu cukup singkat, dia telah menyumbangkan uangnya senilai USD 4 miliar atau di kisaran Rp 56,6 triliun untuk kemanusiaan.


MacKenzie dalam 4 bulan terakhir di tahun 2020 ini rupanya menyumbangkan harta USD 1 miliar per bulan dengan total USD 4 miliar tersebut. Sebanyak 384 lembaga nirlaba yang bergerak di bidang kemanusiaan mendapatkannya untuk disalurkan pada mereka yang terdampak pandemi Corona.


Mengenai alasannya menyumbangkan uang dalam jumlah besar, MacKenzie Scott mengaku tersentuh dengan kenyataan pahit di tahun 2020. Pandemi Corona membuat warga yang kekurangan makin menderita tapi di sisi lain, para orang terkaya justru makin tajir.

https://tendabiru21.net/movies/charlie-bartlett/