Berdasarkan data terakhir, Senin (26/10/2020), terdapat 20 provinsi di Indonesia yang melaporkan pasien Corona sembuh lebih banyak dari kasus positif.
Berdasarkan data dari covid19.go.id pada hari Senin (26/10/2020) penambahan kasus positif virus Corona kembali terjadi di Indonesia. Sebanyak 3.222 orang telah terkonfirmasi positif, sehingga totalnya menjadi 392.934 kasus.
Dari data tersebut diketahui ada 3.908 pasien Corona telah dinyatakan sembuh dan 112 lainnya meninggal dunia.
Berikut sebaran provinsi yang melaporkan penambahan kasus sembuh lebih banyak dibandingkan kasus positif menurut data terakhir.
1. DKI Jakarta
Sembuh: 1.162 kasus
Kasus baru: 906 kasus
2. Jawa Barat
Sembuh: 442 kasus
Kasus baru: 431 kasus
3. Riau
Sembuh: 251 kasus
Kasus baru: 205 kasus
4. Jawa Tengah
Sembuh: 303 kasus
Kasus baru: 156 kasus
5. Banten
Sembuh: 261 kasus
Kasus baru: 120 kasus
6. Kalimantan Timur
Sembuh: 127 kasus
Kasus baru: 106 kasus
7. DI Yogyakarta
Sembuh: 29 kasus
Kasus baru: 26 kasus
8. Kalimantan Tengah
Sembuh: 34 kasus
Kasus baru: 23 kasus
9. Sulawesi Utara
Sembuh: 31 kasus
Kasus baru: 23 kasus
10. Sumatera Selatan
Sembuh: 130 kasus
Kasus baru: 16 kasus
11. Sulawesi Selatan
Sembuh: 80 kasus
Kasus baru: 14 kasus
12. Sulawesi Tenggara
Sembuh: 62 kasus
Kasus baru: 10 kasus
13. Jambi
Sembuh: 20 kasus
Kasus baru: 9 kasus
14. Papua Barat
Sembuh: 18 kasus
Kasus baru: 6 kasus
15. Sulawesi Tengah
Sembuh: 32 kasus
Kasus baru: 4 kasus
16. Kalimantan Selatan
Sembuh: 56 kasus
Kasus baru: 2 kasus
17. Gorontalo
Sembuh: 3 kasus
Kasus baru: 2 kasus
18. Bangka Belitung
Sembuh: 7 kasus
Kasus baru: 1 kasus
19. Bengkulu
Sembuh: 5 kasus
Kasus baru: 0 kasus
20. Maluku
Sembuh: 59 kasus
Kasus baru: 0 kasus
https://indomovie28.net/galaxy-turnpike-2015/
59 Meninggal Usai Suntik, Korsel Tegaskan Tak Ada Kaitan dengan Vaksin Flu
Otoritas Korea Selatan memastikan laporan warga yang meninggal usai suntik tidak ada kaitan dengan keamanan vaksin flu. Penegasan ini disampaikan setelah kekhawatiran muncul terkait laporan warga Korsel yang meninggal terus bertambah.
Pihak berwenang Korsel menilai program vaksinasi dilakukan demi mencegah tekanan sistem kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Tidak adanya keterkaitan laporan warga yang meninggal dengan suntik vaksin flu juga disebut berdasarkan hasil diskusi dengan para ahli.
"Percayalah pada kesimpulan otoritas kesehatan, dicapai setelah peninjauan dengan para ahli," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dikutip dari Reuters.
"Ada kebutuhan untuk memperluas vaksinasi influenza tahun ini tidak hanya untuk mencegah flu, tetapi juga untuk menangkal infeksi yang bersamaan dan penyebaran flu dan COVID-19," katanya dalam sebuah pertemuan.
Korsel juga menyebut tahun lalu ada ribuan orang yang meninggal usai suntik vaksin flu. Namun, hal ini kembali ditegaskan tidak berkaitan dengan keamanan vaksin.
"Tahun lalu, lebih dari 1.500 orang lanjut usia meninggal dalam tujuh hari setelah menerima vaksin flu, tetapi kematian itu tidak terkait dengan vaksinasi," kata pemerintah.
Kecemasan publik atas keamanan vaksin flu telah melonjak setelah laporan kematian bertambah menjadi 59 orang. Selain itu, dilaporkan sekitar 5 juta dosis vaksin flu harus dibuang karena tidak disimpan pada suhu yang seharusnya.
Singapura, baru-baru ini dilaporkan menangguhkan dua vaksin influenza. Hal ini berkaitan dengan tindakan pencegahan, meskipun laporan warga Korsel yang meninggal dipastikan tidak berkaitan dengan vaksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar