Dunia podcast tengah tumbuh. Amazon pun resmi mengakuisi startup podcast Wondery untuk sebagai senjata untuk menyaingi Spotify.
Dalam pengumuman di blog perusahaan, Wondery bergabung dengan Amazon Music. Dengan pengalamannya di bidang podcast, Wondery diharapkan dapat menumbuhkembangkan Amazon Music yang sedang berupaya mengarungi media hiburan.
Meskipun terjadi kesepakatan untuk bergabung dengan Amazon Music, apa yang sudah dijalankan Wondery tidak akan diubah agar tidak mempengaruhi pendengar setia mereka sebelumnya.
"Dengan Amazon Music, Wondery akan dapat memberikan konten inovatif yang lebih berkualitas tinggi dan melanjutkan misi mereka untuk menghadirkan dunia hiburan dan pengetahuan kepada audiens mereka, di mana pun mereka mendengarkannya," kata Amazon.
Amazon Music sebenarnya mempunyai podcast sendiri yang telah diluncurkan pada September lalu. Namun dengan bekal pengalaman yang dimiliki Wondery, bisa memacu podcast di bawah naungan perusahaan teknologi ini kian melaju, khususnya di persaingan podcast melawan Spotify.
"Kami berharap dapat mempercepat pertumbuhan dan evolusi podcast dengan menghadirkan kreator, host, dan pengalaman imersif ke lebih banyak pendengar di seluruh dunia, seperti yang kami lakukan di musik," ucap Amazon.
"Ini adalah momen penting untuk memperluas penawaran Amazon Music di luar musik seiring dengan berkembangnya kebiasaan pendengar. Komitmen kami pada podcast, fokus kami pada audio berkualitas tinggi dengan tingkat Amazon Music HD, dan kemitraan dengan Twitch menghadirkan streaming langsung ke aplikasi, menjadikan Amazon Music sebagai tujuan pemutaran bagi kreator," tuturnya.
https://tendabiru21.net/movies/extreme-movie/
Jepang Bikin Satelit dari Kayu untuk Kurangi Sampah Antariksa
Jepang punya cara unik untuk mengatasi masalah sampah antariksa yang kian menggunung. Mereka ingin mengembangkan satelit pertama di dunia yang terbuat dari kayu.
Teknologi ini dikembangkan oleh perusahaan asal Jepang Sumitomo Forestry dan Universitas Kyoto. Material kayu dipilih karena bisa terbakar habis di atmosfer tanpa meninggalkan zat berbahaya di atmosfer atau menghujani Bumi dengan puing-puing satelit.
Seperti diketahui satelit yang terbuat dari logam akan menguap menjadi gas aluminium dan logam lainnya yang mungkin sudah teroksidasi alias berkarat.
"Kami sangat khawatir dengan fakta bahwa semua satelit yang kembali memasuki atmosfer BUmi trebakar dan menciptakan partikel alumina kecil yang akan mengambang di bagian atas atmosfer selama bertahun-tahun," kata profesor di Universitas Kyoto dan astronaut Jepang Takao Doi, seperti dikutip dari BBC, Jumat (1/1/2021).
"Lama kelamaan ini akan mempengaruhi lingkungan di Bumi," sambungnya.
Saat ini ilmuwan telah mulai melakukan penelitian tentang pertumbuhan pohon dan penggunaan material kayu di luar angkasa. Kemitraan ini akan mulai bereksperimen dengan berbagai jenis kayu yang diuji coba dalam kondisi ekstrem di Bumi.
"Langkah selanjutnya akan mengembangkan model rekayasa satelit, kemudian kita akan memproduksi model terbang," jelas Doi.
Sumitomo Forestry mengatakan mereka akan mengembangkan material kayu yang tahan terhadap perubahan temperatur dan cahaya matahari. Mereka juga merahasiakan jenis kayu yang digunakan.
Selain lebih mudah terbakar di atmosfer, satelit kayu ini juga memiliki keuntungannya sendiri. Contohnya, karena gelombang elektromagnetik tidak akan terpengaruh oleh kayu, bentuk dan layout saelit bisa jadi berbeda.
Komponen penting yang harus dikeluarkan oleh satelit untuk urusan komunikasi bisa disimpan dengan aman di dalam casing kayu. Ini akan mempermudah proses pembuatan satelit dan mempersiapkannya saat sudah berada di luar angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar