Jumat, 31 Juli 2020

Skenario Penangkapan Djoko Tjandra Dirancang 20 Juli, Cuma 4 Orang yang Tahu!

Menko Polhukam Mahfud MD angkat bicara terkait penangkapan buron kasus hak tagih (cessie) Djoko Tjandra. Mahfud mengatakan tidak kaget dengan peristiwa ini karena dirinya sudah tahu terkait skenario penangkapannya.
Mahfud menyebut skenario penangkapan ini sudah disusun sejak 20 Juli. Selain Mahfud, pihak yang tahu skenario ini yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Jenderal Idham Azis, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.

"Saya tidak kaget ya karena operasi ini dirancang sejak tanggal 20 Juli, jadi 20 Juli lalu itu kita mengadakan rapat lintas kementerian dan aparat penegak hukum untuk membuat rencana-rencana penangkapan," kata Mahfud kepada wartawan, Kamis (30/7/2020).

"Tetapi sebelum rapat dimulai, rapat itu saya rencanakan jam 05.30 sore, tapi siangnya sekitar jam 11.30 kabareskrim datang ke kantor saya melapor polisi siap melakukan langkah-langkah dan sudah punya skenario yang harus dirahasiakan, sehingga yang tahu pada waktu itu menurut kabareskrim, hanya kapolri, presiden dan menko polhukam, dan malam itu juga kabareskrim berangkat ke Malaysia tanggal 20 itu," lanjutnya.

Mahfud mengatakan dirinya sudah mengetahui detail skenario itu. Maka, sejak itu lah dia tidak mengumbar terkait teknis penangkapan, dan meyakini bahwa Djoko Tjandra akan segera ditangkap.

"Saya diberitahu skenarionya apa yang dilakukan, ketemu siapa dan sebagainya,saya yakin bahwa itu akan berhasil maka saya sejak tanggal 20 itu lebih banyak menghindar bicara soal teknis penangkapan Djoko Tjandra meskipun media selalu bertanya, karena menurut saya hanya tinggal menunggu waktu, dan waktu itu sudah tiba malam ini," ujarnya.

5 Fakta Pandemi Flu Spanyol yang Juga Pernah Melanda Indonesia

 Virus Corona COVID-19 bukan satu-satunya pandemi yang dihadapi dunia dan Indonesia khususnya. Pada 1918, flu spanyol juga menyebar luas ke segala penjuru dunia di tengah berkecamuknya perang dunia.
Ada banyak kemiripan antara flu spanyol dengan COVID-19, salah satunya punya gejala mirip influenza. Penularannya juga sangat cepat dan mematikan.

Syefri Luwis, seorang peneliti sejarah wabah di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa kemunculan flu spanyol di Indonesia juga sempat bikin geger pada zamannya. Seharusnya, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari pengalaman masa silam.

"Sekitar 102 tahun yang lalu, kita sudah pernah mengalami flu spanyol. Akan tetapi, masyarakat sekarang bertindak seolah-olah baru mengalami kejadian ini," kata Syefri dalam diskusi di BNPB.

Berikut 5 fakta flu spanyol yang melanda Indonesia 100-an tahun silam.

1. Memakan banyak korban jiwa
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa flu Spanyol telah memakan sekitar 20-100 juta korban jiwa di seluruh dunia. Penelitian baru dari Prof Siddharth Chandra, seorang direktur di Michigan State University menjelaskan bahwa di daerah Jawa dan Madura, kurang lebih ada 4,37 juta korban jiwa dari jumlah penduduk sekitar 60 juta orang.

2. Terjadi dalam dua gelombang
Ravando Lie, seorang kandidat Doktor Sejarah di University of Melbourne menjelaskan bahwa pandemi flu spanyol terjadi dalam dua gelombang. Pada saat gelombang pertama, diperkirakan belum berbahaya. Namun, gelombang kedua telah mematikan banyak korban.

"Pada gelombang pertama, disebutkan bahwa masyarakat Hindia Belanda (Indonesia) tak perlu khawatir karena virus ini tak separah wabah virus influenza akhir abad-19. Namun, pada gelombang kedua justru mematikan jutaan orang sehingga pemerintah Hindia Belanda membentuk komisi investigasi untuk penyebaran virus ini," jelas Ravando, dalam diskusi di BNBP Indonesia.

3. Banyak dibayangi hoax
Rupanya tren peredaran hoaks sudah ada sejak tahun 1918. Ravando menjelaskan bahwa saat pandemi flu spanyol terjadi, banyak hoaks yang beredar untuk kepentingan pribadi. Salah satunya adalah hoaks yang dibuat oleh tukang lele di Wonogiri, bahwa konsumsi ikan lele bisa menangkal virus flu spanyol. Hal ini membuat stok lele ludes dan harga melonjak berkali lipat.

Selain itu, terdapat juga hoaks di Purwokerto mengenai seseorang yang mengaku bahwa ia ditemui oleh Nyi Roro Kidul, sehingga memiliki kekuatan menangkal penyakit flu spanyol. Hal ini membuat masyarakat mendatangi rumahnya dan menyumbang untuk didoakan.
https://indomovie28.net/gundala-putra-petir/

Rabu, 29 Juli 2020

Ditanya Soal Vaksin Corona, BPOM Masih Tunggu Pengembangannya

Tak hanya di luar negeri, Indonesia kabarnya juga akan memproduksi vaksin untuk menangkal virus corona jenis baru atau COVID-19. Namun, hal ini masih belum bisa di pastikan waktunya.
Disinggung mengenai vaksin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, BPOM akan mengurus perizinannya agar bisa di edarkan di Indonesia. Tapi sampai sekarang pihaknya masih menunggu perkembangan.

"Kita tunggu ya, karena masih di luar yg mengembangkan (vaksin/obat) . Jika nanti sudah ditransfer ke kita, atau kita melakukan pengembangan riset itu sendiri, BPOM akan mendampingi dari awal," katanya.

Penny mengatakan pihaknya akan memberikan jalur hijau atau cepat untuk mengurus perizinannya. Sehingga bisa lebih cepat juga beredar untuk digunakan masyarakat.

"BPOM siap untuk menyediakan jalur hijau yang sangat hijau dan kami akan jadikan itu prioritas pendampingan, agar bisa selesai dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," ujarnya.

10 Faktor Penyebab Serangan Jantung, Penyakit yang Dialami Ashraf Sinclair

 Ashraf Sinclair, suami penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) disebut meninggal dunia akibat serangan jantung. Padahal pesohor berusia 40 tahun itu dikenal rajin berolahraga. Tubuhnya pun terlihat sangat bugar.
Apa saja faktor penyebab serangan jantung di usia muda?
Dikutip dalam Mayo Clinic, penyebab serangan jantung adalah ketika aliran darah ke jantung tersumbat. Penyumbatan ini paling sering terjadi saat adanya penumpukan lemak, kolesterol dan zat-zat lain yang membentuk plak di arteri. Plak di arteri yang pecah dan membentuk gumpalan.

Aliran darah yang terganggu dapat merusak atau menghancurkan bagian dari otot jantung. Serangan jantung juga disebut dengan infark miokard, ini bisa berakibat fatal.

Karena plak yang terbentuk di saluran jantung dapat menghalangi suplai darah ke bagian jantung sehingga membuat otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi (iskemia). Jika tak ditangani cepat, hal ini dapat mengancam nyawa.

Bagaimana tanda-tanda orang menderita penyakit jantung?
Gejala dan tanda serangan jantung yang umum adalah adanya tekanan darah yang tinggi, sesak, nyeri di dada atau lengan yang menyebar ke leher, rahang serta punggung. Selain itu, beberapa orang juga mengalami mual, gangguan pencernaan hingga sakit perut dan keringat dingin.

Serangan jantung bisa datang secara tiba-tiba, mulai dari hitungan detik sampai jam. Tentunya serangan ini terjadi karena beberapa faktor. Berikut ini beberapa faktor penyebab serangan jantung yang seringkali diabaikan:

1. Usia
Pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita suia 55 tahun ke atas lebih rentan mengalami serangan jantung dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Akan tetapi saat ini serangan jantung tidak hanya terjadi pada usia tua, tetapi juga kasusnya banyak yang terjadi pada orang dengan usia muda.

2. Hipertensi
Penyebab serangan jantung tiba-tiba, bisa dikarenakan tekanan darah yang tinggi. Tekanan darah berlebih dapat merusak arteri yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Orang dengan obesitas, kolesterol tinggi hingga diabetes sangat rentan mengalami tekanan darah tinggi.

3. Merokok
Dikutip dari Health.Clevelandclinic.org salah satu faktor risiko terbesar untuk penyakit arteri koroner di kalangan anak muda adalah satu-satunya yang dapat dicegah.

Menurut penelitian, orang yang merokok dapat meningkatkan risiko sebesar 8 kali lipat. "Ini adalah faktor risiko yang sangat kuat secara tidak proporsional hadir pada pasien yang terkena penyakit jantung lebih muda," ujar Dr. Willie Lawrence, kepala kardiologi di Research Medical Center di Kansas City Missouri.

Jika kamu yang masih berusia muda ingin menghindari terkena serangan jantung, sebaiknya jangan merokok.

4. Kolesterol
Kolesterol yang berlebihan di dalam darah dapat menjadi plak dan menyebabkan penyumbatan sehingga aliran darahnya terganggu. Penyumbatan yang terjadi karena kolesterol juga bisa menghambat asupan darah ke jantung. Hal inilah yang membuat nyeri pada dada saat serangan jantung terjadi.
https://nonton08.com/angels-fallen/