Sabtu, 31 Oktober 2020

Update Corona Indonesia 31 Oktober: 3.143 Kasus Baru. Tembus 410.088

  Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 3.143 kasus. Total kasus positif tercatat 410.088, sembuh 337.801, meninggal 13.869.

Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 29.001 spesimen. Jumlah suspek mencapai 67.900.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Sabtu (31/10/2020), adalah sebagai berikut:


1. Kasus positif bertambah 3.143 menjadi 410.088


2. Pasien sembuh bertambah 3.506 menjadi 337.801


3. Pasien meninggal bertambah 87 menjadi 13.869


Sebelumnya pada Jumat (30/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 406.945 kasus, sembuh 334.295, dan meninggal 13.782 kasus.

https://cinemamovie28.com/a-dogs-purpose-2017/


Update Corona RI 30 Oktober: 'Hanya' 2.897 Kasus Baru, Terendah Sejak September


Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 2.897 kasus. Total kasus positif tercatat 406.945, sembuh 334.295, meninggal 13.782.

Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 24.854 spesimen. Jumlah suspek mencapai 68.292.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Jumat (30/10/2020), adalah sebagai berikut:


1. Kasus positif bertambah 2.897 menjadi 406.945


2. Pasien sembuh bertambah 4.517 menjadi 334.295


3. Pasien meninggal bertambah 81 menjadi 13.782


Sebelumnya pada Kamis (29/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 404.408 kasus, sembuh 329.778, dan meninggal 13.701 kasus.


Sebenarnya Apa Penyebab Long COVID? Ini Kata Dokter


Sebagian penyintas COVID-19 masih bisa mengalami gejala, seperti nyeri otot, rasa lelah, dan gangguan napas, bahkan setelah dinyatakan sembuh. Hal ini disebut juga sebagai fenomena long COVID dan para ahli hingga kini masih berusaha mengungkap teka-teki di baliknya.

Menurut ahli patologi klinik dr Muhammad Irhamsyah, SpPK, MKes, dari Primaya Hospital Bekasi Timur, studi dari negara-negara Eropa menemukan 9 dari 10 pasien COVID-19 yang dirawat dapat mengalami fenomena long COVID. Bagi mereka yang terdampak, kemungkinan butuh waktu perawatan lebih lama di rumah sakit.


"Long COVID ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan) dan rata-rata mengalami gejala lebih dari tiga minggu bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami pasien," kata dr Irhamsyah lewat rilis yang diterima detikcom pada Jumat (30/10/2020).


Hingga saat ini penyebab long COVID masih belum diketahui secara pasti. Namun, menurut dr Irhamsyah kemungkinan ini berhubungan dengan tingkat kerusakan organ yang disebabkan oleh virus dan proses pemulihannya.


"Penelitian mengatakan bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh COVID-19 bergantung seberapa berat kerusakan organ yang dialami oleh pasien. Sehingga terdapat potensi pasien yang mengalami gejala berkelanjutan akan melalui proses perbaikan organ tubuh yang memakan waktu lama," ungkap dr Irhamsyah.


"Indonesia sebaiknya juga perlu waspada tentang hal ini karena COVID-19 adalah virus yang dianggap sangat berbahaya dikarenakan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang, terutama fisik maupun mental," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/the-pale-door-2020/

Kamis, 29 Oktober 2020

20 Provinsi Ini Laporkan Kasus Sembuh Corona Lebih Banyak dari Kasus Baru

 Berdasarkan data terakhir, Senin (26/10/2020), terdapat 20 provinsi di Indonesia yang melaporkan pasien Corona sembuh lebih banyak dari kasus positif.

Berdasarkan data dari covid19.go.id pada hari Senin (26/10/2020) penambahan kasus positif virus Corona kembali terjadi di Indonesia. Sebanyak 3.222 orang telah terkonfirmasi positif, sehingga totalnya menjadi 392.934 kasus.


Dari data tersebut diketahui ada 3.908 pasien Corona telah dinyatakan sembuh dan 112 lainnya meninggal dunia.


Berikut sebaran provinsi yang melaporkan penambahan kasus sembuh lebih banyak dibandingkan kasus positif menurut data terakhir.


1. DKI Jakarta

Sembuh: 1.162 kasus

Kasus baru: 906 kasus


2. Jawa Barat

Sembuh: 442 kasus

Kasus baru: 431 kasus


3. Riau

Sembuh: 251 kasus

Kasus baru: 205 kasus


4. Jawa Tengah

Sembuh: 303 kasus

Kasus baru: 156 kasus


5. Banten

Sembuh: 261 kasus

Kasus baru: 120 kasus


6. Kalimantan Timur

Sembuh: 127 kasus

Kasus baru: 106 kasus


7. DI Yogyakarta

Sembuh: 29 kasus

Kasus baru: 26 kasus


8. Kalimantan Tengah

Sembuh: 34 kasus

Kasus baru: 23 kasus


9. Sulawesi Utara

Sembuh: 31 kasus

Kasus baru: 23 kasus


10. Sumatera Selatan

Sembuh: 130 kasus

Kasus baru: 16 kasus


11. Sulawesi Selatan

Sembuh: 80 kasus

Kasus baru: 14 kasus


12. Sulawesi Tenggara

Sembuh: 62 kasus

Kasus baru: 10 kasus


13. Jambi

Sembuh: 20 kasus

Kasus baru: 9 kasus


14. Papua Barat

Sembuh: 18 kasus

Kasus baru: 6 kasus


15. Sulawesi Tengah

Sembuh: 32 kasus

Kasus baru: 4 kasus


16. Kalimantan Selatan

Sembuh: 56 kasus

Kasus baru: 2 kasus


17. Gorontalo

Sembuh: 3 kasus

Kasus baru: 2 kasus


18. Bangka Belitung

Sembuh: 7 kasus

Kasus baru: 1 kasus


19. Bengkulu

Sembuh: 5 kasus

Kasus baru: 0 kasus


20. Maluku

Sembuh: 59 kasus

Kasus baru: 0 kasus

https://indomovie28.net/galaxy-turnpike-2015/


59 Meninggal Usai Suntik, Korsel Tegaskan Tak Ada Kaitan dengan Vaksin Flu


 Otoritas Korea Selatan memastikan laporan warga yang meninggal usai suntik tidak ada kaitan dengan keamanan vaksin flu. Penegasan ini disampaikan setelah kekhawatiran muncul terkait laporan warga Korsel yang meninggal terus bertambah.

Pihak berwenang Korsel menilai program vaksinasi dilakukan demi mencegah tekanan sistem kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Tidak adanya keterkaitan laporan warga yang meninggal dengan suntik vaksin flu juga disebut berdasarkan hasil diskusi dengan para ahli.


"Percayalah pada kesimpulan otoritas kesehatan, dicapai setelah peninjauan dengan para ahli," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dikutip dari Reuters.


"Ada kebutuhan untuk memperluas vaksinasi influenza tahun ini tidak hanya untuk mencegah flu, tetapi juga untuk menangkal infeksi yang bersamaan dan penyebaran flu dan COVID-19," katanya dalam sebuah pertemuan.


Korsel juga menyebut tahun lalu ada ribuan orang yang meninggal usai suntik vaksin flu. Namun, hal ini kembali ditegaskan tidak berkaitan dengan keamanan vaksin.


"Tahun lalu, lebih dari 1.500 orang lanjut usia meninggal dalam tujuh hari setelah menerima vaksin flu, tetapi kematian itu tidak terkait dengan vaksinasi," kata pemerintah.


Kecemasan publik atas keamanan vaksin flu telah melonjak setelah laporan kematian bertambah menjadi 59 orang. Selain itu, dilaporkan sekitar 5 juta dosis vaksin flu harus dibuang karena tidak disimpan pada suhu yang seharusnya.


Singapura, baru-baru ini dilaporkan menangguhkan dua vaksin influenza. Hal ini berkaitan dengan tindakan pencegahan, meskipun laporan warga Korsel yang meninggal dipastikan tidak berkaitan dengan vaksin.

https://indomovie28.net/carrier-2015/