Sabtu, 19 September 2020

5 Mitos Corona yang Sudah 'Basi' Tapi Masih Saja Beredar

  Sejak pandemi Corona ini muncul pada akhir Desember 2019 lalu, banyak hal yang dikaitkan dengan media penularannya, salah satunya makanan. Hal ini memicu kekhawatiran dan kepanikan masyarakat.

Seperti belum lama ini, virus Corona ditemukan pada makanan beku seperti salmon dan daging beku. Tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah meyakinkan bahwa belum ada bukti pasti yang menunjukkan makanan bisa menyebarkan bahkan mengatasi virus Corona.


Berikut deretan mitos seputar makanan yang dikaitkan dengan virus Corona yang paling umum beredar di masyarakat, dikutip dari laman Boldsky.


1. Bisa tertular virus Corona dari makanan China

Saat diketahui wabah ini pertama beredar di China, banyak masyarakat yang mulai khawatir untuk mengkonsumsi makanan buatan atau dari China. Tetapi, faktanya adalah salah, sampai saat ini belum ada bukti bahwa makanan bisa menularkan virus Corona.


Namun, mungkin ini bisa terjadi jika makanan tersebut telah terpapar oleh seseorang yang terinfeksi virus Corona.


2. Lemon dan kunyit bisa mencegah infeksi virus Corona

Faktanya, kombinasi lemon dan kunyit tidak bisa membantu untuk mencegah seseorang terinfeksi virus Corona. Tetapi, bahan-bahan ini memang memiliki manfaat kesehatan seperti pereda nyeri, mengatasi peradangan dan sakit tenggorokan.


3. Berkumur air hangat dan garam bisa mengobati COVID-19

Meskipun cara ini bisa membantu menyembuhkan sakit tenggorokan, tetapi tidak terbukti bisa mengatasi infeksi karena virus Corona. Pendapat ini muncul setelah ada klaim yang mengatakan bahwa sebelum mencapai paru-paru, virus Corona akan bertahan di tenggorokan selama empat hari.


Saat orang tersebut mulai batuk dan sakit tenggorokan, dianjurkan untuk berkumur dengan air hangat dan garam untuk menghilangkan virus. Tetapi, WHO menegaskan meskipun orang tersebut mencuci hidungnya dengan saline (air asin), itu sama sekali tidak bisa mencegah terjadinya infeksi pada saluran pernapasan.


4. Minum banyak air bisa terhindar dari COVID-19

Air memang baik untuk kesehatan tubuh, tetapi tidak bisa mencegah infeksi virus Corona terjadi. Hal ini muncul setelah ada sebuah klaim yang mengatakan bahwa minum air setiap 15 menit sekali bisa membasuh virus apapun termasuk COVID-19 dari kerongkongan, sehingga tidak bisa masuk ke dalam paru-paru.


5. Mengkonsumsi atau menyemprotkan alkohol ke tubuh bisa membunuh virus

Sebelumnya ada laporan yang mengatakan bahwa banyak orang yang dengan sengaja mengkonsumsi alkohol untuk mematikan virus Corona yang ada di dalam tubuh. Tetapi ini malah menyebabkan banyak orang meninggal karena keracunan.


Para ahli menjelaskan bahwa mengkonsumsi dan menyemprotkan alkohol atau klorin ke tubuh tidak bisa membunuh virus Corona baru.

https://cinemamovie28.com/365-days/


Dokter Paru Ingatkan Lagi Risiko Penularan Corona 'Airborne' di Kantor


 Maraknya kasus COVID-19 di perkantoran jadi sorotan. Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), kembali mengingatkan tentang risiko penularan corona yang bisa terjadi lewat udara (airborne) di ruangan tertutup.

dr Agus mengatakan virus Corona secara umum menular secara langsung lewat droplet atau percikan liur yang keluar dari mulut saat seseorang batuk. Dalam skenario tertentu, tidak menutup kemungkinan partikel percikan liur yang dihasilkan begitu halus sehingga mudah mengambang lebih lama di udara dan menyebar dengan radius sampai 60 meter.


Penularan lewat udara ini disebut juga sebagai transmisi airborne. Hal ini terutama berisiko terjadi di fasilitas kesehatan atau ruangan tertutup lainnya tanpa ventilasi yang baik, seperti di kantor atau restoran.


"Terakhir WHO sampaikan bahwa potensial menular melalui penularan airborne atau penularan lewat udara," kata dr Agus dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Jumat (18/9/2020).


"Risiko penularan airborne ini bisa juga terjadi pada populasi terutama di area tertutup yang tidak memiliki ventilasi yang baik. Misalnya pada perkantoran, restoran, atau ruang-ruang pertemuan kecil. Itu memiliki potensi apabila ruangan itu tertutup, tidak ada ventilasi yang baik, kemudian kerumunannya padat," lanjutnya.


dr Agus menyarankan agar orang-orang sebisa mungkin tetap tinggal di dalam rumah. Semakin sering seseorang keluar rumah maka potensinya untuk tertular akan semakin tinggi.


"Masalahnya adalah tidak sepenuhnya kita bisa tidak menjalankan aktivitas keluar rumah. Oleh karena itu bagi yang beraktivitas keluar rumah yang terpenting adalah menjalankan protokol kesehatan yang sudah sering kita gaungkan," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/harry-potter-a-history-of-magic/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar