Jepang punya cara unik untuk mengatasi masalah sampah antariksa yang kian menggunung. Mereka ingin mengembangkan satelit pertama di dunia yang terbuat dari kayu.
Teknologi ini dikembangkan oleh perusahaan asal Jepang Sumitomo Forestry dan Universitas Kyoto. Material kayu dipilih karena bisa terbakar habis di atmosfer tanpa meninggalkan zat berbahaya di atmosfer atau menghujani Bumi dengan puing-puing satelit.
Seperti diketahui satelit yang terbuat dari logam akan menguap menjadi gas aluminium dan logam lainnya yang mungkin sudah teroksidasi alias berkarat.
"Kami sangat khawatir dengan fakta bahwa semua satelit yang kembali memasuki atmosfer BUmi trebakar dan menciptakan partikel alumina kecil yang akan mengambang di bagian atas atmosfer selama bertahun-tahun," kata profesor di Universitas Kyoto dan astronaut Jepang Takao Doi, seperti dikutip dari BBC, Jumat (1/1/2021).
"Lama kelamaan ini akan mempengaruhi lingkungan di Bumi," sambungnya.
Saat ini ilmuwan telah mulai melakukan penelitian tentang pertumbuhan pohon dan penggunaan material kayu di luar angkasa. Kemitraan ini akan mulai bereksperimen dengan berbagai jenis kayu yang diuji coba dalam kondisi ekstrem di Bumi.
"Langkah selanjutnya akan mengembangkan model rekayasa satelit, kemudian kita akan memproduksi model terbang," jelas Doi.
Sumitomo Forestry mengatakan mereka akan mengembangkan material kayu yang tahan terhadap perubahan temperatur dan cahaya matahari. Mereka juga merahasiakan jenis kayu yang digunakan.
Selain lebih mudah terbakar di atmosfer, satelit kayu ini juga memiliki keuntungannya sendiri. Contohnya, karena gelombang elektromagnetik tidak akan terpengaruh oleh kayu, bentuk dan layout saelit bisa jadi berbeda.
Komponen penting yang harus dikeluarkan oleh satelit untuk urusan komunikasi bisa disimpan dengan aman di dalam casing kayu. Ini akan mempermudah proses pembuatan satelit dan mempersiapkannya saat sudah berada di luar angkasa.
Tapi perlu dicatat bahwa masalah sampah antariksa hanya terjadi jika satelit yang sudah mati tidak jatuh ke Bumi dan tetap berada di orbit. Jika satelit kayu ini tetap mengorbit saat sudah tidak berfungsi, maka tetap akan menjadi sampah di luar angkasa.
Walau satelit ini tidak akan menjadi solusi instan masalah sampah antariksa, tapi setidaknya ide ini cukup menarik. Satelit kayu buatan Jepang ini diharapkan akan selesai dikembangkan pada tahun 2023.
https://tendabiru21.net/movies/the-claim/
Spektakuler! Kerennya Pertunjukan Kembang Api Virtual di Space Needle
Pertunjukan kembang api asli memang menakjubkan, tapi versi virtualnya pun tak kalah spektakuler. Gak percaya? Coba lihat yang satu ini.
Karena pandemi COVID-19, Space Needle dan Seattle Center di Seattle, Washington, AS tidak mengadakan perayaan Tahun Baru secara langsung. Namun mereka tetap memikirkan cara untuk tetap ada kemeriahan menyambut pergantian tahun.
Sebagai gantinya, seperti banyak badan, perusahaan, atau organisasi di tahun ini, mereka pun putar otak. Namun yang dilakukan Space Needle benar-benar memukau.
Dibantu oleh Terry Morgan, CEO dan pemilik Modern Enterprises yang berbasis di Seattle, Space Needle membuat produksi video khusus yang menggantikan kembang api dengan grafik.
Dikutip dari GeekWire, mereka menggunakan teknologi pemetaan digital yang dikreasikan sedemikian rupa, karena lapisan gambar diletakkan di atas video sungguhan dari menara Space Needle yang diambil terlebih dahulu dari berbagai sudut kamera.
Hasilnya, menara Space Needle berubah-ubah wujud tak hanya mengeluarkan percikan kembang api, tapi menjadi bunga, kupu-kupu, UFO, menara futuristik, bahkan visualisasi virus Corona. Pertunjukan kembang api virtual ini pun menuai decak kagum. Beragam reaksi diperlihatkan netizen setelah acara ditayangkan di TV dan disiarkan secara online.