Sabtu, 29 Mei 2021

Hiiih.. Waspada Jika Ada 5 Ciri-ciri Mr P Seperti Ini! Bisa Jadi Tanda Masalah

 Sama seperti wanita yang harus menjaga kesehatan vaginanya, pria juga perlu menjaga kesehatan penisnya. Pasalnya, penis merupakan organ yang juga bisa mengalami kondisi dan masalah kesehatan.

Alih-alih mengabaikan apabila ada sesuatu yang tidak biasa pada penis, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter sebelum kondisinya semakin parah. Dikutip dari laman Men's Health, berikut 5 kondisi umum yang kerap terjadi pada penis dan sebaiknya tidak diabaikan.


1. Lecet

Pernah menyadari ada bagian kemerahan pada batang penis atau di bawah kepala penis? Mungkin kamu akan berpikir bahwa hal tersebut merupakan lecet biasa. Namun, menurut Ryan Terlecki, MD, seorang dokter urologi dari Wake Forest University's Baptist Medical Center, kondisi tersebut bisa menandakan kanker penis, lho.


Apalagi jika lecet tersebut tidak terasa sakit atau sensitif dan kamu belum berhubungan intim dalam beberapa waktu.


2. Penis melengkung

Ketika ereksi, cobalah perhatikan bentuk penis. Apabila bentuknya cenderung melengkung, maka bisa saja hal tersebut merupakan tanda penyakit Peyronie, yakni penumpukan jaringan parut yang terklasifikasi.


Jika diabaikan, maka kamu akan rentan mengalami nyeri saat berhubungan intim dan berisiko mengalami cedera penis.


3. Gatal

Sering merasa gatal pada area penis? Biasanya, ini merupakan tanda adanya infeksi jamur pada penis. Bisa juga penis terkena balanitis, yakni inflamasi pada kulup dan kepala penis. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh kurang bersihnya area penis dan infeksi menular seksual.


4. Sulit ereksi

Disfungsi ereksi merupakan kondisi di mana pria tidak bisa menjaga ereksinya cukup lama untuk berhubungan seksual. Banyak faktor yang bisa menyebabkannya, mulai dari masalah sirkulasi darah, diabetes, hingga kurangnya testosteron.


Namun, konsumsi alkohol berlebihan dan masalah psikologis, seperti stres atau cemas, juga bisa menjadi penyebabnya.


5. Keluar cairan dari penis

Kondisi medis bernama uretritis merupakan kondisi yang menyebabkan penis mengeluarkan cairan lantaran kantung yang berada di antara kandung kemih dan ujung penis mengalami peradangan. Beberapa pria bahkan akan mengalami nyeri seperti terbakar dan sering terasa ingin buang air kecil.


Akan tetapi, banyak pula yang tidak mengalami gejala apapun. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyakit seksual menular, seperti gonorrhea, dan biasanya terjadi pada pria yang masih muda.

https://trimay98.com/movies/satanic-crystals/


Ingin Segera Keluar dari Pandemi? Jangan Sia-siakan Vaksinasi


 Jakarta - Pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional sejak Januari 2021 yang lalu. Upaya ini adalah salah satu langkah memulihkan kesehatan masyarakat yang berdampak bagi pemulihan ekonomi dan kembalinya produktivitas masyarakat seperti semula.

"Protokol kesehatan (Prokes) adalah elemen yang sangat penting selama masih ada pandemi COVID-19. Prokes tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).


Pada Dialog Produktif bertema Protokol Jalan, Ekonomi Aman yang diselenggarakan KPCPEN dr. Reisa mengatakan sudah lebih dari satu tahun juga masyarakat menjalankan protokol kesehatan selama pandemi. Harapannya, masyarakat sudah lebih memahami pentingnya prokes sebagai cara agar tidak menambah kasus COVID-19.


"Mungkin memang masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri menjalankan prokes ini. Namun untuk bisa terbiasa dengan hal baru memang butuh proses. Memang harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes," tambah dr. Reisa.


dr. Reisa juga berpesan agar masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk divaksinasi. Sehingga jika ada masyarakat yang berkesempatan untuk divaksinasi, segeralah untuk memanfaatkan vaksin tersebut, jangan menunda atau ragu gara-gara berita yang belum pasti kebenarannya.


"Memang kalau kita ingin segera keluar dari pandemi COVID-19 tentu kita mengutamakan proteksi. Itulah kenapa kekebalan kelompok atau herd immunity menjadi tujuan dari program vaksinasi. Ditambah lagi dengan protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin," kata dr. Reisa.

https://trimay98.com/movies/its-a-mad-mad-mad-world-iii/

Nakes Brebes Gigit Jari, Insentif COVID-19 Hanya Dianggarkan Rp 15 M

 Tenaga kesehatan di instansi layanan kesehatan (Yankes) negeri Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bakal gigit jari. Tagihan total honor nakes penanganan COVID-19 yang semestinya dibayarkan sebesar Rp 75 milyar tampaknya tidak akan terealisasi.

Dari dana refocusing sebesar Rp 140 milyar, Pemkab Brebes hanya menganggarkan Rp 15 milyar untuk membayar insentif para nakes yang menangani COVID-19.

https://trimay98.com/movies/blood-ritual/


Kabar minimnya jumlah insentif ini sempat membuat resah para tenaga kesehatan. Terlebih, setelah mengetahui dana refocusing APBD 2021 sebesar Rp 140 milyar, lebih banyak digunakan untuk pembangunan dua proyek raksasa yaitu RSUD Ketanggungan dan Kantor Pemerintahan Terpadu.


Di samping itu, nakes di fasilitas yankes negeri juga merasa iri dengan nakes dari swasta.


Seorang narasumber tenaga kesehatan yang enggan diungkapkan identitasnya mengaku, dirinya dan teman sejawat yankes negeri kecewa dengan penganggaran insentif tersebut.


"Yang jadi pertanyaan kami, bagaimana bisa tenang kalau insentif dari Agustus hingga Desember 2020 belum cair. Apalagi sekarang, pencairannya dibebankan ke Pemkab Brebes dan jumlahnya tidak sesuai dengan hasil kerja," jelas nakes yang bekerja di BLUD rumah sakit milik daerah.


Hal senada disampaikan nakes lainnya. Menurutnya, banyak nakes yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan milik Pemkab Brebes merasa iri dengan nakes di fasilitas yankes swasta. Karena mereka mendapatkan haknya sesuai dengan hasil kerja.


"Kami juga iri karena di swasta bisa dapat 100 persen, tapi kenapa kami yang lebih banyak kerja malah dapatnya sedikit," keluhnya.


Terkait ini, Kepala Dinas Kesehatan Brebes, dr Sartono menjelaskan, pengajuan insentif nakes di fasilitas yankes negeri sebesar Rp 75 milyar. Ini merupakan tagihan insentif yang belum dibayar untuk periode Agustus hingga Desember 2020 sebesar Rp 30 milyar dan Januari hingga Mei 2021 sebesar Rp 45 milyar. Soal penganggaran insentif yang tidak sesuai dengan yang diajukan, Sartono mengungkap, hal ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.


"Awal pandemi, insentif nakes ini dibebankan ke APBN, tapi sekarang dibebankan ke APBD kecuali yang swasta, tetap ditanggung oleh APBN. Jadi untuk nakes di semua fasilitas yankes negeri, pembayarannya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Terkait jumlahnya, secara keseluruhan ada Rp 75 milyar lebih," ungkap Sartono, Jumat (28/5/2021) di kantornya.


Sesuai kemampuan keuangan daerah, dari total tagihan Rp 75 milyar itu, pemkab hanya mampu mengalokasikan anggaran Rp 15 milyar. Rinciannya, Rp 5 milyar untuk tagihan tahun 2020 dan Rp 10 milyar untuk tahun 2021. Mengenai kekurangan pembayaran insentif itu, Sartono menegaskan akan berkoordinasi dengan pihak pihak terkait untuk mencari solusinya.


"Kemampuan keuangan daerah, insentif dianggarkan Rp 15 milyar. Di mana tagihan 2020 sebesar Rp.5 milyar dan 2021 Rp 10 milyar," terangnya.


Selaku Kepala Dinas Kesehatan, Sartono meminta para nakes yang menjadi garda terdepan penanganan COVID-19 untuk bersabar. Soal besaran insentif ini jangan sampai membuat semangat kerja nakes menjadi turun.


Menanggapi persoalan ini, Ketua Komisi IV DPRD Brebes, Muhaimin Sadirun menandaskan, tujuan refocusing APBD 2021 sebesar Rp 140 milyar itu memang untuk penanganan COVID-19. Termasuk untuk pembayaran insentif para nakes.


"Tujuan utama (refocusing) ini untuk COVID-19. Jadi utamannya ya penanganan COVID-19," tegas Muhaimin Sadirun.


Soal besaran insentif nakes yang hanya Rp 15 milyar, menurut anggota DPRD dari Fraksi Gerindra ini lantaran adanya proyek monumental, yaitu RSUD Ketanggungan dan Kantor Pemerintahan Terpadu. Namun, timpal dia, harusnya Pemkab Brebes mendahulukan penggunaan anggaran refocusing untuk penanganan COVID-19.


"Kita kan di awal tahun 2021 sudah merencanakan pembangunan monumental. RSUD Ketanggungan dan KPT. Tapi karena kondisi seperti ini mestinya (Pemkab) mendahulukan COVID-19," ujarnya.


Merespon keresahan tenaga kesehatan terkait insentif penanganan COVID-19, Pemerintah Kabupaten Brebes menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa merealisasikan sepenuhnya.


"Kami (Pemkab Brebes) memohon maaf, jika sekarang belum bisa memenuhi pencairan insentif nakes. Untuk tahap awal sudah kami alokasikan Rp 15 Milyar," terang Sekda Brebes, Djoko Gunawan di kantornya.

https://trimay98.com/movies/all-about-ah-long/