Selama pandemi Covid-19 dan diberlakukannya social distancing membuat usaha pencarian pasangan atau jodoh beralih ke online. Aplikasi kencan pun mengalami peningkatan download sebanyak 20-26%. Namun sayangnya, penipuan di aplikasi kencan ini juga meningkat.
CNBC melaporkan bahwa profil palsu dan penipuan di aplikasi kencan meningkat. Modusnya adalah profil palsu tersebut menggunakan foto orang lain yang berprofesi sebagai suster atau dokter yang merawat pasien Corona. Lalu ia membuat akun sosial media palsu. Ketika ia mendapatkan match, ia akan meminta 'sumbangan' ke match tersebut dengan alasan untuk membeli kebutuhan alat kesehatan.
Violet Lim, CEO Lunch Actually Group, mengatakan rasa empati orang-orang meningkat ketika pandemi ini. Inilah yang dimanfaatkan oleh penipu untuk memangsa korban. "Rasa kesepian dan empati membuat para pengguna menjadi mudah tertipu. Untuk itu, pengguna aplikasi kencan harus meningkatkan kewaspadaan," ujar Violet.
Lebih lanjut Violet menjelaskan, salah satu modus yang sering digunakan adalah penipu berpura-pura mengirimkan barang ke korban lalu oknum 'bea cukai' menghubungi korban untuk mentransfer sejumlah uang untuk pajak cukai. Modus lainnya adalah meminta bantuan karena ada keluarga yang tiba-tiba kecelakaan.
Berikut tips bagaimana menghindari penipuan di aplikasi kencan, seperti dipaparkan Lunch Actually:
1. Jangan pernah memberikan informasi pribadi seperti alamat rumah, nomer identitas, nama orangtua, dan nomer rekening.
2. Jangan pernah mengirimkan uang ataupun pulsa.
3. Ajak untuk video call atau ketemuan langsung sehingga kamu bisa mengetahui apakah dia benar-benar serius atau tidak. Tapi jangan pernah mau diajak bertemu di ruangan yang isinya hanya kalian berdua. Usahakan lakukan pertemuan di ruang publik.
4. Gunakan fitur Google Image Reverse untuk mengecek apakah foto yang digunakan asli atau palsu.
https://cinemamovie28.com/perfect-others-swapping-secrets-2/
Heboh Kematian Pemain Poker Cantik yang Dibakar Hidup-hidup
Pemain poker cantik Susie Zhao ditemukan tewas secara mengenaskan. Susie dibakar hidup-hidup oleh seorang pria yang telah melakukan pelecehan seksual.
Jasad Susie yang telah hangus ditemukan di tempat rekreasi di danau Pontiac di Oakland Country pada bulan Juli. Dia dibunuh oleh Jeffrey Morris yang saat ini telah diadili dengan kasus pembunuhan tingkat pertama.
Susie diduga mengalami pelecehan seksual sebelum kematiannya. Otopsi mengungkapkan kerusakan parah pada alat kelamin korban karena dipukul dengan kepalan tangan atau benda lainnya.
Kasus pembunuhan Susie ini bukanlah perkosaan. Keduanya tampaknya memiliki hubungan khusus. Jeffrey dan Susie melakukan perjalanan liburan ke area rekreasi tersebut dan menginap di motel Sherwood pada 12 Juli.
Pada dini hari, tersangka kemudian membawa Susie ke teman terpencil. Di sana lah Jeffrey melayangkan aksinya.
Pria 60 tahun itu menyerangnya pemain poker profesional 33 tahun itu dengan benda-benda besar tumpul. Setelah itu Susie dibakar hidup-hidup sampai meninggal. Susie mengalami luka bakar 90% di tubuhnya.
Susie adalah pemain poker profesional. Susie tinggal di Los Angeles tapi sering pulang ke rumah ibunya di Waterford. Dalam kejuaraan poker diyakini Susie telah memenangkan hadiah senilai total Rp 3 miliar sepanjang kariernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar