Jumat, 25 Juni 2021

Jack Ma Semakin Menarik Diri, Ini Buktinya

 Jack Ma sepertinya semakin menarik diri dari pandangan publik. Terbaru, pendiri Alibaba ini dilaporkan lengser dari posisinya sebagai sekolah bisnis elit Hupan yang ia dirikan.

Seperti dikutip detikINET dari CNN, Selasa (25/5/2021) sumber Financial Times menyebutkan bahwa Jack Ma tidak lagi menjadi nakhoda Hupan yang didirikan pada tahun 2015 untuk mendidik para calon entrepreneur di China. Ini menandakan aktivitas Jack Ma makin terbatas sejak diawasi pemerintah China.


Hupan juga sudah tidak lagi menyebut institusinya sebagai universitas karena tekanan pemerintah China di mana institusi yang tidak terdaftar sebagai universitas tidak boleh menyandang sebutan itu.


Sekolah Hupan juga akan melakukan restrukturisasi dalam program pendidikannya dan Jack Ma tidak lagi akan campur tangan. Sebelumnya, sekolah Hupan dipaksa untuk menangguhkan pendaftaran siswa baru.


Hupan adalah kampus pelatihan eksekutif bisnis bergengsi. Konon, sulit untuk diterima di kampus tersebut, sama seperti jika mendaftar di Universitas Harvard.


"Pemerintah berpikir Universitas Hupan berpotensi mengorganisir pengusaha top China untuk bekerja menuju tujuan bersama yang ditetapkan oleh Jack Ma, bukan partai Komunis, sehingga mereka berpikir Hupan tidak bisa dibiarkan," kata salah satu sumber internal yang menolak disebutkan namanya.


Orang-orang yang dekat dengan situasi tersebut saat ini sangat berhati-hati karena berada di bawah pengawasan ketat pemerintah. Adapun kelas-kelas di kampus saat ini tetap berjalan untuk siswa yang sudah ada.


Jack Ma sendiri nyaris tidak pernah lagi tampil terbuka di hadapan publik. Semenjak mengkritik sistem keuangan pemerintah China di Oktober 2020, ia baru tiga kali muncul. Itu pun dua kali secara online dan sekali secara fisik baru-baru ini kala berkunjung ke kantor Alibaba.

https://movieon28.com/movies/the-flower-with-petals-of-steel/


Call of Duty: Mobile Hadirkan Tema Baru Spurned & Burned di Season 4


 Konten dan fitur yang ditunggu-tunggu, pembaruan Garena Spurned & Burned telah hadir di Call of Duty Mobile. Banyak item gratis dan pembaruan mode termasuk peta Dome.

Selain itu pembaruan juga dirasakan pada karakter baru seperti Alex, Morte, dan banyak lagi akan datang.


Pembaruan Baru, Konten Baru, Optimasi Baru!


Masuki suasana baru pertempuran saat kami menghadirkan sentuhan gaya barat alam liar untuk semua pemain. Tema baru Spurned & Burned membawa pemain ke dalam konsep epik dari salah satu konten paling menarik yang pernah ada.


Ada banyak hal di sini bagi setiap jenis pemain untuk menikmati muatan konten pasca-rilis baru yang datang secara gratis di Call of Duty: Mobile - Garena. Pemain dapat menikmati pengalaman baru yang meningkatkan standar game seluler FPS.


Termasuk serangkaian ruang bermain baru yang meningkatkan pengalaman Multiplayer dengan mode baru seperti Capture the Gold, peta yang diperbarui seperti 'Dome', dan berharap banyak.


Lebih banyak yang akan datang di musim baru. Senjata baru dan beragam juga telah ditambahkan ke battle royale. Hapus kekhawatiran Anda ketika datang untuk merampok dan menemukan senjata terbaik Anda di berbagai area.


Semua kendaraan battle royale juga dioptimalkan untuk daya tahannya. Persiapkan diri Anda untuk lebih banyak kegembiraan dan rasakan momen tak terlupakan dengan banyak item gratis seperti senjata baru Holger 26, scorestreak baru seperti Hawk X3 dan Granat baru Heartbeat Sensor.

https://movieon28.com/movies/los-casados-y-la-menor/

Telkomsel Mau Gelar 5G, Operator Seluler Lain Bagaimana?

 - Telkomsel telah ditasbihkan menjadi pionir dalam hal penggelaran layanan 5G secara komersial di Indonesia, usai mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G. Lantas, bagaimana dengan operator seluler lainnya?

Secara terbuka, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengajak operator seluler lain untuk turut menggelar layanan 5G di Indonesia.

https://movieon28.com/movies/highlow-the-movie-3-final-mission/


"Kami mendorong penyelenggara telekomunikasi lainnya untuk dapat turut serta dalam percepatan implementasi 5G di Indonesia, dan bersama-sama menyongsong Indonesia terkoneksi, semakin digital, semakin maju," ujar Johnny di Jakarta.


Sebelum mendapatkan restu dari Kominfo dengan diterbitkannya SKLO, Telkomsel sempat bersaing dengan Indosat Ooredoo. Hanya saja Indosat Ooredoo baru mengajukan permohonan Uji Layak Operasi (ULO) 5G ke Kominfo.


"Kami sudah submit ULO 5G ke Kominfo. Saya bisa pastikan, kami mengikuti aturan yang berlaku," ucap Senior Vice President Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang, Rabu (19/5).


Sebagai informasi, tahapan ULO merupakan hal penting sebelum digelarnya teknologi baru berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi, operator diharuskan melakukan ULO terlebih dahulu.


Bagaimana dengan Hutchison 3 Indonesia (Tri), Smartfren, dan XL Axiata terkait penggelaran 5G ini?


Disampaikan Deputy Presiden Direktur dan Chief Sales Officer Tri Indonesia M Danny Buldansyah, mengungkapkan bahwa perusahaannya belum mengajukan permohonan ULO 5G ke Kominfo.


"Saat ini Tri belum akan terlibat ULO, kami masih menunggu kebijakan pemerintah terkait 5G," ungkap Danny, Selasa (25/5/2021).


Sementara Smartfren yang juga memenangkan lelang frekuensi 2,3 GHz dengan tambahan alokasi spektrum 10 MHz akan menjadi modal bagi perusahaan dalam mengembangkan, serta meningkatkan kualitas kapasitas dan kualitas layanan Smartfren.


"Terkait 5G, Smartfren sendiri secara teknologi memang sudah siap untuk menggelarnya kapan pun pada saat yang tepat. Saat ini, kami masih melakukan kajian yang lebih mendalam, baik secara implementasi maupun ekosistem, guna memastikan 5G nanti tepat guna bagi masyarakat," tutur Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys.


Sedangkan XL Axiata, mempunyai komitmen dalam penggelaran layanan 5G di Indonesia yang disiapkan secara serius, baik teknis maupun non-teknis.


Persiapan teknis sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari antara lain fiberisasi, uji coba Dynamic Spectrum Sharing (DSS), dan beberapa kali uji coba 5G yang dilakukan sejak 2017 lalu. Selain itu, XL Axiata masih membutuhkan tambahan spektrum yang memadai agar bisa memberikan kualitas 5G yang sesungguhnya kepada pelanggan.


"Sesuai komitmen kami untuk memberikan layanan data berkualitas, sejalan dengan itu kami merasa spektrum yang dimiliki belum memadai untuk memberikan kualitas 5G yg sesungguhnya ke pelanggan, sehingga untuk saat ini kami belum ke arah mengajukan ULO untuk komersialisasi," kata Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih.

https://movieon28.com/movies/evil-eye/