Jumat, 10 April 2020

Gegara Corona, Penerbangan Tersibuk di AS Isinya Cuma 27 Penumpang

Wabah virus Corona benar-benar menghantam keras dunia penerbangan. Rute penerbangan tersibuk di Amerika Serikat kini penumpangnya cuma 27 orang.

Pandemi virus Corona benar-benar berampak buruk bagi dunia penerbangan. Jumlah penumpang menurun dengan sangat drastis karena mereka takut tertular virus Corona.

Salah satu penerbangan tersibuk di dunia dari Bandara La Guardia di New York, hanya diisi 27 orang penumpang menggunakan pesawat dengan kapasitas 172 kursi, pada hari Minggu (5/4) kemarin.

Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (9/4/2020), juru bicara pihak American Airlines membenarkan hal tersebut. Di bandara lain, misalnya di Bandara Internasional John F Kennedy, penumpangnya cuma 49 orang di hari yang sama.

Hari Senin (6/4) kemarin, yang biasanya jadi hari tersibuk di dunia penerbangan, hanya ada puluhan orang saja yang berpergian. Di Bandara La Guardia, cuma ada 35 orang penumpang, sedangkan di Bandara JFK hanya ada 25 orang penumpang.

Bahkan ada 9 penerbangan lain yang jumlah penumpangnya cuma 1 orang. Merosotnya jumlah penumpang ini membuat maskapai American Airlines mengurangi rute domestiknya menuju ke New York dan berbagai destinasi lain di AS.

American Airlines juga mengurangi jam beroperasi di bandara-bandara. Sekarang, American Airlines cuma beroperasi dari jam 10.00 pagi hingga 18.00 waktu setempat.

Lagi, 60% Penumpang di Kapal Pesiar Rute Antartika Positif Corona

Lebih dari setengah penumpang kapal pesiar di rute Antartika ini positif Corona. Kapal pesiar berlayar pada pertengahan bulan lalu.
Diberitakan CNN, Kamis (9/4/2020) penumpang asal Australia dan Selandia Baru akan dievakuasi dari kapal pesiar rute Antartika. Hampir 60% penumpang yang dites positif mengidap virus Corona.

Adalah Greg Mortimer, kapal pesiar kesekian yang dilanda Corona. Kapal ini dioperasikan oleh Ekspedisi Aurora Australia.

Kapal pesiar Greg Mortimer berangkat pada 15 Maret dalam rute pelayaran ke Antartika dan Georgia Selatan. Di awal April, kapal ini telah singgah di pantai Uruguay dan pihak berwenang menolaknya berlabuh dan penumpang turun karena risiko Corona.

Dari 217 orang penumpangnya, terdiri dari 128 penumpang dan awak kini dinyatakan positif Corona. Enam penumpang yang membutuhkan perawatan khusus telah dipindahkan ke fasilitas medis di Montevideo.

Sebuah video yang diunggah oleh Angkatan Laut Uruguay mengenai kapal pesiar itu. Dalam video menunjukkan bahwa mereka dipindahkan dari satu kapal ke kapal lainnya dengan petugas yang sudah menggunakan alat pelindung diri.

Penumpang dari Eropa dan Amerika yang dites dan positif virus Corona, harus tetap berada di dek kapal pesiar sampai hasil tes negatif. Setelah itu mereka dapat pulang melalui Brasil, kata Aurora.

Semua penumpang akan diuji ulang setiap dua atau tiga hari, menurut situs perusahaan Ekspedisi Aurora Australia.

Dalam sebuah pernyataan awal bulan ini, Aurora mengatakan bahwa dokter kapal itu menderita demam, dan operator langsung meminta back up bantuan medis cadangan. Mereka lalu meminta otoritas Uruguay untuk mengizinkan kapal berlabuh dan penumpang turun, namun ditolak.

Selasa malam, pemerintah Uruguay memberi izin evakuasi penerbangan medis penumpang dari Selandia Baru dan penumpang Australia di akhir pekan ini. Para penumpang akan terbang ke Melbourne pada hari Kamis dengan pesawat yang disewa oleh Aurora, di mana mereka akan menjalani karantina 14 hari sebelum ke rumah masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar