Sudah enam bulan lebih lamanya virus Corona COVID-19 mewabah di Indonesia. Berbagai respons pun terjadi di lingkungan masyarakat terhadap penyakit ini.
Menurut survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 7-14 September 2020, sebanyak 45 persen masyarakat yang mengetahui ada orang yang terinfeksi COVID-19 di lingkungannya, maka mereka akan langsung memperketat protokol kesehatan. Survei ini diikuti oleh 90.967 responden dengan rentang usia 17 tahun sampai 60 tahun dan lebih dari setengahnya adalah wanita.
"45 Persen masyarakat yang menemukan orang yang terinfeksi COVID di lingkungan sekitarnya itu memperketat protokol kesehatannya di lingkungannya masing-masing, tentunya ini bagus, dan 22 persen juga memberikan dukungan, itu dia yang kita harapkan," jelas Kepala BPS, Dr Suhariyanto dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Senin (28/9/2020).
Namun, Suhariyanto menyayangkan masih adanya masyarakat yang mengucilkan atau memberikan stigma negatif pada orang yang terinfeksi COVID-19. "Ada catatannya bahwa 7 persen masyarakat yang dia akan mengucilkan atau memberikan stigma negatif kepada penderita. Tentunya ini tidak bisa dibiarkan saja," jelasnya.
Maka dari itu, ia berharap sosialisasi tentang pemahaman COVID-19 di masyarakat bisa lebih gencar dilakukan, agar kejadian-kejadian pengucilan seperti ini tidak terulang kembali.
Berikut detail hasil survei terkait respons masyarakat terhadap orang yang terinfeksi COVID-19 di lingkungannya, yang dilakukan oleh BPS.
- 45 persen protokol kesehatan dijalankan dengan ketat di lingkungan
- 22 persen memberikan dukungan
- 7 persen mengucilkan atau memberikan stigma negatif
- 2 persen tidak melakukan apa-apa
- 24 persen tidak ada kasus COVID-19 di lingkungan sekitar
https://cinemamovie28.com/confidential-secret-market/
Jadi Voice Over Talent, Bimo Kusumo Ucap 1 Kata Dibayar Setara Gaji Sebulan
Iklan-iklan yang banyak beredar di TV maupun YouTube selalu menyertakan suara narasi tentang keterangan produk yang dipromosikan. Tapi tahukah kamu siapa sosok di balik suara jernih, lugas dan memiliki artikulasi yang bisa dibilang sempurna itu saat mendeskripsikan produk di iklan?
Suara atau narasi di berbagai iklan yang biasa kita dengar di TV ternyata sebagian besar berasal dari orang yang sama. Adalah Bimo Kusumo, seorang voice over (VO) talent yang sudah dipercaya banyak brand sebagai pengisi suara di iklan promosi mereka.
Bimo Kusumo beberapa waktu lalu jadi viral setelah memperlihatkan bakatnya mengisi suara untuk banyak iklan produk dari brand ternama. Netizen pun dibuat takjub karena dia bisa menghasilkan suara berbeda-beda.
Memiliki vokal khas dan unik, Bimo kerap membawakan berbagai jenis warna suara dengan beragam narasi. Mulai dari suara bernada ceria, tenang hingga berat. Profesi sebagai VO talent pun sudah dirintis pria asal Jakarta ini sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Kala itu Bimo kecil sering diajak orangtuanya yang sudah terlebih dahulu berkecimpung di dunia voice talent. Dia menceritakan bahwa sang ibu bekerja di sebuah studio rekaman bernama Sanggar Prathivi yang bergerak di bidang radio, televisi dan film. Sementara ayahnya adalah seorang dubber.
Sanggar Prathivi berdiri pada 1965 dan telah melahirkan sejumlah artis suara berbakat seperti Dedy Sutomo, Tan Tjeng Bok, Sukarno M Noor, Aminah Cendrakasih, Maria Oentoe, Agus Nurhasan, Denis Setiano dan masih banyak lagi. Kini, Sanggar Prathivi telah berevolusi. Tidak hanya di bidang radio, tetapi juga banyak pelatihan lainnya.
"Ayah aku dulunya seorang dubber untuk sandiwara radio. Dan sandiwara radio jadi pilihan hiburan masyarakat. Karena tidak semua mempunyai televisi saat itu era 80-90an, judul besar seperti Saur Sepuh, Brama Kumbara dan Tutur Tinular. Ayahku di situ mengisi bersama teman-temannya, yang sekarang menjadi mentorku juga," ungkap Bimo saat dihubungi Wolipop pada Kamis (24/9/2020).
Bimo menuturkan sejak 1993-1994, ia mulai diperkenalkan dengan dunia voice over. Ayahnya dulu rajin mengajaknya saat berlatih vokal, akting dan membaca naskah.
"Aku dibawa terus sama ayah. Weekend biasanya, aku ikut mereka latihan teater. Mengisi suara dan berakting. Secara profesional, aku di dunia voice talent itu tahun 1996. Aku mulai dibayar pada job pertamaku saat itu masih SD. Dari situ awalnya ada iklan, kalau katanya ayah itu adalah iklan minyak telon. Awalnya aku jadi dubber untuk mengisi Disney channel. Bapak juga pernah terkenal banget mengisi suaranya Goofy, jelas Bimo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar