Kabar Warga Negara (WN) China terinfeksi virus corona COVID-19 sepulang dari Bali bikin resah masyarakat. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan, penularan terjadi bukan di Bali.
"Positifnya kena di sana (China)," kata Menkes Terawan dalam jumpa pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020).
Menkes Terawan mendasarkan kesimpulan tersebut pada perhitungan masa inkubasi. WN China tersebut terdiagnosis positif pada 5 Februari, yang artinya sudah lewat masa inkubasi.
"Sekarang ini sudah tanggal 15 (Februari). Artinya apa? Lebih dari 14 hari (masa inkubasi). Bahkan hari ini 18 hari. Tidak ada sesuatu yang menggejala. Artinya apa? Pasti tidak (tertular di Bali)," tegas Menkes Terawan.
Dinas Kesehatan Bali telah melakukan penelusuran terkait kabar tersebut. Dipastikan, WN China yang dimaksud sempat menginap di sebuah hotel di Denpasar.
WNI Karantina dari Natuna Tiba di Lanud Halim, Dibekali Sertifikat
Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dikarantina selama 14 hari di Natuna karena kekhawatiran virus corona telah tiba di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020) pukul 15.30 WIB. Kedatangan para WNI ini disambut oleh pejabat daerah dan keluarga yang sudah beberapa jam menunggu.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan para WNI tiba di Jakarta menggunakan tiga pesawat. Wanita dan anak-anak menumpang pesawat Boeing 737 sementara pria menumpang pesawat Hercules.
"Saya baru saja mendarat bersama rombongan pertama tadi mengangkut 100-an orang... Mereka semua dalam keadaan sehat, jadi tadi saya bersama mereka satu pesawat," kata Menkes Terawan pada media di Lanud Halim, Sabtu (15/2/2020).
Rencananya para WNI dari Natuna ini akan diserahkan ke pejabat daerah asal sebelum dikembalikan ke keluarga mereka. Kementerian Kesehatan juga membekali para WNI dengan sertifikat untuk membuktikan status kesehatannya.
"Kami lengkapi juga dengan sertifikat kesehatan dia dari hasil pemeriksaan, pemantauan selama masa observasi," lanjut Menkes Terawan.
Sebelumnya para WNI ini dievakuasi dari pusat wabah virus corona di Wuhan, China, pada 2 Februari lalu. Mereka telah lolos skrining kesehatan sebelum kembali namun prosedur standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengharuskan karantina selama 14 hari untuk memastikan masa inkubasi virus telah lewat.
Lebih dari 1.700 Staf Medis di China Terinfeksi COVID-19
Salah satu perawat di Wuhan bernama Ning Zhu terpaksa harus dikarantina karena menunjukkan gejala virus corona jenis baru yaitu COVID-19. Hingga kini, ia sedang dikarantina rumah selama berminggu-minggu. Hal ini menggambarkan betapa cepatnya penularan virus terjado di Wuhan.
Saat ini, korban meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia hampir mendekati 1.400 orang. Dari jumlah itu, enam di antaranya merupakan pekerja medis, termasuk dokter.
Mengutip CNN, sebanyak 1.716 petugas kesehatan terinfeksi, dengan total yang terjangkit virus corona jenis baru hingga saat ini berjumlah 64.435 orang. Menanggapi hal ini, pihak berwenang China telah mengirimkan alat pelindung ke rumah sakit di Wuhan.
Staf medis yang terinfeksi tersebut diduga karena banyak dokter yang terpaksa menangani pasien positif corona tanpa menggunakan pelindung seperti masker. Bahkan sebagian staf medis memakai masker selama berhari-hari tanpa menggantinya.
Selain itu, menurut Zhu, dari 500 staf medis, sebanyak 130 orang di rumah sakit tempat ia bekerja dinyatakan terinfeksi virus corona jenis baru. 130 staf medis ini pun terpaksa harus dikarantina sampai masa inkubasi selesai. Hal ini membuat rumah sakit tersebut kewalahan dalam menangani pasien yang terus bertambah.
Diberitakan sebelumnya, dokter dan perawat yang menangani pasien COVID-19 sampai tidak sempat buang air kecil ke toilet. Akibatnya, mereka harus mengenakan popok dewasa.
https://indomovie28.net/pukulan-maut-2/