Carl Pei, co-founder OnePlus yang berpisah dengan perusahaannya tahun lalu akhirnya mengumumkan proyek terbarunya. Perusahaan baru itu bernama Nothing, brand yang fokus pada consumer technology dan berbasis di London, Inggris.
Meski masih sangat baru, Nothing berhasil menggaet nama-nama besar di dunia teknologi sebagai investornya seperti penemu iPod Tony Fadell, co-founder Twitch Kevin Lin, CEO Reddit Steve Huffman, dan YouTuber Casey Neistat. Nothing berencana meluncurkan produk pintar pertamanya pada paruh pertama tahun ini.
"Misi Nothing adalah untuk menghilangkan batasan antara manusia dan teknologi, untuk menciptakan masa depan digital yang mulus," kata Pei dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (29/1/2021).
"Kami yakin teknologi terbaik itu indah, namun alami dan intuitif untuk digunakan. Ketika cukup maju, itu akan memudar ke latar belakang dan terasa seperti tidak ada," sambungnya.
Spekulasi yang beredar tahun lalu menyebutkan perusahaan baru Pei akan fokus pada musik dan kemungkinan akan memproduksi headphone. Ada juga rumor yang menyebutkan Nothing akan membuat layanan streaming musik.
Dalam wawancara dengan The Verge, Pei tidak memberikan detail yang lebih spesifik tentang produk pintar yang akan diluncurkan Nothing. Ia juga menolak mengatakan perusahaan mana yang akan menjadi saingan Nothing.
Pei hanya mengatakan bahwa Nothing sudah berencana untuk meluncurkan produk dalam berbagai kategori, termasuk membangun ekosistem perangkat sebagai tujuan akhirnya.
"Saat ini... timnya masih dibangun, jadi kami ingin fokus ke kategori yang lebih sederhana. Tapi seiring bertambahnya kemampuan dan keterampilan tim kami, kami ingin mulai bergerak maju," ucap Pei.
Pei juga mengatakan Nothing akan memulai bisnisnya dengan menjual hardware, bukan software. Tapi untuk jangka panjang, pria berusia 31 tahun ini mengakui bisnis yang sehat membutuhkan hardware dan software yang bagus.
Untuk membedakan produknya dengan produk pesaing, Nothing akan menggunakan komponen yang dibuat khusus untuk produknya sejak awal.
"Ada alasan mengapa banyak produk di pasar terlihat mirip. Itu karena mereka berbagi komponen yang sama dan elemen penyusun yang sama," ujar Pei.
Tidak seperti OnePlus yang berada di bawah BBK Electronics, Pei mengatakan Nothing akan berdiri secara independen dan memiliki departemen riset dan pengembangan sendiri. Nothing juga tidak akan sekedar memberikan label baru untuk produk buatan orang lain.
https://trimay98.com/movies/madonna-and-the-breakfast-club/
Pisah dari Huawei, Ponsel Honor Berdamai dengan Google
Honor telah dilepas oleh Huawei sejak bulan November lalu. Setelah menjadi vendor independen, banyak pihak yang bertanya apakah ini artinya ponsel Honor akan kembali menggunakan Google Mobile Services (GMS).
Dalam wawancara dengan South China Morning Post, CEO Honor George Zhao menjawab pertanyaan tersebut. Ia mengonfirmasi bahwa saat ini Honor sedang berdiskusi dengan Google dan akan kembali berkolaborasi dalam waktu dekat.
Sejak berpisah dari Huawei, Honor telah membangun kemitraan dengan Intel, AMD, Qualcomm, MediaTek dan Microsoft. Google jadi satu-satunya nama besar yang tidak masuk dalam daftar tersebut.
Tanpa aplikasi dan layanan Google, Honor mungkin masih bisa bertahan di pasar China. Tapi mereka akan kesulitan menggaet pengguna di negara lainnya, termasuk di Eropa yang merupakan salah satu pasar terbesar mereka sebelum Huawei terkena sanksi dagang dari Amerika Serikat.
Belum lama ini Honor meluncurkan V40 5G, ponsel flagship pertamanya setelah lepas dari Huawei. Ponsel ini rencananya akan dirilis secara global, tapi Zhao belum mengonfirmasi apakah ponsel ini akan mengusung GMS saat dijual di luar China.
Saat ditanya apakah ia khawatir tentang dampak dari pembatasan dagang AS terhadap Honor, Zhao mengatakan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
"Tidak ada alasan untuk menjatuhkan pembatasan dagang pada perusahaan consumer electronic normal," ucap Zhao seperti dikutip dari Android Authority, Jumat (29/1/2021).
"Kami menuruti aturan bisnis global, termasuk pembayaran kekayaan intelektual, pembayaran pajak, dan lain-lain. Kami memiliki kantor kepatuhan internal untuk meregulasi perilaku masing-masing sistem," sambungnya.
