Selasa, 04 Mei 2021

Ternyata Ini Alasan Jadi Gampang Ngantuk Saat Berpuasa

 Saat hari pertama puasa, pasti akan terasa bersemangat sekali untuk menjalankannya, mulai dari sahur yang tidak telat hingga memikirkan menu buka puasa apa yang enak.

Namun tak dipungkiri juga, selama puasa di bulan Ramadhan bisa membuat kita mudah ngantuk. Biasanya pada jam-jam siang kita sering merasa ngantuk.


Sebenarnya, pada saat kita mengantuk, yang terjadi pada tubuh kita adalah turunnya kadar gula darah sehingga terasa lelah dan ngantuk.


Menurut dokter dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Wismandari Wisnu, SpPD, K-EMD, FINASIM hal ini terjadi karena menipisnya cadangan gula yang ada di tubuh.


"Nutrisi yang kita makan dipakai paling sampai 2 jam saja. Lebih dari 3 jam membongkar cadangan-cadangan di tubuh," ujarnya beberapa waktu lalu.


Cadangan gula yang berbentuk glikogen ini terdapat paling banyak di hati atau liver. Ada pula cadangan gula yang berupa lemak ditimbun pada jaringan lemak. Cadangan gula kemudian dipecah untuk dijadikan energi.


Lama-kelamaan, kadar gula dalam darah akan menurun atau bisa disebut dengan hipoglikemia, terutama pada waktu menjelang berbuka puasa. Maka dari itu, kamu dianjurkan untuk berbuka dulu dengan yang manis, contohnya makan kurma. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kadar gula darah normal.


"Kurma itu dia termasuk buah yang indeks glikemiknya sedang, di dalam buah ada serat. Kalau minum teh pake gula pasir kan nggak ada seratnya. Jadi pasti lebih unggul (kurma), 2-3 butir saja sudah cukup mengembalikan gula yang turun itu," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/tricky-brains/


Alert! Corona Mutan Ganda Asal India B1617 Terdeteksi di DKI


 Varian Corona asal India dengan mutasi ganda B1617 sudah masuk ke Indonesia. Mutasi ini terdeteksi ada di Jakarta.

"Sudah ada mutasi baru yang masuk yaitu mutasi dari India, ada dua insiden dan keduanya di Jakarta," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin (3/5/2021).


Menkes Budi mengatakan mutasi yang masuk ke Indonesia dikategorikan sebagai variant of concern atau varian yang diamati karena penularannya cenderung lebih tinggi. Upaya pelacakan kasus dilakukan dan diperketat demi mencegah varian tersebut menyebar lebih luas.


"Ini harus kita jaga mumpung masih sedikit, karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi dari yang lain," lanjutnya.


Varian mutan ganda B1671 diduga menjadi penyebab naiknya kasus Corona di India. Varian ini juga disebut-sebut mampu menghindari respons kekebalan tubuh meski masih perlu kajian lebih lanjut.


Selain varian mutasi ganda dari India, varian Corona asal Afrika Selatan juga sudah terdeteksi di Bali. Masyarakat diimbau untuk semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam menghadapi varian tersebut.


Komnas KIPI: Kelumpuhan Guru Susan Tak Terkait Vaksin COVID-19


Seorang guru dilaporkan mengalami gejala kelumpuhan usai menerima dosis kedua vaksin COVID-19. Hasil investigasi Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menyebut kelumpuhan tidak terkait vaksin.

"Kesimpulan, belum cukup bukti untuk menyatakan adanya hubungan antara kelemahan anggota gerak dan keburaman mata dengan vaksinasi Covid-19. Diagnosa saat ini pada SA (31) adalah Guillain-Barre Syndrome atau GBS," kata Ketua Komisi Daerah (Komda) KIPI Jawa Barat Kusnandi Rusmil, dalam konfrensi pers Komnas KIPI, dikutip dari CNN Indonesia.


Guru Susan sempat dirujuk di rumah sakit dan dirawat selama 23 hari terhitung dari 1 April-23 April.


Hasil CT Scan, toraks dan pemeriksaan darah sesuai aturan dan prosedur mengungkap guru Susan mengidap penyakit langka Guillain-Barre Syndrome. Dari hasil audit diketahui bahwa GBS yang diidap guru Susan tidak terkait vaksin Corona.

https://movieon28.com/movies/susan-hills-ghost-story/

Awas, Ini 4 Dampak Buruk yang Bisa Terjadi Jika Melewatkan Sahur

 Saat ini, kita telah memasuki waktu 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Di detik-detik terakhir bulan suci ini, banyak orang yang menjadi sering melewatkan sahur karena berpikir bahwa tubuhnya telah terbiasa menjalani ibadah puasa selama 14 jam.

Padahal, melewatkan makan sahur bisa berdampak buruk, lho. Sebab, makanan yang dikonsumsi saat sahur merupakan sumber makanan utama yang bisa memberikan energi bagi tubuh selama beraktivitas sambil berpuasa.


"Sahur itu keutamaannya adalah salah satu makanan utama kita ketika berpuasa. Jadi makan utama kita itu ada dua, yaitu ketika sahur dan makan malam. Nah makan utama ini adalah upaya kita memenuhi kebutuhan gizi kita sehari," kata dr Rita Ramayulis, DCN, MKes, ketua ISNA dan konsultan gizi di Royal Sport Performance Center Senayan City, beberapa saat lalu.


Berikut 4 dampak buruk yang bisa terjadi jika seseorang melewatkan makan sahur.


1. Dehidrasi

Saat puasa, cairan tubuh tentunya akan berkurang saat beraktivitas. Apabila seseorang melewatkan sahur, maka ia akan berisiko mengalami dehidrasi saat berpuasa. Pasalnya, seharusnya ia bisa mendapatkan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh saat makan sahur. Ketika mengalami dehidrasi, maka tubuh akan rentan cepat lelah.


2. Kekurangan gizi

Umumnya, tubuh membutuhkan dua gizi, yaitu mikro dan makro. Menurut dr Rita, melewatkan sahur berisiko kekurangan gizi mikro, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan air, serta gizi makro, seperti vitamin dan mineral.


3. Proses pencernaan terganggu

Melewatkan makan sahur juga berisiko menyebabkan terjadinya gangguan pada proses pencernaan, lho. Sebab, tubuh tidak melakukan proses pencernaan dalam waktu yang lama. Akibatnya, produksi asam lambung akan meningkat.


4. Kekurangan energi

Sahur bertujuan untuk memberikan energi selama berpuasa. Dengan demikian, seseorang yang melewatkan sahur akan berisiko kekurangan energi dan lemas lantaran kurangnya asupan makanan.

https://movieon28.com/movies/ghost-2/


Ternyata Ini Alasan Jadi Gampang Ngantuk Saat Berpuasa


Saat hari pertama puasa, pasti akan terasa bersemangat sekali untuk menjalankannya, mulai dari sahur yang tidak telat hingga memikirkan menu buka puasa apa yang enak.

Namun tak dipungkiri juga, selama puasa di bulan Ramadhan bisa membuat kita mudah ngantuk. Biasanya pada jam-jam siang kita sering merasa ngantuk.


Sebenarnya, pada saat kita mengantuk, yang terjadi pada tubuh kita adalah turunnya kadar gula darah sehingga terasa lelah dan ngantuk.


Menurut dokter dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Wismandari Wisnu, SpPD, K-EMD, FINASIM hal ini terjadi karena menipisnya cadangan gula yang ada di tubuh.


"Nutrisi yang kita makan dipakai paling sampai 2 jam saja. Lebih dari 3 jam membongkar cadangan-cadangan di tubuh," ujarnya beberapa waktu lalu.


Cadangan gula yang berbentuk glikogen ini terdapat paling banyak di hati atau liver. Ada pula cadangan gula yang berupa lemak ditimbun pada jaringan lemak. Cadangan gula kemudian dipecah untuk dijadikan energi.


Lama-kelamaan, kadar gula dalam darah akan menurun atau bisa disebut dengan hipoglikemia, terutama pada waktu menjelang berbuka puasa. Maka dari itu, kamu dianjurkan untuk berbuka dulu dengan yang manis, contohnya makan kurma. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kadar gula darah normal.


"Kurma itu dia termasuk buah yang indeks glikemiknya sedang, di dalam buah ada serat. Kalau minum teh pake gula pasir kan nggak ada seratnya. Jadi pasti lebih unggul (kurma), 2-3 butir saja sudah cukup mengembalikan gula yang turun itu," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/the-sonata/