Minggu, 06 Juni 2021

Kata Pakar soal Bahaya Anak Positif COVID-19 dengan Komorbid

 Berdasarkan hasil studi anak-anak memiliki risiko rendah untuk terinfeksi COVID-19. Kalaupun tertular mereka cenderung ringan dan tidak menunjukkan gejala.Kendati demikian, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang juga dokter spesialis anak, Prof. Cissy Kartasasmita, Sp.A (K), M.Sc mengatakan tidak menutup kemungkinan kalau pasien anak ada yang bergejala berat, masuk ICU, bahkan meninggal dunia akibat COVID-19.

"Biasanya karena memiliki penyakit lain sebelumnya seperti komorbid atau kurang gizi. Fatalitas di negara lain sebenarnya cukup rendah meski dalam hasil studi di Indonesia kita tinggi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/6/2021).

https://movieon28.com/movies/justine-exotic-liaisons/


Lebih lanjut Prof. Cissy menjelaskan menurut jurnal medis berjudul Children and Adolescents With SARS-CoV-2 Infection, saat terinfeksi COVID-19, anak- anak tidak menunjukkan gejala (asymptomatic) atau bergejala ringan.


Sebanyak 203 pasien anak yang tertular Corona, 54,7 persen di antaranya tidak bergejala, sementara hanya 26,1 persen pasien anak yang memerlukan perawatan. Adapun pasien yang paling banyak dirawat adalah bayi dengan usia di bawah 1 tahun.


Oleh karena itu, orang tua harus menjaga agar anak-anak mereka tidak ikut terinfeksi COVID-19. Khawatirnya, lanjut dia, apabila anak anak dengan penyakit penyerta seperti jantung, ginjal, TBC, asma, dapat memperburuk kondisinya apabila tertular COVID-19.


"Protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat untuk menjaga anak-anak tidak tertular COVID-19. Orang tua harus berperan dengan mengajarkan anak-anak mereka cara menjaga diri dengan baik. Perlu diberikan contoh seperti misalnya, tidak dibawa ke kerumunan seperti ke pusat perbelanjaan, piknik, atau ke restoran yang banyak orangnya," jelas Prof. Cissy.


Apalagi menurut Prof. Cissy orang tua punya peranan penting dalam mencegah penularan COVID-19 ke anak-anak. Sedangkan anak-anak menularkan ke sesamanya dalam level yang moderat.


Kecenderungan level penularan yang tinggi ini disebutnya bergantung pada usia anak. Sementara jurnal medis lain dari RSUD Mataram, NTB dengan judul Characteristics and Outcomes of Children with COVID-19 in West Nusa Tenggara Province, Indonesia menunjukkan fatalitas kasus COVID-19 pada anak karena terlambat datang ke pelayanan kesehatan, adanya penyakit lain, dan akses ke pelayanan kesehatan yang sulit.


Di samping itu, Prof. Cissy juga mengingatkan orang tua akan pentingnya menjaga daya tahan tubuh anak-anak dengan mencukupi kebutuhan makanan bergizi seimbang, minum air putih yang cukup, istirahat yang cukup, olahraga secara teratur dan cek serta lengkapi imunisasinya.


"Kalau perlu siapkan jadwal kegiatan harian untuk anak usia sekolah dasar. Kalau sudah remaja, kontrol dan tanyakan kegiatan hariannya, ini penting untuk mempersiapkan mereka saat nanti pembelajaran tatap muka dibuka kembali, agar disiplin protokol kesehatan dari rumah sampai sekolah nanti," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/urzila-carlson-overqualified-loser/

Bikin Iri! Cek Lagi 5 Negara yang Sudah Boleh Lepas Masker Ini

 Di tengah maraknya pandemi COVID-19 saat ini, ternyata ada beberapa negara yang kondisinya mulai menuju normal. Sebab, negara-negara tersebut sudah tidak lagi mewajibkan warganya untuk menggunakan masker demi mencegah penularan virus. Kenapa bisa terjadi?

Kondisi ini mungkin terjadi karena jumlah orang yang sudah divaksinasi rata-rata melampaui 50 persen. Selain itu, kasus transmisi penularan lokal COVID-19 sudah tidak ada lagi yang dilaporkan di negara tersebut.

https://movieon28.com/movies/justine-crazy-love/


Kira-kira di negara mana saja ya? Berikut daftarnya yang sudah dirangkum detikcom.


1. Israel

Negara pertama yang dinilai berhasil mengendalikan COVID-19 adalah Israel, karena transmisi penularan di sana tak lagi tinggi. Hal ini membuat warganya sudah tidak lagi wajib menggunakan masker di luar ruangan sejak April lalu.


"Akhirnya, saya bisa bernapas lega," Eli Bliach, 35, seorang pengusaha, berkata saat berjalan tanpa masker di pusat kota Yerusalem pada Minggu pagi, dikutip dari New York Times.


Diketahui Israel sudah mengambil langkah yang cepat agar bisa kembali ke kondisi normal dengan melakukan vaksinasi massal. Di sana 50 persen warganya sudah divaksinasi penuh.


Kementerian Kesehatan Israel juga menegaskan bahwa syarat wajib memakai masker di dalam ruangan sudah bisa segera dicabut. Dengan syarat jika dalam dua pekan mendatang tren penularan virus Corona terus menurun.


Meski begitu, pejabat kesehatan setempat masih terus memberlakukan pembatasan pada sejumlah pelancong yang masuk. Selain itu, mereka juga berencana untuk memperketat pembatasan untuk mencegah varian baru Corona masuk ke negaranya.


2. Amerika Serikat

Amerika Serikat kini juga memperbolehkan warganya melepas masker setelah vaksinasi COVID-19. Ini didukung Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dengan menetapkan sejumlah syarat.


Syaratnya sudah mendapat dua dosis vaksin Corona, berkumpul dengan teman yang sudah divaksin, dan bepergian ke taman selama menghindari kerumunan, boleh melepas masker mereka. Hal ini juga didukung Presiden AS, Joe Biden.


"Sebuah langkah menuju kehidupan di Amerika mendekati normal," tutur Biden, menargetkan kondisi normal dan bebas dari COVID-19 bisa tercapai di 4 Juli mendatang.


"Mulai hari ini, berkumpul dengan sekelompok teman, di taman, pergi piknik selama Anda divaksinasi, dan di luar ruangan, Anda bisa melepas masker," sambungnya, beberapa waktu lalu.


3. Bhutan

Bhutan juga masuk deretan negara yang bebas masker. Meski lokasinya yang berbatasan dengan India dan China, Bhutan bisa mengendalikan pandemi COVID-19.


Negara ini juga diketahui sudah memvaksinasi lebih dari 90 persen populasi orang dewasa dalam dua minggu. Bhutan juga menjadi salah satu negara bebas masker tanpa memberlakukan lockdown ketat.


4. Selandia Baru

Selandia baru juga termasuk dalam negara bebas masker di dunia, yang tentunya berkat penanganan COVID-19 yang baik yang dilakukan oleh Perdana Menteri Jacinda Ardem.

Sejauh ini, Selandia Baru hanya melaporkan sebanyak 26 kasus kematian akibat COVID-19. Tindakan dan keputusan Jacinda inilah yang sukses membantu Selandia Baru bebas masker.


5. China

Negara yang sebelumnya melaporkan kasus pertama COVID-19 ini ternyata juga sudah bebas masker. Selain itu, hampir semua warga di China sudah divaksinasi COVID-19.


Kini China perlahan-lahan mulai membuka sejumlah tempat pariwisata, seperti taman hiburan, restoran, hingga hotel.


Inilah deretan negara yang kini sudah bebas masker. Kira-kira Indonesia kapan nyusul ya?

https://movieon28.com/movies/useless-humans/