Terkadang, bercinta di kasur terasa membosankan. Apalagi, dengan variasi bercinta yang hanya itu-itu saja. Bagi pasangan yang ingin merasakan pengalaman seks berbeda, bercinta di kursi bisa menjadi pilihan yang patut dicoba, lho.
Selain bisa menghilangkan rasa jenuh pada seks lantaran variasi yang itu-itu saja, bercinta di kursi bisa memberikan suasana bercinta yang lebih panas dan menyenangkan. Namun, seks di kursi memang membutuhkan lebih banyak tenaga daripada seks di kasur.
Pasangan juga harus mencoba berulang kali hingga menemukan posisi yang tepat untuk memulainya. Di sisi lain, ketika telah dicoba, seks di kursi justru bisa memberikan pengalaman yang berbeda dari biasanya.
Dikutip dari laman Shape, berikut 4 variasi bercinta di kursi bagi pasangan yang ingin mencoba sesuatu yang baru.
1. The chair straddle
Pada variasi ini, pria bisa duduk di kursi sambil memangku wanita yang duduk menghadapinya. Jika kursi yang digunakan berukuran besar, maka wanita yang berada di atas bisa mencoba posisi setengah berlutut dan setengah duduk di pangkuan pria. Namun, bagi wanita yang memiliki lutut sensitif, maka bisa melingkarkan kakinya ke pinggang pria.
Posisi ini akan fokus pada ciuman mendalam dan keintiman melalui tatapan, bukan pada dorongan saat penetrasi. Pria juga memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi zona erotis wanita, seperti payudara.
2. Iron throne
Bagi pasangan yang memiliki kursi atau sofa yang tidak terlalu tinggi (seperti sofa yang biasa ada di ruang tamu) maka variasi yang satu ini patut untuk dicoba. Wanita bisa menyandarkan setengah bagian depan tubuhnya ke bagian belakang kursi, sedangkan pria akan berdiri untuk penetrasi dari belakang.
3. Three-legged stand
Variasi ini cocok dilakukan bagi pasangan yang memiliki tinggi badan yang sama. Pria bisa berdiri membelakangi kursi, sedangkan wanita bisa berdiri menghadap pria dengan satu kaki yang dinaikkan ke atas kursi. Dengan menaikkan satu kaki ke kursi, maka wanita bisa menjaga keseimbangannya saat penetrasi.
4. Chair doggy style
Variasi doggy style yang satu ini bisa dicoba dengan cara wanita menghadap ke kursi dengan tangan yang memegang ujung kursi untuk menopang tubuhnya, kemudian mengedepankan bagian tubuh atasnya. Sementara itu, pria bisa berdiri di belakang dengan tangan yang berpegangan pada pinggang wanita untuk menjaga keseimbangannya saat penetrasi.
https://movieon28.com/movies/krampus-the-christmas-devil/
Cakupan Vaksinasi COVID-19 Bantul Baru 5 Persen, Dinkes DIY Angkat Bicara
Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta angkat bicara soal baru 5 persen warga Bantul yang mendapatkan vaksinasi COVID-19. Dinkes mengaku pengadaan vaksin meliputi berbagai syarat dan Dinkes bukan penentu jatah vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, sesuai dengan arahan Wakil Menteri Kesehatan diikuti dengan surat dari Kementrian Kesehatan tanggal 31 Maret 2021 perihal alokasi vaksin COVID-19 tahap 2 termin 3 minggu 1 bulan April 2021 disampaikan, bahwa alokasi vaksin yang didistribusikan ke Kabupaten/Kota ditentukan oleh pusat dengan 5 pertimbangan.
Pertimbangan pertama, kata Pembajun, adalah terkait stok vaksin dan rata-rata kecepatan laju vaksinasi perhari di tingkat Kabupaten/Kota, serta memperhitungkan estimasi kecukupan vaksin untuk minggu berikutnya. Pertimbangan kedua adalah jumlah lansia dan pelayan publik yang harus mendapatkan dosis 2.
"Ketiga, jumlah sasaran baru yang dapat divaksinasi dengan mengoptimalkan pemanfaatan stok vaksin yang tersedia pada setiap tingkat administrasi dengan proporsi lansia 60 persen dan pelayan pubik 40 persen (Guru PAUD, SD/MI/Sederajat, SLB, Pesantren dan Pendidikan Keagamaan)," ucapnya melalui keterangan tertulis kepada detikcom, Minggu (2/4/2021) malam.
Pertimbangan keempat yakni, wastage rate vaksin serta pembulatan vial kemasan. Sedangkan pertimbangan kelima adalah terkait interval vaksinasi Sinovac Bio Farma untuk dosis ke dua bagi semua sasaran adalah 28 hari.
"Berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan tersebut di atas, maka kami tegaskan bahwa penentuan alokasi distribusi vaksin bukan oleh Pemda DIY (Dinas Kesehatan)," ujarnya.