Jumat, 02 April 2021

Gejala dan Penyebab Kanker Tiroid yang Diidap Thalita Latief

 Thalita Latief mengidap kanker tiroid sejak tahun 2020. Hal ini kembali ia ungkapkan di tengah kasus perceraian dirinya dengan suami.

"Saya ini yang tersakiti, saya yang terzalimi, saya yang jatuh bangun gitu untuk di kehidupan saya pribadi. Sampai saya sakit terkena kanker tiroid itu," ucapnya.


Kanker tiroid seperti yang dialami Thalita Latief biasanya tak menimbulkan gejala apapun di awal terkena. Namun, saat kanker tiroid mulai tumbuh, ada rasa nyeri di leher hingga tenggorokan.


Gejala kanker tiroid

Selain rasa nyeri di leher hingga tenggorokan, gejala kanker tiroid biasanya meliputi:

Benjolan (nodul) yang bisa dirasakan melalui kulit di leher

Suara serak yang tak kunjung membaik berminggu-minggu

Sulit menelan

Sakit di leher dan tenggorokan

Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Apa penyebab kanker tiroid?

Dikutip dari Mayo Clinic, masih belum jelas apa penyebab kanker tiroid. Kanker tiroid terjadi ketika sel-sel di tiroid mengalami perubahan genetik (mutasi).


Mutasi memungkinkan sel untuk tumbuh dan berkembang biak dengan cepat. Sel-sel juga kehilangan kemampuan untuk mati, seperti sel normal.


Sel-sel tiroid abnormal yang terkumpul membentuk tumor. Sel abnormal dapat menyerang jaringan di dekatnya dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.


Namun, beberapa hal yang menjadi faktor risiko kanker tiroid salah satunya riwayat keluarga hingga kegemukan dan masalah pada usus.


Faktor risiko kanker tiroid

- Jenis kelamin perempuan. Kanker tiroid lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.


- Paparan radiasi tingkat tinggi. Perawatan terapi radiasi ke kepala dan leher meningkatkan risiko kanker tiroid.


- Sindrom genetik bawaan tertentu. Sindrom genetik yang meningkatkan risiko kanker tiroid termasuk kanker tiroid meduler familial, neoplasia endokrin multipel, sindrom Cowden, dan poliposis adenomatosa familial.


Bagaimana cara mencegah kanker tiroid?

Sejauh ini, para ahli belum yakin hal apa yang paling banyak menyebabkan kanker tiroid jadi tak ada cara untuk mencegah kanker tiroid pada orang yang berisiko terkena penyakit tersebut.


Namun, bagi yang berisiko terkena kanker tiroid disarankan untuk mempertimbangkan operasi tiroid dengan mengkomunikasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

https://movieon28.com/movies/earth-and-blood/


4 Jenis Kanker Tiroid, Salah Satunya Dialami Thalita Latief


Diidap sejak 2020 lalu, Thalita Latief harus berjuang melawan kanker tiroid. Di tengah kasus perceraiannya dengan suami, ia menceritakan perjuangan melawan kanker tiroid seorang diri.

"Saya ini yang tersakiti, saya yang terzalimi, saya yang jatuh bangun gitu untuk di kehidupan saya pribadi. Sampai saya sakit terkena kanker tiroid itu," ucapnya.


Kanker tiroid seperti yang dialami Thalita Latief memiliki beberapa perbedaan. Dari kanker tiroid papiler hingga foliker, apa sih bedanya?


Berikut penjelasannya, dikutip dari Mayo Clinic.


1. Kanker tiroid papiler

Kondisi paling umum yang ditemukan adalah kanker tiroid papiler. Muncul dari sel foliker yang memproduksi dan menyimpan hormon tiroid.


Biasanya paling banyak nenyerang usia 30 hingga 50 tahun. Dokter terkadang memasukkan jenis kanker tiroid papiler sebagai kanker tiroid yang dibedakan.


2. Kanker tiroid folikuler

Kanker tiroid folikuler juga muncul dari sel folikel tiroid. Berbeda dengan kanker tiroid papiler, ia menyerang orang yang berusia di atas 50 tahun.


Kanker ini adalah jenis kanker tiroid folikel yang langka dan berpotensi paling agresif atau berbahaya.


3. Kanker tiroid anaplastik

Kanker tiroid anaplastik merupakan jenis kanker tiroid langka yang mulai muncul di sel folikel. Ia tumbuh dengan cepat dan sangat sulit diobati.


Kanker tiroid anaplastik biasanya terjadi pada orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.

https://movieon28.com/movies/skyfall/

Rabu, 31 Maret 2021

Setengah Populasi Inggris Disebut Sudah Memiliki Antibodi COVID-19

  Inggris dilaporkan semakin mendekati kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap COVID-19. Survei terbaru yang dilakukan oleh Office for National Statistics (OFN) menemukan setidaknya sekitar setengah populasi Inggris sudah memiliki antibodi berkat vaksinasi atau infeksi alami.

Studi dilakukan dengan cara mengambil darah dari sampel yang dianggap mewakili proporsi populasi. Darah kemudian dicek untuk kandungan antibodi COVID-19.


Hasilnya pada 14 Maret diperkirakan 55 persen populasi Inggris sudah memiliki antibodi, 51 persen untuk di Wales, 49 persen di Irlandia, dab 43 persen di Skotlandia.


Ketika studi melihat pada kelompok berusia 65 tahun ke atas, jumlah orang yang memiliki antibodi meningkat sampai sekitar 90 persen.


Hanya saja peneliti menekankan bahwa memiliki antibodi bukan berarti kebal. Bisa saja seseorang yang baru mendapat dosis pertama vaksin COVID-19 terdeteksi positif memiliki antibodi, sementara kekebalannya belum terbentuk sempurna


"Tubuh perlu waktu sekitar dua sampai tiga minggu setelah infeksi atau vaksinasi untuk membuat antibodi yang cukup agar bisa melawan infeksi. Antibodi ini akan tetap ada di dalam darah pada tingkat yang rendah, meski pada akhirnya bisa berkurang sampai pada tingkat yang sulit untuk dideteksi," kata peneliti seperti dikutip dari situs resmi OFN, Rabu (31/3/2021).

https://tendabiru21.net/movies/the-founder/


5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar


- Hari Bipolar Sedunia setiap tahunnya diperingati pada tanggal 30 Maret. Dikutip dari Psychiatry, gangguan bipolar merupakan kondisi yang disebabkan oleh gangguan otak.

Umumnya berdampak pada pengaruh suasana hati pasien. Rupanya, tidak hanya obat-obatan yang perlu dikonsumsi pengidap bipolar untuk mengatasi gangguannya.


Menurut penelitian, makanan tidak sehat juga dapat mempengaruhi perubahan suasana hati pengidap bipolar. Meski tidak ada makanan yang direkomendasikan khusus untuk pengidap bipolar, sejumlah makanan tertentu dapat membantu mencegah terjadinya perubahan suasana hati para pengidap bipolar.


Selain itu, seseorang yang bipolar memiliki kemungkinan tinggi terhadap kondisi kronis, seperti kelebihan berat badan atau obesitas.


Oleh sebab itu, penting bagi para pengidap kondisi bipolar untuk memilih jenis makanan yang tepat dan bermanfaat bagi kesehatannya.


"Menjaga pola makan sehat tidak hanya dapat mengurangi gejala bipolar, tetapi juga bisa mengurangi beban penyakit lainnya yang juga muncul bersamaan dengan bipolar," jelas Rachel Bergmans, PhD, MPH, peneliti di departemen psikiatri di University of Michigan Medical School di Ann Arbor, dikutip dari Everyday Health.


Terdapat banyak studi yang membuktikan pengaruh nutrisi terhadap kesehatan mental seseorang, termasuk perubahan suasana hati pengidap bipolar.


Salah satunya adalah studi yang diterbitkan pada September 2015 di Journal of Psychiatric Research yang menemukan bahwa makanan berlemak tertentu dapat menyebabkan kesehatan mental buruk dan disfungsi keseluruhan pada seseorang yang mengidap bipolar.


Lalu, apa saja makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari oleh orang-orang pengidap bipolar?

https://tendabiru21.net/movies/5-flights-up/