Jumat, 18 September 2020

Peneliti Temukan Air Mata Bisa Jadi Medium Penyebaran COVID-19

 Menurut sebuah laporan baru yang dirilis untuk menyoroti bagaimana mata bisa menularkan virus Corona, pasien virus Corona COVID-19 pertama yang dikonfirmasi di Italia diketahui masih memiliki partikel virus Corona di matanya meskipun sudah sembuh.

Dikutip dari laman Fox News, pada 23 Januari lalu, seorang wanita berumur 65 tahun melakukan perjalanan dari Wuhan ke Italia. Setelah seminggu, dia mulai mengalami gejala COVID-19 dan dirawat di rumah sakit keesokan harinya pada 29 Januari 2020.


Gejala yang muncul itu adalah batuk kering, sakit tenggorokan, lendir di hidung, radang selaput, dan mata merah. Wanita tersebut pun dinyatakan positif COVID-19 dalam pemeriksaan tes. Beberapa hari setelahnya, demam tinggi muncul, disertai mual dan muntah.


Dalam pemeriksaannya, wanita tersebut tidak hanya diambil swab di hidung, tetapi juga di mata. Hasil pemeriksaan pun menunjukkan bahwa materi genetik dari virus Corona itu pun ada di matanya.


"SARS-CoV2 RNA terdeteksi pada swab matanya beberapa hari setelah dirinya dinyatakan negatif COVID-19 lewat swab hidung," jelas peneliti dalam laporan yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine, 17 April.


Selain itu, peneliti menemukan bahwa cairan mata dari pasien yang terinfeksi COVID-19 bisa menjadi sumber infeksi yang potensial.


"Kami menemukan bahwa cairan mata dari pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 mungkin mengandung virus menular, dan karenanya mungkin menjadi sumber infeksi yang potensial," tulis peneliti tersebut.


"Temuan ini menyoroti pentingnya tindakan pencegahan seperti tidak memegang hidung dan mengucek mata, dan sering cuci tangan," saran dari peneliti.

https://cinemamovie28.com/miss-sloane/


Ahli Ungkap 7 Tanda Terinfeksi Corona yang Kerap Tak Disadari


Saat terinfeksi COVID-19, banyak keluhan gejala yang kerap dirasakan pasien. Salah satunya seperti gejala flu yang sulit dibedakan apakah kamu mengeluh gejala flu karena COVID-19 atau tidak.

"Seiring berjalannya waktu, menjadi bukti bahwa virus COVID-19 menyebar luas di seluruh negara kita, terutama di daerah yang lebih padat, lebih cepat dari yang kita duga," kata William Schaffner, MD, spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School Kedokteran.


Lantas bisakah seseorang ternyata terinfeksi COVID-19 tanpa sadar?

"Kebanyakan orang yang mengidap virus Corona memiliki kasus infeksi yang tidak rumit, dan itu bisa dibedakan dari flu biasa atau flu karena COVID-19," jelas pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security.


Para ahli mengatakan ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang mungkin sudah terjangkit COVID-19. Apa saja?


1. Mengidap flu berat

Wabah Corona pertama kali merebak di Wuhan, China akhir Desember tahun lalu. Sementara penelitian dari University of Texas menunjukkan ada dugaan COVID-19 mulai beredar sejak musim dingin lalu di Amerika Serikat.


Gejala yang kerap kali dikeluhkan pasien Corona adalah flu parah. Namun, gejala flu karena COVID-19 seringkali tidak disadari karena mirip dengan penyakit flu biasa.


Tetapi flu biasanya tidak menyebabkan sesak napas, sakit kepala parah, atau gejala gastrointestinal seperti yang dirasakan pada gejala COVID-19. Kamu perlu waspada jika mengidap flu disertai gejala seperti berikut:


- Demam atau kedinginan


- Batuk

- Sesak napas atau kesulitan bernapas

- Kelelahan

- Nyeri otot atau tubuh

- Sakit kepala

- Gangguan pada indra perasa dan penciuman

- Sakit tenggorokan

- Hidung tersumbat atau meler

- Mual atau muntah

- Diare

https://cinemamovie28.com/johnny-english-reborn/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar