Hari Kesehatan Sedunia (World Health Day) dirayakan tiap tanggal 7 April untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah kesehatan global. Tema Hari Kesehatan Sedunia 2021 adalah bagaimana membangun dunia yang lebih adil dan sehat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Hari Kesehatan Sedunia mulai dilaksanakan sejak First Health Assembly tahun 1948. Setiap tahun tema yang diangkat dianggap menjadi prioritas WHO, contohnya mulai dari masalah perubahan iklim, kesehatan ibu dan anak, serta kesehatan mental.
"Dalam beberapa tahun terakhir, negara di bagian Pasifik Barat mengalami perkembangan ekonomi, migrasi, dan urbanisasi yang cepat. Ini menciptakan kesempatan untuk hidup lebih baik bagi banyak orang, tapi ada juga yang tertinggal. Pandemi COVID-19 memangkas kemajuan tersebut, mendorong lebih banyak orang ke jurang kemiskinan dan kelaparan, serta semakin memperlebar kesenjangan gender, sosial, dan kesehatan," tulis WHO di situs resminya seperti dikutip pada Rabu (7/4/2021)
"Pada Hari Kesehatan Sedunia kali ini, kami meminta aksi untuk menghilangkan ketidakadilan di sektor kesehatan. Ini adalah bagian dari kampanye global setahun bagaimana agar orang-orang bisa membangun dunia yang lebih sehat dan adil," lanjutnya.
Di Indonesia, momen Hari Kesehatan Sedunia dijadikan pengingat oleh Yayasan Jantung Indonesia (YJI) bahwa penyakit jantung masih menjadi ancaman. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa setidaknya 15 dari 1.000 orang di Indonesia bisa menderita penyakit jantung.
Olahraga menjadi salah satu hal yang disarankan untuk mencegah penyakit jantung. Di tengah pandemi, bersepeda rutin menjadi olahraga populer yang disarankan.
"Salah satu penyebab serangan penyakit kardiovaskular dan stroke adalah kurangnya olahraga. Agar kesehatan jantung tetap terjaga, lakukan olahraga praktis, seperti bersepeda misalnya. Berolahragalah setiap hari dalam seminggu. Jika tidak sempat, lakukan olahraga dengan intensitas sedang sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 30 menit," kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr Isman Firdaus, SpJP(K).
YJI menyarankan untuk mempersiapkan tubuh sebelum mulai gowes sepeda. Bila sudah lama tidak berolahraga maka mulai bersepeda dengan perlahan dan tidak memaksakan diri.
Jangan lupa juga cek kesehatan secara rutin dan membuat pola latihan yang teratur serta seimbang.
https://kamumovie28.com/movies/recovery-2/
Picu Cedera Testis Serius pada Seorang Transgender, Apa Itu Tucking?
Seorang wanita transgender berusia 24 tahun di Filipina terpaksa menjalani operasi pengangkatan testis yang rusak. Penyebabnya adalah kebiasaan 'tucking' alias melipat penis untuk menyembunyikan alat kelamin yang dilakukannya bertahun-tahun.
Kok bisa? Apa itu sebenarnya 'tucking'?
Sebenarnya 'tucking' adalah metode yang sudah banyak digunakan oleh kaum transpuan, termasuk untuk estetika dan penampilan. Bahkan pada beberapa orang, metode ini berfungsi menambah kenyamanan dan kepercayaan diri.
Penis disembunyikan dengan cara menyelipkan penis dan skrotum di bagian atas selangkangan. Atau metode lainnya, testis didorong masuk ke saluran inguinalis, alias saluran tempat testis sebelum lahir. Beberapa orang biasa mengandalkan bantuan tali atau pakaian dalam khusus.
Pada beberapa kondisi tucking memang terasa tidak nyaman, namun tidak seharusnya menimbulkan rasa sakit. Sedangkan pada kasus wanita transgender asal Filipina, ia rupanya sudah berusaha mengabaikan sakit tersebut selama bertahun-tahun.
Bahkan menurut pemeriksaan dokter, sakit akibat tucking tersebut sudah berlangsung selama 6 tahun. Dokter menemukan testis pasiennya sudah bengkak, memerah, rusak, dan 'mati' akibat tersumbatnya aliran darah sehingga harus segera dibuang.
Dikutip dari Very Well Health, penanganan medis harus segera dilakukan jika timbul rasa sakit akibat tucking. Ketika saluran testis terpelintir, tucking bisa memicu testicular torsion yang mengganggu aliran darah ke area genital, menyebabkan cedera, hingga sederet masalah komplikasi lainnya.
Beruntungnya pada pada kasus wanita transgender asal Filipina, tak ada masalah komplikasi pasca operasi pengangkatan testis.
Meski belum ada riset khusus perihal efek tucking terhadap kesehatan, tucking wajib dilakukan dengan hati-hati karena ada risiko cedera penis.
https://kamumovie28.com/movies/recovery/