Minggu, 06 Juni 2021

Jaga Kepadatan Tulang Agar Tak Menurun di Usia 30-an

 Kepadatan tulang manusia akan mulai menurun ketika memasuki usia 30 tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kepadatan tulang sejak dini agar tidak mudah keropos. Beberapa gejala kepadatan tulang yang menurun yaitu tulang lemah dan juga nyeri di bagian persendian seperti lutut.

Ada banyak hal yang menjadi pemicu hilangnya kepadatan tulang, termasuk konsumsi alkohol berlebihan, merokok, hingga kekurangan nutrisi yang penting bagi tulang, yakni vitamin D, kalsium, dan berbagai vitamin lainnya.

https://movieon28.com/movies/justine-a-private-affair/


Jangan biarkan gangguan kesehatan tulang menghambat kegiatan sehari-hari. Ada banyak hal yang bisa dilakukan supaya tulang tetap sehat dan Anda dapat selalu aktif setiap saat.


1. Perbaiki Pola Makan


Salah satu faktor paling umum yang menyebabkan kemerosotan kepadatan tulang adalah kebutuhan kalsium yang tidak tercukupi melalui makanan. Oleh karena itu, jika ingin tulang selalu sehat, Anda perlu mengubah pola makan dengan memperbanyak asupan kalsium dan juga vitamin D.


Duo nutrisi ini berperan penting dalam memelihara kepadatan tulang. Kalsium dan vitamin D ini banyak ditemukan di bahan makanan seperti daging merah, susu, keju, yoghurt, ikan laut, kedelai, jamur, dan gandum.


Tentu saja Anda tidak harus memakan semuanya dalam satu menu sekaligus. Yang penting bahan makanan kaya mineral dan vitamin D selalu menjadi bagian dari diet sehat yang dijalani.


2. Hindari Rokok dan Alkohol


Rokok dan alkohol seperti tak terpisahkan. Keduanya banyak dikonsumsi meski sama-sama memberikan dampak buruk bagi kesehatan, tidak terkecuali untuk tulang Anda. Rokok dan alkohol membuat penyerapan nutrisi dan kalsium terhambat sehingga tubuh akhirnya menyedot kalsium dari tulang.


Hal ini sebenarnya bisa dihindari dengan berhenti merokok dan berhenti minum minuman beralkohol. Jangan tanggung-tanggung, berhenti total akan menjadi opsi yang lebih sehat karena tubuh jadi lebih bersih dari racun.


3. Olahraga Teratur


Riset membuktikan anak-anak dan remaja yang sering melakukan gerak tubuh atau olahraga memiliki kepadatan tulang maksimal di tahap usia selanjutnya. Meskipun Anda sudah berusia 30-an tahun, belum terlambat untuk memperbaiki pola hidup dengan lebih rajin berolahraga.


Tidak usah memilih kegiatan berat yang makan waktu lama. Anda cukup merutinkan jogging¸ jalan pagi, bermain tenis, atau sekadar naik turun tangga untuk melatih kekuatan dan mempertahankan kepadatan tulang.


4. Mengonsumsi Suplemen Kesehatan Tulang


Jika ragu apakah makanan yang dikonsumsi sehari-hari bisa memenuhi kebutuhan nutrisi untuk kebutuhan tulang yang sehat, atau apabila kegiatan fisik sehari-hari tergolong berat, mengkonsumsi suplemen kesehatan tulang dapat membantu melengkapi kebutuhan tubuh. Suplemen yang dikonsumsi sebaiknya mengandung kalsium, vitamin D, vitamin C, vitamin B6, serta mineral lain yang mendukung kepadatan tulang.


Seperti halnya CDR dengan strong bone formula yang memang diformulasikan untuk membantu mempertahankan kesehatan dan kepadatan tulang sebagai bagian vital yang menopang tubuh. CDR pun tersedia dengan berbagai rasa seperti rasa jeruk segar dan fruit punch.


Menjaga kesehatan tulang di usia 30-an sebenarnya bukan hal yang sulit, Anda hanya perlu membulatkan tekad dan berkomitmen untuk selalu menerapkan pola hidup yang lebih sehat supaya tubuh bisa mendapatkan asupan kalsium, vitamin D, dan nutrisi lain yang dibutuhkan tanpa harus mengambil semuanya dari tulang.


Jangan lupa untuk selalu melengkapi gizi harian dengan suplemen kesehatan tulang yang sudah terbukti manfaatnya dengan takaran nutrisi yang tepat sesuai kebutuhan.

https://movieon28.com/movies/powerbomb/

Ada Ratusan Kasus Harian Corona di Kudus, Bupati: Tumpukan Hasil Swab

 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi zona merah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Tercatat penambahan kasus baru orang terkena COVID-19 pun masih tinggi, seratusan dalam sehari.

"Per 5 Juni 2021 kasus aktif terkonfirmasi positif COVID-19 ada 1.626 orang, terdiri dari 396 dirawat di rumah sakit dan 1.230 orang menjalani isolasi mandiri. Lalu angka meninggal dunia ada 700 orang dan sembuh 6.067 orang. Secara keseluruhan ada 8.393 orang terkonfirmasi positif COVID-19," jelas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nasiban, kepada wartawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/6/2021).

https://movieon28.com/movies/none-but-the-brave/


"Adapun penambahan kasus baru 183 orang terkonfirmasi positif COVID-19, lalu 17 orang terkonfirmasi positif COVID-19 meninggal dunia dan 18 orang positif COVID-19 sembuh," sambung dia.


Terpisah, Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan kasus Corona di Kudus masih tinggi. Menurutnya kenaikan angka baru dalam sehari karena ada tumpukan hasil tes swab di rumah sakit.


"Perkembangan (kasus COVID-19) Kudus ini masih lumayan, karena kita menghabiskan proses swab yang belum diproses. Ini kita rujuk, karena PCR kita kapasitasnya 100 perhari. Karena ada tumpukan hasil swab yang belum diproses makanya kita rujuk," jelas Hartopo kepada wartawan ditemui di Pendapa Kabupaten Kudus siang ini.


"Makanya di sini (penambahan kasus baru di Kudus) 100 sampai 200 lebih. Itu artinya kemarin biar selesai dulu," sambung dia.


Hartopo menargetkan dalam dua pekan ke depan kasus COVID-19 mulai menurun lagi. Dia juga menjelaskan kapasitas rumah sakit bagi pasien COVID-19 masih aman dengan keterisian mencapai 60 persen.


"Target 2 minggu (lonjakan COVID-19) turun, ini sudah mulai landai. Terkait dengan tempat tidur (di RSUD Kudus) aman, tempat tidur kita sediakan gejala ringan, berat itu ada 250 tempat tidur termasuk adanya kondisi perluasan ruang. Terisi baru 60 persen, masih 40 persen, masih aman," ujar Hartopo.


Hartopo mengakui lonjakan penambahan kasus Corona tidak lepas dari kebiasaan masyarakat di Kudus pasca lebaran. Terutama kegiatan berkunjung sana-sini. Menurutnya banyak masyarakat saat kegiatan silahturahmi ke sanak saudara abai protokol kesehatan sehingga berpotensi tertular COVID-19.


"Setelah hari raya, itu kan ada hari raya ketupat. Biasanya difungsikan untuk rekreasi. Kalau di Kudus itukan sudah kami batasi. Kita batasi, bahkan ada yang ditutup juga, bahkan ada yang dari Dukuh Sumber (tradisi Bulusan) itupun juga tidak boleh sama sekali, sudah ditutup. Kita sendiri sudah melakukan pengetatan di dalam pariwisata," jelasnya.


"Orang Kudus bukan hanya di Kudus. Jepara buka, Rembang buka, akhirnya pada lari ke sana kemari. Itu membuat salah satu lonjakan saat ini. Tapi faktor lain paling signifikan yang anjangsana, dari keluarga, adik ke kakak, semua teman. Itu kan sudah menjadi tradisi di Kudus melepas masker itu selalu potensi (penularan COVID-19). Itu yang membuat permasalahan," pungkas Hartopo.

https://movieon28.com/movies/enter-the-dragon/