Rabu, 28 April 2021

Heboh Kena Tag Link Porno di Facebook, Ini Solusinya

 Banyak pengguna Facebook mengeluh kena tag link porno dari akun tak dikenal. Bagaimana cara mengatasinya?

detikINET pun berbincang dengan pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya. Menurut Alfons ini bukanlah kasus phising, tapi ini diduga adalah jebakan klik iklan.


"Bukan phising. Kalau phising adalah aktivitas memalsukan situs guna mendapatkan data. Kemungkinan penyebar mau mendapatkan keuntungan dari klik iklan ke situs porno," kata Alfons ketika dihubungi detikINET, Senin (19/4/2021).


Alfons prihatin karena kejadian tagging link porno ini dilakukan pada bulan puasa Ramadhan. Tentu hal ini cukup mengganggu kenyamanan bagi yang sedang berpuasa. Jadi bagaimana sebenarnya modus si pelaku?


"Ini modusnya memanfaatkan settingan awal atau default Facebook yang membolehkan setiap orang tagging akun Facebook meskipun tidak kenal," kata dia.


Alfons memantau sepanjang hari ini, Facebook tampaknya sudah menghapus konten-konten mengganggu ini. Facebook rupanya cepat merespons laporan keluhan dari para pengguna yang terganggu dengan kejadian ini.


Menurut Alfons solusi dan cara menangkal agar tidak kena tag link porno adalah dengan mengubah setelan tagging di akun Facebook masing-masing. Bagaimana caranya?


Masuklah ke bagian setting, scroll ke bawah maka tampak ada bagian Profil dan Penandaan atau Profile and Tagging. Di situ ada setelan: Tinjau postingan yang menandai Anda sebelum postingan tersebut ditampilkan di profil Anda?


"Di settingan awal ini adalah Nonaktif. Harusnya setelan yang benar dan aman adalah Aktif. Jadi kalau lain kali di-tag, harus di-review dulu oleh pemilik akun. Jika pemilik akun tidak setuju, maka tag tersebut bisa dihapus," pungkasnya.


Yuk kita atur lagi settingan di Facebook agar tidak terganggu dan kena tag link porno ini lagi.

https://trimay98.com/movies/boboiboy-the-movie/


Helikopter NASA Sukses Terbang di Mars


Setelah sempat tertunda karena masalah teknis, helikopter Ingenuity milik NASA akhirnya berhasil terbang di Mars. Ini pertama kalinya dalam sejarah penerbangan bermesin berhasil mengudara di planet lain.

Penerbangan bersejarah ini dilakukan pukul 00.31 waktu Amerika Serikat bagian Pasifik. Tapi karena jarak dan delay komunikasi, ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA baru menerima data yang dikirimkan dari Mars hampir tiga jam kemudian.


"Memastikan bahwa Ingenuity telah melakukan penerbangan pertama oleh pesawat bermesin di planet lain," kata Downlink Engineer NASA JPL Michael Starch dalam livestream NASA, seperti dikutip dari The Verge, Senin (19/4/2021).


"Kami sekarang dapat mengatakan bahwa manusia telah menerbangkan helikopter di planet lain," kata Project Manager Ingenuity MiMi Aung dalam kesempatan yang sama.


Ingenuity berhasil melakukan penerbangan ini secara otonom tanpa kontrol dari Bumi. Ilmuwan NASA hanya mengunggah perintahnya ke Ingenuity yang kemudian melakukan pengecekan pra-terbang hingga penerbangan dalam hitungan detik.


Karena atmosfer di Mars lebih tipis daripada di Bumi, Ingenuity harus bekerja keras memutar keempat baling-balingnya. Helikopter ini harus memutar baling-balingnya dengan kecepatan lebih dari 2.500 Rpm agar bisa terbang di Mars, lima kali lebih cepat daripada di Bumi.


Hanya enam detik setelah menyalakan mesinnya, baling-baling Ingenuity berhasil mengangkat dan lepas landas hingga ketinggian tiga meter.


Dalam livestream tersebut NASA baru memperlihatkan foto bayangan Ingenuity di permukaan Mars yang diambil dari kamera di bagian bawah tubuhnya.


Selain itu, rover Perseverance yang menemani Ingenuity di Mars sejak kedatangannya Februari lalu juga merekam video yang memperlihatkan Ingenuity saat lepas landas, terbang, dan mendarat. NASA akan mengadakan konferensi pers pada pukul 11.00 waktu setempat untuk membagikan update dan mungkin lebih banyak foto dan video.


Ingenuity awalnya dijadwalkan terbang pada 11 April, tapi ditunda karena masalah teknis. Tujuan utama helikopter mini ini adalah untuk menunjukkan bahwa penerbangan bermesin bisa dilakukan di Mars, bukan untuk menjelajahi atau melakukan eksperimen ilmiah.


Setelah keberhasilan penerbangan pertama ini, Ingenuity akan melakukan sederet penerbangan selanjutnya yang lebih tinggi dengan durasi lebih panjang. Helikopter ini memiliki waktu 30 hari Mars untuk menyelesaikan lima penerbangan di langit Planet Merah.

https://trimay98.com/movies/task-force/

Ilmuwan Teliti Kekebalan Tubuh Pasien COVID-19 yang Terinfeksi Ulang

 Tim ilmuwan di Oxford, Inggris mencari tahu apakah pasien COVID-19 yang sudah sembuh bisa terinfeksi kembali saat terpapar virus Corona lagi. Respons kekebalan yang diperlukan untuk melindungi orang dari infeksi ulang virus Corona akan dieksplorasi lebih lanjut dalam uji coba terbaru.

Uji coba ini dilakukan dengan cara sengaja membuat pasien COVID-19 yang sudah negatif ke organisme penyebab penyakit. Metode ini dilakukan secara terkontrol dan hati-hati, serta telah terbukti berguna dalam memahami dan mengatasi berbagai kondisi penyakit, mulai dari malaria hingga tuberkulosis dan gonore.


Pengujian serupa terhadap manusia dilakukan tahun ini, dipimpin oleh para peneliti dari Imperial College London. Mereka mencari tahu jumlah virus terkecil yang diperlukan untuk menyebabkan infeksi di antara orang-orang yang belum pernah menderita COVID-19 sebelumnya.


Kini para peneliti di University of Oxford mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh persetujuan etika penelitian untuk uji coba tantangan terbaru terhadap manusia, yang melibatkan orang-orang yang sebelumnya mengidap virus Corona. Perekrutan partisipan diperkirakan akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan.


"Inti dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis respons kekebalan yang mencegah infeksi ulang," kata Helen McShane, seorang profesor vaksinologi di University of Oxford, dan kepala peneliti dalam penelitian tersebut dilansir Guardian, Senin (19/4/2021).

https://trimay98.com/movies/boboiboy-movie-2/


McShane mengatakan, timnya akan mengukur tingkat berbagai komponen respons kekebalan partisipan, termasuk sel-T dan antibodi, dan melacak apakah peserta terinfeksi kembali ketika terpapar virus.


Peserta harus sehat, berisiko rendah tertular COVID-19, berusia antara 18 hingga 30 tahun, dan harus terinfeksi virus Corona setidaknya tiga bulan sebelum mengikuti uji coba. Selain itu, mereka juga harus memiliki antibodi terhadap COVID. Mengingat kriteria waktu, McShane mengatakan kemungkinan sebagian besar peserta sebelumnya telah terinfeksi jenis virus yang asli.

Tahap pertama uji coba awalnya akan melibatkan 24 peserta yang dibagi menjadi kelompok dosis tiga hingga delapan orang yang akan menerima, jenis asli virus Corona melalui hidung. Idenya adalah memulai dengan dosis yang sangat rendah dan, jika perlu, meningkatkan dosis sampai titik tertentu.


"Target kami adalah 50% dari subjek kami terinfeksi tetapi tanpa, atau hanya penyakit yang sangat ringan," kata McShane, menambahkan bahwa setelah dosis yang diperlukan untuk mencapai hal ini ditentukan, itu akan diberikan kepada 10-40 peserta lain untuk mengonfirmasi dosisnya.


Fase kedua penelitian diharapkan dimulai pada musim panas - akan melibatkan kelompok peserta baru dan akan mempelajari dengan cermat tanggapan kekebalan mereka sebelum dan setelah terpapar virus, serta tingkat virus dan gejala pada mereka yang terinfeksi kembali.


Jika infeksi ulang dikonfirmasi, atau gejala berkembang, pada salah satu fase uji coba, peserta akan diberikan pengobatan antibodi monoklonal.


Peserta akan mendapat penggantian hanya di bawah 5.000 poundsterling untuk studi lengkap, karena setiap sukarelawan harus dikarantina setidaknya selama 17 hari selama uji coba, dan ditindaklanjuti selama 12 bulan.


Tim peneliti mengatakan, studi tersebut tidak hanya dapat mengungkapkan tingkat aspek berbeda dari respons imun yang diperlukan untuk mencegah infeksi ulang COVID-19, tetapi juga menjelaskan daya tahan perlindungan, dan membantu pengembangan pengobatan dan vaksin.


"Jika kita dapat menentukan tingkat tanggapan kekebalan di atas mana seseorang tidak dapat terinfeksi, maka itu akan membantu kita menentukan apakah vaksin baru akan efektif tanpa harus mengujinya dalam uji coba khasiat fase tiga," kata McShane.

https://trimay98.com/movies/a-queer-story/