Kamis, 24 Juni 2021

Bertambah Lagi Negara yang Sudah Bebas Masker, Apa Resepnya?

 Bertambah lagi negara yang resmi mencabut aturan wajib masker di luar ruangan. Adalah Yunani yang warganya bersiap bebas masker dan mengakhiri pembatasan lainnya, usai pihak berwenang mengumumkan kebijakan ini di Rabu (23/6/2021).

Meski begitu, masker tetap wajib digunakan di dalam ruangan dan luar ruangan dengan kerumunan padat.


"Gambaran epidemiologis negara yang membaik jelas dan menyenangkan," kata Vana Papaevangelou, anggota komite pakar penyakit menular yang memberi nasihat kepada pemerintah setempat, dikutip dari Reuters.


Rabu kemarin, otoritas kesehatan Yunani mencatat 520 kasus virus Corona baru dan 14 warga wafat karena COVID-19 sehingga total kasus COVID-19 berada di sekitar 400 ribu kasus sejak pertama kali wabah terdeteksi Februari lalu. Sementara korban tewas karena COVID-19 sebanyak 12.595.


Menuju bebas masker, Yunani dinilai melewati gelombang pertama COVID-19 dengan cukup baik. Namun, terpaksa kembali lockdown di bulan November usai COVID-19 'bangkit' lagi dengan catatan lonjakan kasus hingga memberatkan fasilitas kesehatan setempat.


"Selama virus itu beredar di antara kita, tidak boleh ada rasa berpuas diri. Semakin lama beredar, semakin tinggi kemungkinan mutasi baru," kata Papaevangelou.


Cemas varian Delta

Otoritas kesehatan Yunani juga mencatat kurang dari 10 kasus varian Delta, maka dari itu mendesak usia pra lansia untuk segera mendapat vaksin Corona. Mulai 28 Juni nanti, pihak berwenang juga akan mencabut jam malam yang sebelumnya diberlakukan.


Di restoran, jumlah orang yang diizinkan untuk duduk di meja yang sama akan ditingkatkan, menjadi 10 dari semula maksimal enam orang. Begitu pula dengan batas maksimum pertemuan sosial seperti pernikahan akan meningkat menjadi 300.


Pada hari Selasa pemerintah mengatakan 30,24 persen orang Yunani telah sepenuhnya divaksinasi sejauh ini, sementara 43,1 persen di antaranya telah menerima satu dosis vaksin COVID-19.

https://nonton08.com/movies/homecoming-a-film-by-beyonce/


Waduh! Pakar Klaim China Hapus Data COVID-19 untuk Tutupi Asal-usul Corona


Sebuah laporan ilmiah menyebutkan bahwa China telah menghapus data awal kasus COVID-19. Menurut laporan tersebut, ini dilakukan untuk menutupi asal-usul virus Corona dan menghalangi penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal dugaan virus yang berasal dari laboratorium di WUhan.

Laporan ilmiah tersebut ditulis oleh Jesse Boom, seorang ahli virologi dan ahli biologi evolusi di Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle. Laporan tersebut menyebut lebih dari selusin urutan tes virus Corona yang diambil selama berbulan-bulan pada awal pandemi telah dihapus dari database internasional, yang digunakan untuk melacak evolusi virus.


Dikutip dari New York Post, Bloom menyimpulkan bahwa tujuan China menghapus data dari National Institutes of Health's Sequence Read Archive kemungkinan untuk 'mengaburkan bukti'.


"Fakta bahwa kumpulan data informatif seperti itu telah dihapus memiliki implikasi di luar yang diperoleh langsung dari urutan yang dipulihkan. Sampel dari pasien rawat jalan awal di Wuhan adalah 'tambang emas' bagi siapa saja yang ingin memahami penyebaran virus," tulis Bloom dalam laporan yang berjudul 'Recovery of Deleted Deep Sequencing Data Sheds More Light on the Early Wuhan SARS-CoV-2 Epidemic'.


"Tidak ada alasan ilmiah yang masuk akal untuk penghapusan itu... Oleh karena itu, tampaknya urutannya dihapus untuk mengaburkan keberadaan mereka," kata laporan tersebut.

https://nonton08.com/movies/ellie-parker-2/

Wajib Tahu! Urutan Gejala COVID-19 yang Paling sering Dialami

 - Gejala COVID-19 yang muncul sejak hari pertama saat ini cukup beragam. Mulai dari yang paling umum, seperti sesak napas hingga sakit kepala yang mungkin sering diabaikan.

Namun, tidak semua pasien COVID-19 mengalami gejala yang sama setelah terinfeksi virus Corona. Faktanya, tidak hanya menyerang sistem pernapasan, virus ini juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, bahkan diare.


Meski pola gejala setiap orang berbeda, para pakar terus mengamati gejala-gejala yang paling umum dialami pasien COVID-19. Dikutip dari Times Now News, berikut deretan gejala yang sering dialami pasien.


1. Batuk

Virus Corona umumnya menyerang sistem pernapasan manusia. Sehingga gejala yang seringkali dialami pasien adalah batuk kering.


Gejala COVID-19 ini juga menjadi yang paling diwaspadai. Sebab, droplet yang keluar saat batuk bisa menjadi sumber penularan utama virus Corona. Untuk itu, masker wajib dipakai untuk melindungi selama pandemi.


2. Demam

Salah satu kebiasaan yang muncul saat pandemi COVID-19 adalah pengecekan suhu tubuh. Itu karena gejala yang umum juga dialami pasien setelah terinfeksi COVID-19 adalah demam. Meski banyak penyebab seseorang bisa demam, gejala satu ini juga patut untuk diwaspadai.


3. Anosmia

Anosmia adalah gejala yang menyebabkan seseorang tidak bisa mencium bau atau mengecap rasa. Gejala COVID-19 satu ini cukup sering dialami para pasien Corona, yang menyebabkan berbagai makanan dan minuman seperti tidak ada rasanya.


Namun, ketidakmampuan mendeteksi bau ini juga bisa dialami oleh pasien penyakit lain. Seperti infeksi pernapasan pada umumnya juga bisa memicu munculnya keluhan ini.


4. Pegal-pegal

Meski tak hanya dikeluhkan pasien COVID-19, gejala satu ini cukup sering ditemukan pasca terinfeksi virus Corona. Keluhan pegal dan nyeri otot ini muncul saat virus mulai masuk ke dalam tubuh dan mengalami replikasi. Proses tersebut memicu inflamasi atau radang, yang salah satunya ditandai dengan keluhan nyeri.


5. Diare

Selain gangguan pernapasan, virus Corona juga bisa memicu munculnya gangguan pada sistem pencernaan. Gejala yang muncul pada pasien COVID-19 bisa berupa mual, muntah, hingga diare.

https://nonton08.com/movies/ellie-parker/


Bertambah Lagi Negara yang Sudah Bebas Masker, Apa Resepnya?


Bertambah lagi negara yang resmi mencabut aturan wajib masker di luar ruangan. Adalah Yunani yang warganya bersiap bebas masker dan mengakhiri pembatasan lainnya, usai pihak berwenang mengumumkan kebijakan ini di Rabu (23/6/2021).

Meski begitu, masker tetap wajib digunakan di dalam ruangan dan luar ruangan dengan kerumunan padat.


"Gambaran epidemiologis negara yang membaik jelas dan menyenangkan," kata Vana Papaevangelou, anggota komite pakar penyakit menular yang memberi nasihat kepada pemerintah setempat, dikutip dari Reuters.


Rabu kemarin, otoritas kesehatan Yunani mencatat 520 kasus virus Corona baru dan 14 warga wafat karena COVID-19 sehingga total kasus COVID-19 berada di sekitar 400 ribu kasus sejak pertama kali wabah terdeteksi Februari lalu. Sementara korban tewas karena COVID-19 sebanyak 12.595.


Menuju bebas masker, Yunani dinilai melewati gelombang pertama COVID-19 dengan cukup baik. Namun, terpaksa kembali lockdown di bulan November usai COVID-19 'bangkit' lagi dengan catatan lonjakan kasus hingga memberatkan fasilitas kesehatan setempat.


"Selama virus itu beredar di antara kita, tidak boleh ada rasa berpuas diri. Semakin lama beredar, semakin tinggi kemungkinan mutasi baru," kata Papaevangelou.

https://nonton08.com/movies/homecoming-3/