Pangeran Harry dan Meghan Markle diketahui memiliki hubungan kurang baik dengan beberapa media Inggris terkait pemberitaan tentang mereka. Kini setelah resmi mundur dari keluarga senior Kerajaan, keduanya akan melarang media tertentu melakukan peliputan.
Dalam surat resmi yang disampaikan humas Pangeran Harry dan Meghan Markle, mereka menyatakan tidak akan mau bekerjasama lagi dalam memberikan informasi terkait kehidupan maupun kegiatan kepada sejumlah media massa. Media yang dimaksud adalah seluruh jaringan tabloid Inggris di antaranya Sun, Mirror, Mail dan Express.
Harry dan Meghan menyatakan menolak menyediakan informasi tentang mereka, karena kerap diberitakan hal-hal yang tak sesuai fakta, menyimpang dan menyerang secara pribadi. "Menolak dijadikan sebagai objek mata uang untuk ekonomi berdasarkan click bait dan pemutarbalikan (fakta)," demikian sepenggal dari isi surat pernyataan yang ditujukan kepada editor, seperti dikutip dari BBC.
Surat juga menyatakan pemberitaan tidak benar yang diterbitkan sejumlah media massa besar dan berpengaruh dinilai mengkhawatirkan. Bisnis seperti itu ditakutkan bisa berpengaruh terhadap setiap aspek lingkungan sosial.
"Duke dan Duchess of Sussex melihat sendiri orang-orang yang mereka kenal -begitu pula orang asing- hidupnya terpengaruh karena alasan yang tidak baik, di samping fakta bahwa gosip-gosip vulgar meningkatkan pendapatan dari pengiklan."
Kebijakan Harry dan Meghan akan diberlakukan untuk empat media yakni Sun, Daily Mail, Daily Mirror dan Daily Express. Artinya, reporter dari empat jaringan suratkabar itu tidak akan mendapatkan informasi resmi apapun terkait pemberitaan tentang mereka.
Ke depannya, humas atau juru bicara Harry dan Meghan tidak akan menerima panggilan telepon dari empat media tersebut jika mereka ingin mengonfirmasi kebenaran kabar tentang mereka. Harry dan Meghan juga akan menolak memberikan klarifikasi tentang kebenaran rumor atau klaim seputar kehidupan keluarganya.
https://indomovie28.net/lupin-the-third-tokyo-crisis/
Hari Kartini, Ini Curahan Hati Dokter yang Tak Pulang ke Rumah Selama Corona
Dalam rangka Hari Kartini, Wolipop merangkum berbagai kisah para wanita pejuang Corona yang setiap harinya berhadapan dengan risiko terkena virus tersebut. Banyak dari mereka yang dalam kesehariannya membuktikan bahwa perjuangan Ibu Kartini untuk menegakkan hak-hak wanita tak sia-sia. Para tenaga medis wanita ini ikut menjadi garda terdepan penanganan COVID-19 bersama rekan-rekan pria mereka.
Salah satunya dokter yang bertugas di rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta ini. Adalah dr. Sasha yang bertugas sebagai penanganan pasien gawat darurat yang berbagi kisah kesehariannya bekerja menghadapi penderita virus Corona.
"Saya dokter bagian IGD, sejak pertengahan Maret 2020. Saya di bagian penanganan pasien dengan keadaan gawat darurat dengan segala kondisi. Dari pasien tanpa gejala dan baik-baik saja hingga pasien datang keadaan yang kurang baik," papar dr. Sasha saat berbincang dengan Wolipop melalui telepon, Senin (20/4/2020).
Berhadapan dengan pasien COVID-19, dr. Sasha pun setiap harinya bekerja selama berjam-jam dengan memakai APD lengkap. Dia juga selalu update berbagai hal mengenai Corona.
"Perlengkapan seperti semua RS rujukan, APD lengkap (dari baju hazmat, masker, sarung tangan, face shield, boots dan lainnya). Dan setelah kontak langsung, wajib membersihkan diri dan cuci tangan. Selain itu wajib update ilmu-ilmu baru tentang COVID-19 biar kita menjadi lebih baik penanganannya di IGD," jelas dokter 33 tahun itu.
https://indomovie28.net/lupin-the-third-alcatraz-connection/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar