Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 3.143 kasus. Total kasus positif tercatat 410.088, sembuh 337.801, meninggal 13.869.
Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 29.001 spesimen. Jumlah suspek mencapai 67.900.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Sabtu (31/10/2020), adalah sebagai berikut:
1. Kasus positif bertambah 3.143 menjadi 410.088
2. Pasien sembuh bertambah 3.506 menjadi 337.801
3. Pasien meninggal bertambah 87 menjadi 13.869
Sebelumnya pada Jumat (30/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 406.945 kasus, sembuh 334.295, dan meninggal 13.782 kasus.
https://cinemamovie28.com/a-dogs-purpose-2017/
Update Corona RI 30 Oktober: 'Hanya' 2.897 Kasus Baru, Terendah Sejak September
Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 2.897 kasus. Total kasus positif tercatat 406.945, sembuh 334.295, meninggal 13.782.
Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 24.854 spesimen. Jumlah suspek mencapai 68.292.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Jumat (30/10/2020), adalah sebagai berikut:
1. Kasus positif bertambah 2.897 menjadi 406.945
2. Pasien sembuh bertambah 4.517 menjadi 334.295
3. Pasien meninggal bertambah 81 menjadi 13.782
Sebelumnya pada Kamis (29/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 404.408 kasus, sembuh 329.778, dan meninggal 13.701 kasus.
Sebenarnya Apa Penyebab Long COVID? Ini Kata Dokter
Sebagian penyintas COVID-19 masih bisa mengalami gejala, seperti nyeri otot, rasa lelah, dan gangguan napas, bahkan setelah dinyatakan sembuh. Hal ini disebut juga sebagai fenomena long COVID dan para ahli hingga kini masih berusaha mengungkap teka-teki di baliknya.
Menurut ahli patologi klinik dr Muhammad Irhamsyah, SpPK, MKes, dari Primaya Hospital Bekasi Timur, studi dari negara-negara Eropa menemukan 9 dari 10 pasien COVID-19 yang dirawat dapat mengalami fenomena long COVID. Bagi mereka yang terdampak, kemungkinan butuh waktu perawatan lebih lama di rumah sakit.
"Long COVID ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan) dan rata-rata mengalami gejala lebih dari tiga minggu bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami pasien," kata dr Irhamsyah lewat rilis yang diterima detikcom pada Jumat (30/10/2020).
Hingga saat ini penyebab long COVID masih belum diketahui secara pasti. Namun, menurut dr Irhamsyah kemungkinan ini berhubungan dengan tingkat kerusakan organ yang disebabkan oleh virus dan proses pemulihannya.
"Penelitian mengatakan bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh COVID-19 bergantung seberapa berat kerusakan organ yang dialami oleh pasien. Sehingga terdapat potensi pasien yang mengalami gejala berkelanjutan akan melalui proses perbaikan organ tubuh yang memakan waktu lama," ungkap dr Irhamsyah.
"Indonesia sebaiknya juga perlu waspada tentang hal ini karena COVID-19 adalah virus yang dianggap sangat berbahaya dikarenakan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang, terutama fisik maupun mental," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar