Senin, 31 Mei 2021

'Blasteran' Corona Inggris-India Ditemukan di Vietnam, Seberapa Ganas?

 Beberapa waktu lalu, muncul varian Corona baru 'blasteran' India-Inggris. Kemunculan varian ini diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Vietnam dan diklaim menyebar dengan cepat di udara.

"Vietnam telah menemukan varian baru COVID-19 yang mengkombinasikan karakteristik dua varian yang lebih dulu ada, yang pertama kali ditemukan di India dan Inggris," kata Nguyen Thanh Long, Menteri Kesehatan Vietnam, dikutip dari Reuters, Minggu (30/5/2021).

https://indomovie28.net/movies/the-executor/


Dikutip dari VnExpress International, dari pengurutan genetik yang dilakukan oleh National Institute of Hygiene And Epidemiology, setidaknya ada empat pasien COVID-19 di Vietnam yang membawa varian blasteran atau hibrida itu.


Menurut pakar epidemiologi Universitas Griffith Dicky Budiman, kemunculan varian baru 'blasteran' atau hybrid ini sangat mungkin terjadi. Dan ternyata, kasus hybrid atau sering disebut sebagai rekombinasi ini juga bukan hal yang baru.


"Sangat mungkin, itu yang disebut dengan hybrid mutation atau sering disebut juga dengan rekombinasi, dan bukan hal yang baru," jelas Dicky dalam pesan suara yang diterima detikcom, Senin (31/5/2021)


"Hybrid virus ini adalah hasil dari rekombinasi umumnya strain yang lebih merugikan manusia, seperti halnya yang terbaru UK (B117) dan India (B1617), serta di Amerika Serikat antara B117 dan B1429 yang endemiknya ada di California," lanjutkan.


Apakah varian itu bisa jadi lebih berbahaya?

Dicky mengatakan kejadian hybrid atau rekombinasi ini bisa menyebabkan munculnya varian baru yang lebih berbahaya atau yang ia sebut sebagai super strain. Ini membuat varian tersebut lebih menginfeksi manusia.


"Tapi ada potensi (rekombinan) itu menguntungkan virusnya. Dalam arti, secara evolusi dia jadi lebih bertahan, lebih mudah menginfeksi, artinya merugikan manusia. Ini juga bisa menciptakan atau menyebabkan terjadinya varian baru yang lebih berbahaya," jelasnya.


Namun, kejadian rekombinasi ini tidak selalu menguntungkan si virus. Ada kemungkinan kejadian ini membuat virus menjadi lemah dan tidak bisa menginfeksi manusia.

Dicky mengatakan sampai saat ini hybrid atau 'blasteran' antara dua varian virus tersebut masih terus ditelusuri. Ini untuk membuktikan apakah 'blasteran' virus ini hanya rekombinan saja, tetapi gagal menginfeksi manusia.


"Potensi varian baru atau saya menyebutnya dengan super strain itu besar kemungkinan terjadi di tahun ini. Terutama di negara-negara atau kawasan yang tidak terkendali pandeminya seperti Amerika Serikat, India, Brasil, hingga Indonesia. Sebagai contoh di Amerika terjadi antara varian UK dan California, itu jadi rekombinan," sambungnya.


Selain itu, Dicky juga mengatakan bahwa rekombinan ini sering terjadi pada keluarga Coronavirus. Kok bisa?


"Karena enzim yang mereplikasi di dalam genome mereka ini memang sangat rentan menyebabkan rekombinasi, sleeping off namanya dari RNA-nya. Dan ini yang membuat famili dari virus Corona ini sering terjadi rekombinasi," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/the-double/

Sabtu, 29 Mei 2021

Ingin Segera Keluar dari Pandemi? Jangan Sia-siakan Vaksinasi

  Jakarta - Pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional sejak Januari 2021 yang lalu. Upaya ini adalah salah satu langkah memulihkan kesehatan masyarakat yang berdampak bagi pemulihan ekonomi dan kembalinya produktivitas masyarakat seperti semula.

"Protokol kesehatan (Prokes) adalah elemen yang sangat penting selama masih ada pandemi COVID-19. Prokes tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).


Pada Dialog Produktif bertema Protokol Jalan, Ekonomi Aman yang diselenggarakan KPCPEN dr. Reisa mengatakan sudah lebih dari satu tahun juga masyarakat menjalankan protokol kesehatan selama pandemi. Harapannya, masyarakat sudah lebih memahami pentingnya prokes sebagai cara agar tidak menambah kasus COVID-19.


"Mungkin memang masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri menjalankan prokes ini. Namun untuk bisa terbiasa dengan hal baru memang butuh proses. Memang harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes," tambah dr. Reisa.


dr. Reisa juga berpesan agar masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk divaksinasi. Sehingga jika ada masyarakat yang berkesempatan untuk divaksinasi, segeralah untuk memanfaatkan vaksin tersebut, jangan menunda atau ragu gara-gara berita yang belum pasti kebenarannya.


"Memang kalau kita ingin segera keluar dari pandemi COVID-19 tentu kita mengutamakan proteksi. Itulah kenapa kekebalan kelompok atau herd immunity menjadi tujuan dari program vaksinasi. Ditambah lagi dengan protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin," kata dr. Reisa.

Dari kacamata ekonomi kesehatan, vaksinasi adalah metode pencegahan yang efisien. Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr. PH mencontohkan sebagai ilustrasi, biaya vaksinasi COVID-19 seharga 900 ribu rupiah, maka masyarakat bisa mencegah diri dari penularan penyakit.


"Dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila terkena COVID-19 yang rata-rata perawatannya memerlukan 9-10 hari, biaya vaksinasi lebih efisien. Apabila kita bekerja sehari mampu menghasilkan 500 ribu maka kita bisa kehilangan potensi penghasilan 5 juta akibat dirawat COVID-19," terangnya.


Prof. Hasbullah juga menjelaskan akibat COVID-19 anggaran belanja negara defisit hingga lebih dari 1.000 triliun rupiah.


"Karena COVID-19 yang tidak teratasi membuat perekonomian tidak bergerak. Sehingga kita semua sebenarnya adalah korban COVID-19. Pemerintah sadar betul apabila masyarakat tidak dipulihkan kesehatannya, serta perilaku masyarakat tidak didisiplinkan, ekonomi menjadi sulit bergerak. Pemerintah pun berinvestasi dengan vaksinasi dan melalui 3T," ujarnya.

https://trimay98.com/movies/tiger-cage/


Lonjakan COVID-19 Masih Disorot, Rujukan ke RS di Kudus Dibatasi


Kabupaten Kudus menjadi fokus penanganan COVID-19 di Jawa Tengah karena lonjakan kasus baru yang meningkat. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun meminta daerah lainnya siaga untuk memberikan bantuan.

"Sejak Senin lalu kami rapatkan dan saya sudah kontak Bupati Kudus. Saya minta reportnya harian. Ini sedang kami pantau terus," kata Ganjar di rumah dinasnya, Jumat (28/5/2021).


Langkah penanganan di Kabupaten Kudus antara lain menambah tempat tidur di rumah sakit dan ruang isolasi termasuk tempat isolasi terpusat. Daerah lain juga siap membantu salah satunya Kota Semarang.


"Nanti dibackup dari Kota Semarang. Pak Hendi (Wali Kota Semarang) sudah siap, sehingga nanti kalau layanan publik di Kudus terkait penanganan COVID-19 tidak tertampung, maka akan kita tarik ke sini (Kota Semarang)," jelasnya.


Berbagai peralatan dan juga sumber daya manusia juga disiapkan. Penanganan juga dikoordinasikan dengan Kementrian Kesehatan hingga Kementerian Dalam Negeri.


"Mudah-mudahan bisa memenuhi. Kami juga komunikasi intens dengan Mendagri, Menkes terkait hal ini. Kami pelototin terus," katanya.

https://trimay98.com/movies/operation-pink-squad/