Jumat, 10 April 2020

Aneka Opsi 'Traveling' di Tengah Corona

COVID-19 membuat para traveler mati gaya di rumah. Hanya jangan sedih, ada banyak opsi untuk traveling secara virtual.
Di tengah pandemi COVID-19 saat ini, liburan tidak bisa menjadi sebuah pilihan. Banyak negara termasuk Indonesia menerapkan larangan untuk bepergian kepada warganya. Mereka diminta untuk tetap tinggal di rumah sampai semua keadaan membaik dan kembali normal. Pembatasan akses keluar masuk wilayah hingga lockdown pun diterapkan dalam meminimalisir penyebaran virus corona.

Bagi kamu yang tidak suka hanya berdiam diri di rumah dan memiliki hobi jalan-jalan, tentu merasa kondisi saat ini membuat kamu sangat bosan. Kamu tidak lagi dapat menikmati berpergian, menjelajahi berbagai tempat, dan mempelajari hal-hal baru di dunia luar.

Namun, dengan kecanggihan teknologi saat ini, ternyata kamu tetap bisa berpergian tanpa harus meninggalkan rumah sekalipun. Saat ini, bebagai destinasi wisata menyediakan layanan visual tour, dimana kamu bisa menjelajah dan menikmati suatu destinasi wisata melalui simulasi berupa kumpulan video atau foto. Kalian hanya memerlukan sambungan internat dan virtual reality. Lalu nikmatilah semua virtual tour travelling berikut ini!

1. Melihat Aurora di Musim Salju

Bukan hal yang mudah untuk dapat menikmati keindahan aurora di belahan Utara Bumi. Meskipun memiliki kemungkinan yang tinggi untuk dapat melihatnya, jika kondisi cuaca tidak mendukung, maka kamu harus bersiap merasa kecewa berat.
Apalagi, cuaca di belahan bumi Utara terkenal tidak dapat diprediksi. Bahkan, kalau pun cuacanya bagus, kamu harus berada di tempat tanpa polusi cahaya yang biasanya terletak lumayan jauh dari kota.

Namun, kini kamu tak perlu khawatir karena Lights Over Lapland, sebuah perusahaan menjadikan aurora dapat dilihat dari mana saja. Lights Over Lapland memungkinkan kamu dapat menikmati keindahan aurora di Taman Nasional Abisko, Swedia. Berkat iklim yang sangat kering dan jernih, Taman Nasional Abisko adalah salah satu lokasi terbaik untuk pengamatan bintang dan astrofotografi di dunia.

Untuk meihat warna-warni aurora di Langit Taman Nasional Abisko, Swedia kamu hanya perlu mengunjungi situs resmi Lights Over Lapland yaitu lightsoverlapland.com/virtual-aurora-tours/.

2. Berkeliling Taman Hiburan Disneyland

Selama wabah virus corona, Disney World memutuskan untuk menutup Disneyland sampai waktu yang tidak ditentukan. Tetapi, bagi kalian yang telah memasukkan Disneyland dalam daftar destinasi liburan kalian, maka kalian tetap bisa berkeliling Disneyland dan menikmati wahananya dengan layanan virtual travelling bertajuk Virtual Disney World.

Virtual Disney World menawarkan pengalaman immersif lengkap yang belum pernah ada sebelumnya. Kamu bisa merasakan atraksi Walt Disney World, pertunjukan, hotel, monorel, kereta api, perahu, area taman, dan lainnya dalam video interaktif 360º. Melalui virtual traveling tersebut, kamu bisa menjelajahi seluruh isi Disneyland sembari melihat-lihat keramaian pengunjung yang akan membuatmu merasa seperti sedang ada di sana secara nyata.

Kamu juga bisa melihat lebih dekat istana Disney yang mungkin selama ini hanya bisa kamu lihat di pembukaan setiap film produksi Disney. Di sana juga terdapat beberapa wahana yang bisa kamu lihat seperti Tomorrowland, Hollywood Land, House of Blues Anaheim, dan Disney's California Adventure Park. Masih banyak hal lain yang bisa kamu lakukan di Disneyland, langsung saja nikmati sendiri melalui akun Youtube Resmi Virtual Disney World.

3. Mendaki Gunung Tertinggi di Dunia

Jon Griffith and Sherpa Tenji memberi kesempatan unik bagi kamu untuk merasakan ekspedisi mendaki Gunung Everest, Nepal melalui Everest Virtual Reality. Everest Virtual Reality mejadi sebuah film imersif di mana siapa pun dapat mengalami pendakian Gunung Everest dalam Virtual Reality.

Dipotret dalam 8K 3D, Everest Virtual Reality memungkinkan kamu seperti benar-benar mendaki Gunung Everest dengn tampilan resolusi tertinggi yang pernah ditangkap di gunung Everest untuk proyeksi Dome maupun headset Virtual Reality.

4. Berkunjung ke Museum Seni Terbesar di Dunia

Banyak museum dan galeri di seluruh dunia berupaya menghadirkan tur virtual dan pameran online, salah satunya Louvre Museum. Berdiri di tanah bekas istana kerajaan dengan nama yang sama, Louvre Museum adalah museum seni terbesar di dunia.

Louvre Museum memberi kamu kesempatan untuk 'berjalan-jalan' dan mengagumi berbagai karya seni terkenal dari rumah. Hanya dengan beberapa klik mouse, kamu bisa mengagumi lukisan paling terkenal  'Mona Lisa' karya Leonardo da Vinci dan melihat karya-karya seni luar biasa lainnya di website resmi Museum Louvre https://www.louvre.fr/en/visites-en-ligne

Gegara Corona, Penerbangan Tersibuk di AS Isinya Cuma 27 Penumpang

Wabah virus Corona benar-benar menghantam keras dunia penerbangan. Rute penerbangan tersibuk di Amerika Serikat kini penumpangnya cuma 27 orang.

Pandemi virus Corona benar-benar berampak buruk bagi dunia penerbangan. Jumlah penumpang menurun dengan sangat drastis karena mereka takut tertular virus Corona.

Salah satu penerbangan tersibuk di dunia dari Bandara La Guardia di New York, hanya diisi 27 orang penumpang menggunakan pesawat dengan kapasitas 172 kursi, pada hari Minggu (5/4) kemarin.

Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (9/4/2020), juru bicara pihak American Airlines membenarkan hal tersebut. Di bandara lain, misalnya di Bandara Internasional John F Kennedy, penumpangnya cuma 49 orang di hari yang sama.

Hari Senin (6/4) kemarin, yang biasanya jadi hari tersibuk di dunia penerbangan, hanya ada puluhan orang saja yang berpergian. Di Bandara La Guardia, cuma ada 35 orang penumpang, sedangkan di Bandara JFK hanya ada 25 orang penumpang.

Bahkan ada 9 penerbangan lain yang jumlah penumpangnya cuma 1 orang. Merosotnya jumlah penumpang ini membuat maskapai American Airlines mengurangi rute domestiknya menuju ke New York dan berbagai destinasi lain di AS.

American Airlines juga mengurangi jam beroperasi di bandara-bandara. Sekarang, American Airlines cuma beroperasi dari jam 10.00 pagi hingga 18.00 waktu setempat.

Lagi, 60% Penumpang di Kapal Pesiar Rute Antartika Positif Corona

Lebih dari setengah penumpang kapal pesiar di rute Antartika ini positif Corona. Kapal pesiar berlayar pada pertengahan bulan lalu.
Diberitakan CNN, Kamis (9/4/2020) penumpang asal Australia dan Selandia Baru akan dievakuasi dari kapal pesiar rute Antartika. Hampir 60% penumpang yang dites positif mengidap virus Corona.

Adalah Greg Mortimer, kapal pesiar kesekian yang dilanda Corona. Kapal ini dioperasikan oleh Ekspedisi Aurora Australia.

Kapal pesiar Greg Mortimer berangkat pada 15 Maret dalam rute pelayaran ke Antartika dan Georgia Selatan. Di awal April, kapal ini telah singgah di pantai Uruguay dan pihak berwenang menolaknya berlabuh dan penumpang turun karena risiko Corona.

Dari 217 orang penumpangnya, terdiri dari 128 penumpang dan awak kini dinyatakan positif Corona. Enam penumpang yang membutuhkan perawatan khusus telah dipindahkan ke fasilitas medis di Montevideo.

Sebuah video yang diunggah oleh Angkatan Laut Uruguay mengenai kapal pesiar itu. Dalam video menunjukkan bahwa mereka dipindahkan dari satu kapal ke kapal lainnya dengan petugas yang sudah menggunakan alat pelindung diri.

Penumpang dari Eropa dan Amerika yang dites dan positif virus Corona, harus tetap berada di dek kapal pesiar sampai hasil tes negatif. Setelah itu mereka dapat pulang melalui Brasil, kata Aurora.

Semua penumpang akan diuji ulang setiap dua atau tiga hari, menurut situs perusahaan Ekspedisi Aurora Australia.

Dalam sebuah pernyataan awal bulan ini, Aurora mengatakan bahwa dokter kapal itu menderita demam, dan operator langsung meminta back up bantuan medis cadangan. Mereka lalu meminta otoritas Uruguay untuk mengizinkan kapal berlabuh dan penumpang turun, namun ditolak.

Selasa malam, pemerintah Uruguay memberi izin evakuasi penerbangan medis penumpang dari Selandia Baru dan penumpang Australia di akhir pekan ini. Para penumpang akan terbang ke Melbourne pada hari Kamis dengan pesawat yang disewa oleh Aurora, di mana mereka akan menjalani karantina 14 hari sebelum ke rumah masing-masing.