Salah satu personel grup boyband Korea Selatan, Baekhyun EXO dilaporkan mengidap penyakit hipotiroidisme. Disebutkan, penyakit ini telah diidapnya sejak menginjak bangku sekolah menengah.
Namun, baru diketahui publik saat Baekhyun akan mulai menjalani wajib militer pada 6 Mei mendatang. Mengutip laporan Dispatch, jika hipotiroidisme yang dialaminya kambuh, tenggorokan dan wajah Baekhyun akan membengkak.
Apa itu hipotiroidisme?
Dikutip dari Mayo Clinic, hipotiroidisme merupakan suatu kondisi kelenjar tiroid kekurangan hormon. Kelenjar tiroid terletak di leher dan berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh.
Apabila tidak segera diobati, hipotiroidisme dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti obesitas, nyeri sendi, kemandulan, dan penyakit jantung.
Apa saja gejala hipotiroidisme?
Gejala hipotiroidisme bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari seberapa rendah kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Berikut sejumlah gejala hipotiroidisme:
Mudah lelah
Sensitif pada cuaca dingin
Sembelit atau susah buang air besar
Kulit kering
Berat badan mudah naik
Otot-otot terasa nyeri dan kaku
Wajah bengkak dan suara menjadi serak
Rambut rontok dan tipis
Kelenjar tiroid membesar (gondok)
Denyut jantung melambat.
Apa penyebab hipotiroidisme?
Hipotiroidisme dapat terjadi saat kelenjar tiroid tak lagi dapat memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup. Gangguan hormon ini bisa disebabkan oleh:
1. Penyakit autoimun
Penyebab paling umum dari hipotiroidisme adalah penyakit hashimoto. Gangguan hormon ini membuat tubuh menghasilkan antibodi yang justru menyerang kelenjar tiroid itu sendiri.
2. Pengobatan kelenjar tiroid
Pengobatan kelenjar tiroid seperti radioterapi di area leher dapat merusak sel-sel kelenjar tiroid, sehingga kelenjar tersebut kesulitan untuk memproduksi hormon. Selain itu, operasi pengangkatan kelenjar tiroid juga bisa menjadi penyebab hipotiroidisme.
3. Obat-obatan tertentu
Penggunaan beberapa jenis obat tertentu, seperti lithium, mitotane, dan amiodarone dapat menurunkan produksi hormon tiroid, sehingga bisa berisiko menyebabkan hipotiroidisme.
https://kamumovie28.com/movies/trinity-traveler/
Kaki Bengkak Usai Vaksin Corona, Dinkes Kotamobagu Sebut Murni karena Bakteri
Program vaksinasi COVID-19 di Kota Kotamobagu Sulawesi Utara (Sulut) menyita perhatian publik. Masalahnya salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang juga bekerja di Dinas Kominfo Kotamobagu mengalami pembengkakan kaki usai divaksinasi.
Menyikapi hal itu, Dinkes Kotamobagu ikut buka suara. Pihak Dinkes membantah jika hal itu merupakan efek samping dari program vaksinasi.
"Intinya tidak ada hubungan dengan vaksin. Karena vaksin itu virus dan dimatikan. Kalau yang penyebab bengkak di kaki itu bakteri. Itu abses. Jadi tidak ada hubungan. Kecuali mungkin dia bengkak di tempat suntikan baru bisa jadi itu karena efek samping," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu, Tanty Korompot saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (7/4/2021).
Tanty menjelaskan, tidak ada kaitan dengan efek samping dari vaksin. Karena menurut dia, sebelum dilakukan program vaksinasi yang bersangkutan sudah dipastikan memenuhi syarat sebagai penerima vaksinasi.
"Saat pemeriksaan tidak ada pembengkakan kaki. Kan ada 16 pertanyaan, jadi kalau itu lulus itu aman. Pembengkakan kaki tidak ada dalam pertanyaan," kata dia.
Menurut Tanty, pembengkakan kaki yang dialaminya adalah murni karena bakteri. Menurut dia, hal tersebut sudah dilakukan penelitian secara ilmiah.
"Soal vaksinasi ada ada saja kebetulan, entah sebelum atau sesudah. Ini kebetulan setelah vaksin. Tapi kan ini empat hari kemudian. Walaupun waktu bersamaan itu tidak ada hubungan, karena ada bukti laboratorium.
Bukan hanya perkiraan, kita punya data bukti ilmiah. Bukan hanya dugaan yang tidak pasti. Kita ada pemeriksaan laboratorium jadi bukti konkret penyebab adalah bakteri," pungkasnya.